Sekarang Rachel sudah berdiri di depan gedung sekolahnya. Terlihat nyaman dan menyenangkan. Tetapi Rachel tidak pernah tahu bagaimana orang-orang akan melihatnya. Hari ini Rachel memakai rok putih diatas lutut, baju hitam polos dan rambutnya diikat.
Seperti yang Rachel duga, mereka tidak terlalu peduli dengan orang baru. Ia merasa senang karena mereka tidak peduli dan merasa sedih juga karena berarti dia tidak diperhatikan. Lalu ia berjalan menuju kelasnya. Ini tahun ajaran baru. Jadi bukan hanya dia saja yang baru di sini. Semua orang yang seangkatan dengannya juga baru disini.
Ia memasuki kelasnya dan menemukan segerombolan perempuan sedang mengerumuni tempat di pojok sudut. Ia penasaran tapi ia tidak memperdulikan hal itu. Lalu ia mencari tempat kosong dan itu tidak jauh dari gerombolan itu.
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Kelas akan segera dimulai. "Semoga hari pertama ini menyenangkan" batin Rachel.
Tak lama kemudian, seorang dosen pun masuk ke kelas. Dan kau tahu apa yang terlihat olehku? ITU DIA! Pria tampan dan sombong yang semalam ada di kereta. Dan apa yang terjadi sekarang.
"Selamat pagi, saya akan mulai mengabsen untuk lebih mengenal kalian" ucap pria itu dengan suara berat yang seksi itu.
Ia memulai mengabsen satu per satu. Dengan cepat, Rachel sekarang hanya bisa menunduk untuk menutupi mukanya. Tapi untuk apa? Lebih baik bertindak seperti ia lupa bahwa ia pernah bertemu dengannya. Jadi Rachel pun duduk tegak kembali. Dan sampai akhirnya, "Rachel" panggil pria itu.
Rachel terlihat santai mengangkat tangannya. Sedetik, dua detik, tiga, empat, lima, enam. Lalu pria itu pun melanjutkan memanggil yang lainnya.
"Kenapa? Kenapa aku merasa ia menatapku lama sekali. Bahkan enam detik ia menatapku" batin Rachel.
Karena nama Rachel sudah lewat, ia mulai memperhatikan orang-orang yang diabsen. Setidaknya nanti akan ada beberapa nama dan wajah yang akan ia ingat. Ia tiba-tiba kepikiran untuk melihat apa yang dikerumuni perempuan-perempuan tadi. Ia pun balik ke belakang.
Dan apalagi sekarang? Laki-laki itu. Laki-laki ganteng yang kutabrak semalam. Ia langsung balik ke depan. Rachel tidak tahu, ini harus disyukuri atau disesali. Di satu sisi ia bertemu dengan laki-laki tampan semalam dan satu sisi lain ia bertemu dengan pria tampan yang sombong.
"Ekhem, sekarang saya akan mengenalkan saya sendiri. Nama saya Sean Wesley. Kalian bisa panggil saya Sir Sean, Sir Wisley atau Mr. Terserah kalian mau panggil apa" kata pria itu.
Ia menatap ke arahku lagi. Aku mengerutkan keningku lalu aku melihat ke arah lain.
"Mungkin hari ini cuma perkenalan. Kalian akan bertemu lagi denganku besok dan semoga kalian betah disini" kata pria itu lalu menatapku.
Aku mengerutkan keningku lagi kearahnya seolah-olah bertanya Apa? Dan mengapa ia menatapku. Apa pernyataan itu tertuju padaku?
Lalu ia pun keluar dengan santainya. Semua orang sudah berdiri dari tempat duduknya dan siap-siap untuk pergi. Sebenarnya ia juga ingin pergi dari sini tapi ia mengubah pikirannya lalu berjalan-jalan mengelilingi gedung univnya itu.
Dan tak ia sangka, di sini sangat lengkap. Hampir semua ada. Mulai dari perpustakaan, laboratorium dan bahkan ada kolam renang di sini. Dari semua ruangan. Yang paling menarik perhatiannya ialah ruang musik. Jadi ia pun masuk ke dalam dan melihat ada sekelompok orang yang menari. Ada yang nyanyi dan ada yang latihan main alat musik.
Mungkin ini ada semacam ekstrakuliker? Ia akan cek. Ia sangat minat untuk masuk ke ekstra musik jika ada.
"Haii, kau mahasiswi baru di sini? Aku Hailey" tanya seorang perempuan yang memakai seragam sekolah di sini dengan jaket hitam sebagai outernya.
Oh ya, univ ini memang seperti sekolah. Mereka menyiapkan seragam untuk mahasiswa dan mahasiswinya. Tetapi itu tiap 3 semester akan diganti sekali untuk mengetahui tingkatan mereka.
Well, bagus juga sih pakai seragam daripada dibebaskan untuk pakai baju. Ia juga bingung harus pakai baju apa. Hari ini ia memakai baju bebas karena hanya perkenalan saja.
"Iya, saya Rachel. Oh ya, apakah disini ada semacam ekskul musik gitu?" tanya Rachel pada Hailey.
"Di sini tidak ada ekskul. Jika kau mau bergabung dengan kami. Kau harus ikut audisi" kata Hailey.
"Ohh" gumam Rachel.
"Jika kau berminat, aku bisa kasih kau formulirnya. Kau bisa isi dan kasih ke aku besok" kata Hailey yang menyodorkan kertas formulirnya.
"Ok" kata Rachel menerima kertas itu.
"Btw, banyak sekali yang akan ikut audisinya. Jadi bersiaplah. Karena ini salah satu ekskul terfavorit di sini. Semoga kau berhasil" kata Hailey yang tersenyum lalu pergi ke gerombolannya kembali.
================================
Holaaa, menurut kalian apa yang akan terjadi selanjutnya? Kasih commentnya ya dan kalo kalian suka juga silahkam divote. Satu vote dan comment akan sangat berarti xx❤

KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT?
Fiksi Remaja#1 in Indo (April 2019) #1 in ceritaindo (Feb 2021 til Apr 2021)