Part 12

8.3K 169 4
                                    

WARNING!



TYPO BERTEBARAN





*

Sean POV'

Peter sudah pergi dari ruanganku. Sewaktu ia keluar ia berhenti sebentar melihat sesuatu yang ada di luar pintuku. Aku penasaran. Jadi ku langkahkan kakiku ke luar. Aku melihat tempat makanku yang sempat ku berikan untuk Rachel.

Ku ambil kotak makannya dan ku baca note kecil yang ia berikan.

Hai sir,

Terima kasih atas makananmu sewaktu itu. Aku tadi liat tempat makan ini ada di dapurku. Karena tadi aku masak untuk sarapan. Jadi ku buatkan untukmu juga. Btw, hari itu kau sempat meminta nomorku. Jadi, ini ku kasih saja. Terima kasih sekali lagi. Semoga kau suka dengan masakanku.

Rachel

Begitulah isi dari note kecil itu. Tapi kenapa dia meninggalkan kotak makan ini di sini.

Rachel POV'

Gue masih diam mendengar pernyataan Peter. Dia juga sibuk dengan pikirannya sendiri. Ini aneh tapi gue rasa ini juga biasa aja. Tidak heran, mengapa Peter dan Sean sangat dekat sewaktu kami ngumpul bertiga.

Tapi Peter tidak pernah memanggil Sean dengan sebutan ayah atau sejenisnya. Bahkan terkadang ia hanya memanggil Sean dengan sebutan Sean. Aku bingung.

Tak terasa sudah mulai banyak yang berada di kelas sekarang. Gue dan Peter masih diam. Belum ada yang memulai percakapan.

Peter POV'

Jujur saja, gue takut, gue takut sewaktu gue bilang ke Rachel kalo Sean adalah ayah kandung gue. Tapi mau gimana? Rachel juga udah lihat apa yang terjadi tadi di ruangan papa. Dan lagipula, suatu saat ia juga akan menanyakan pertanyaan ini ke gue ataupun papa.

Gue lebih mendingan ia tahu dari gue daripada dari papa. Karena kalo dia tahu dari papa, gue takut dia marah besar sama gue.

Author POV'

Sean sudah masuk ke kelas dan mulai mengajar seperti biasa. Rachel melirik ke arah Peter, ia sedang membaca buku. Tapi Rachel tidak tahu dia benar-benar membaca atau tidak. Sedangkan Sean mengajar seperti biasa. Kelihatan seperti memang tidak ada masalah. Rachel diam. Mengikuti pelajaran sampai akhir.

Pelajaran hari ini pun berakhir begitu saja. Terasa lebih cepat. Hari ini Rachel hanya mendengar tapi tidak benar-benar memperhatikan. Jika kalian suruh Rachel ulang apa yang tadi dibahas. Rachel tak akan tahu sama sekali.

"Pete, jalan-jalan yuk" ajak Rachel.

"Hmm?" gumam Peter.

"Jalan lah ke mana gitu. Nemenin gue makan ice cream" kata Rachel sambil tersenyum ke arah Peter.

"Lo gak marah?" nanya Peter tiba-tiba.

"Gak sama sekali. Kenapa gue harus marah? Gue tadi diam cuma gak tahu harus ngomong apa. Kalo dia emang ayah lo, ya udah" jelas Rachel.

"Begitu? Baiklah. Gue traktir ice cream deh. Karena gue merasa bersalah, gue gak bilang ini dari awal" kata Peter.

"Yes, makan es krim gratis. Ayok" kata Rachel yang langsung melingkarkan tangannya ke lengan Peter.

WHAT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang