Part 4

17K 365 5
                                    

Rachel pun akhirnya keluar dari ruang musik dan menyimpan kertasnya ke tas. Ia melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan 2 siang. Karena ia sendiri juga tidak tahu lagi mau kemana. Jadi ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Saat ia berjalan, lagi-lagi ia menabrak seseorang dan lagi-lagi orang itu ialah lelaki tampan itu. Ia berdiri lalu dengan secepat mungkin ia meminta maaf.

"Maaf" kata Rachel.

"Oh, kau lagi. Btw, kalo tidak salah, kita sekelas?" tanya lelaki itu.

"Ah, ya. Kita sekelas" jawab Rachel singkat.

"Namamu? Rachel? Apa aku benar atau salah?" tanya lelaki itu lagi.

"Kau benar. Dan kau..?" tanya Rachel dan pura-pura mikir.

Rachel memang mendengar dosen itu absen. Tapi ia sekarang hampir lupa semua, siapa yang disebutkan si dosen itu. Lagipula ia hanya mendengar setengahnya saja.

"Oh, aku Peter" kata lelaki yang menyebutkan bahwa namanya Peter itu.

"Oh, Peter. Sorry, jujur saja tadi aku tidak mendengar dosen kita mengabsen" kata Rachel yang menaikkan kedua bahunya itu.

"Tidak masalah, aku tahu. Kau melamun daritadi di kelas. Apa kau ada masalah dengan dosen itu? Kau seperti tidak nyaman" kata Peter.

"Tidak, tidak, aku hanya sedang tidak mood hari ini" jawab Rachel cepat.

"Ya ya, apa kau akan pulang sekarang?" tanya Peter yang sedang menatap Rachel.

"Iya, sepertinya, karena aku tidak tahu lagi mau ngapain. So, ya, lebih baik pulang saja" kata Rachel.

"Baiklah, hati-hati, sampai bertemu besok" kata Peter.

"Bye" kata Rachel singkat.

Setelah Rachel sudah agak jauh dari Peter. Ia merasa lebih nyaman. Kalo di deket Peter rasanya seperti deg-degan atau semacam gugup bisa dibilang.

Setelah itu Rachel pun pergi dari sekolah itu. Ia langsung kembali ke apartemennya itu. Rachel sekolah di sana dibiayai pemerintah. Bukan, bukan karena ia tidak mampu. Ia hanya berpikir, kalo ia bisa dapat beasiswa kenapa tidak? Itu akan meringankan bebannya.

Dan karena ia dibiayai pemerintah. Ia tidak boleh bekerja di luar selama ada kontrak beasiswa. Karena memang pemerintah sangat ingin mereka fokus ke pelajaran. Jadi mulai dari uang saku sampai tempat tinggal itu semua dibiayai oleh pemerintah.

Jadi, mau tak mau ia selesai pulang sekolah harus di apartemen saja atau jalan" ke tempat lain karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan. Rachel pun memutuskan untuk berisitirahat sebentar.

Tak terasa, malam sudah tiba. Ia terbangun dan memilih untuk mencari makan di luar. Ya, ia belum sempat stock bahan makanan di apartemennya. Jadi ia mau tak mau harus cari makanan di luar.

Sewaktu ia keluar dari gedung apartemennya itu. Tak jauh dari sana. Ia melihat toko yang menjual aroma therapy. Karena ia juga suka dengan aroma therapy, jadi memutuskan untuk mampir ke sana sebelum mencari makan.

Sekitar dua puluh menitan, ia akhirnya pun membeli 3 aroma therapy yang dibakar. 2 diantaranya wangi berry dan 1 lagi wangi bunga rose.

Ia pun keluar lalu memasuki salah satu toko secara random. Toko itu menjual makanan thailand. "Ya, sepertinya not bad" pikir Rachel.

Ia pun memesan Pad Thai untuk makanannya, Ice Thai Tea dan Mango Sticky Rice untuk dessert. Oh, apakah Mango Sticky Rice termasuk dessert?

Setelah ia mendapat makanannya, ia pun mencari tempat duduk. Toko ini sangat ramai. "Mungkin makanannnya memang enak?" Pikir Rachel. Ia mendapatkan tempat yang kosong dan bagus. Samping jendela. Tak tahu mengapa, Rachel suka banget duduk dekat jendela.

Ia pun dengan cepat berjalan ke sana. Dan menikmati makanannya. Tak lama kemudian.

"Permisi, aku boleh duduk di sini gak? Soalnya tidak ada tempat duduk" kata suara berat yang seksi itu.

"Oh my god, suaranya mengingatkanku pada dosen itu. Tapi gak mungkin" pikir Rachel yang sebenarnya sedang mengigit mienya itu.

"Silahkan" kata Rachel yang belum menoleh ke orang itu. Tak lama kemudian Rachel mengangkat kepalanya ke atas.

"Oh my .." Ucap Rachel dengan terkejut.

"Hi, Rachel" sapa Sean.

================================

Engg ingg engg, Holaaaa, maap baru update. Dan gue ngak bosen-bosennya bilang ke kalian untuk vote dan comment hahaha, bukan cuma cerita di sini aja. Di tempat lain juga harus! :) Setidaknya vote. Vote bisa buat kita semangat lagi untuk bikin cerita. Ditunggu aja ya part selanjutnyaa, xx

WHAT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang