Part 14

8K 184 1
                                    

Warning!
Typo bertebaran :p



*








Sean POV'

Setelah ku pastikan dia sudah masuk dalam rumah. Aku pun pergi dari depan rumahnya dan pulang. Sampai di rumah, ku lihat Peter tidak ada. Aku pun bertanya kepada pembantu di rumah. Dia bilang Peter keluar tapi dia juga tidak tahu Peter ke mana.

Tak lama kemudian, ku dengar ada yang membuka pintu. Aku pun segera melangkahkan ke sana. "Peter, kau pulang?" jeritku.

"Iya, pa" jawabnya singkat.

"Kau darimana?" tanyaku.

"Kalo papa darimana tadi?" tanya Peter balik.

"Ada urusan tadi" jawabku, aku tak mau dia tahu tentang pertemuanku dengan Rachel.

"Oh, urusan ketemu perempuan ya? Papa udah dapat pengganti mama?" tanya Peter, ini aneh. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Kau mabuk ya?" tanyaku yang melihat penampilannya agak sedikit kacau.

"Ngak. Aku sadar. Tadi aku lihat kau sedang menemui Rachel di cafe Thai dekat rumahnya" jawab Peter yang menunjuk ayahnya.

Aku hanya bisa diam. Tak lama kemudian, ia terjatuh. Saat itulah aku tahu. Dia mabuk dan dia melihat aku dengan Rachel di Cafe. Pasti itu yang membuatnya mabuk.

Jujur saja, aku belum pernah melihat Peter mabuk. Tanpa menunggu lama, ku angkat dia ke punggungku. Lalu ku antar dia sampai ke kamarnya. Dan ku tinggalkan dia. Setelah itu aku juga beranjak ke kamar dan tidur.

Rachel POV'

Hari ini akan menjadi hari yang indah. Langitnya bergitu biru dan ku pikir setelah pulang nanti aku akan langsung ke krematorium untuk melihat orang tuaku.

"Hello, Rachel. Seperti biasa?" tanya Cal pada Rachel.

Bisa dibilang aku menjadi pelanggan pertamanya hampir setiap hari. Karena aku juga jarang masak. Terlalu pagi dan malam untuk memasak.

"Ya. Bisakah kau menambahkan chili saucenya lebih banyak? Aku ingin makan makanan yang pedas hari ini" kataku.

"Tidak, sayang. Ini terlalu pagi untuk pedas. Jika kau mau, datanglah nanti siang sepulang sekolah. Akan ku buatkan yang pedas untukmu" katanya yang sambil memasak pesananku.

"Yaya. Baiklah, Cal" jawabku pura-pura marah.

"Jangan begitu, ku jamin akan ku berikan yang terenak dan terpedas nanti siang" katanya merasa bersalah.

Aku tersenyum. "Baiklah" jawabku.

Sambil menunggu pesananku siap. Aku memikirkan kejadian semalam. Dimana Sean menyiumku. Bahkan tiga kali. Aku tak menyangka.

"Ini dia untukmu, sayang. Belajarlah yang rajin" kata Cal yang memberikan pesananku.

"Thanks. Aku pergi dulu, semoga harimu menyenangkan" kataku dan dengan cepat ku berjalan menuju sekolah.

Sekolah hari ini sedikit sepi atau aku yang terlalu cepat datang? Aku pun masuk dan berjalan ke kelasku. Btw, extrakulikulerku tidak terlalu lancar. Jadi mereka bubarkan extra ini sekitar sebulan yang lalu.

"Hi, Pete" sapaku. Aku tak menyangka Peter adalah orang pertama yang sampai di kelas.

"Hi" jawabnya lalu ia tersenyum senang padaku.

"Lo kenapa? Lagi jatuh cinta?" tanyaku asal.

"Iya" jawabnya, lalu ia memperlihat senyum manisnya itu.

'Sama persis dengan ayahnya' pikirku.

"Yaya, kau sudah bisa menyukai orang, sekarang. Tapi ingat,jangan melupakanku" kataku pura-pura marah.

"Tidak akan. Btw, kau bisa tidak menemaniku ke satu tempat nanti pulang sekolah?" tanya Peter.

"Maaf, Pete. Tapi aku harus ke krematorium hari ini" sesalku.

"Ok, btw, aku temani mau gak?" tanya Peter yang mendekat ke arahku.

"Ok" jawabku mengiyakan pertanyaannya.

Aku pun mengajak Peter untuk ke kantin karena aku pengen beli minum lalu kembali ke kelas.

#Flasback#

Peter dan Sean sedang sarapan di rumah mereka. Lalu Sean membuka percakapan diantara mereka.

"Pete, papa boleh tanya sesuatu?" tanya Sean yang meletakkan pisau serta garpu yang ia gunakan untuk memotong sandwichnya.

"Boleh kok" jawab Peter cepat.

"Kau menyukai Rachel?" tanya Sean yang langsung to the point.

Peter diam mendengar pertanyaan ayahnya.

"Tak usah takut. Jawablah. Kau sudah melihatku dengan Rachel di Resto Thai semalam kan? Apa tanggapanmu akan hal itu?" lanjut Sean lagi.

"Kenapa papa bisa tahu kalo semalam aku melihatnya dan Rachel?" tanya Peter.

"Kau yang mengatakannya sendiri pada papa semalam. Kau mabuk. Jadi mungkin kau tak ingat apa yang terjeadi" kata Sean dengan muka serius.

"Berarti benar kata temanku. Aku terlihat kacau disaat aku mabuk" gumam Peter.

"Dan papa tahu kau menyukainya. Semalam apa yang kau lihat adalah yang terakhir. Papa tidak akan berhubungan dengannya lagi di belakangmu. Tapi ingat! Jangan berbuat hal seperti semalam lagi. Kau benar-benar kacau dan papa tidak suka" kata Sean yang semakin lama semakin tinggi suaranya.

"Ya. Papa memang yang terbaik" kata Peter lalu memeluk ayahnya.

#Flashback OFF#

Rachel POV'

Aku melihat Sean melewati kami. Tanpa menoleh ke arah kami sekali pun. Peter menyapanya. Aku tersenyum padanya. Tapi ia tidak menjawab sapaan kami sedikitpun. Ku pikir, mungkin dia terburu-buru atau ada masalah.

Kami pun masuk ke dalam kelas. Hari ini tidak ada pelajaran Sean. Aku merasa bosan jadi ku putuskan untuk mengirimkan pesan untuk Sean. Hanya pesan singkat seperti biasa. Setelah terkirim, aku menunggu.

Kelas hari ini berakhir. Belum ada balasan sama sekali dari Sean. Aku masih pikir dia sibuk. Lalu aku pun meninggalkan sekolah untuk hari ini dengan Peter lalu pergi ke krematorium.

Peter hanya mengikutiku. Ia tidak banyak tanya. Sesekali ia menanyakan hal-hal yang penting saja. Ku buka ponselku saat aku dan Peter menuju rumah. Masih belum ada balasan.

Sean POV'

Sewaktu aku sedang kosong. Tidak ada jam mengajar, ponselku berbunyi menandakan ada pesan. Ku lihat. Ternyata itu dari Rachel. Ku buka pesannya.

-Hi, aku bosan-

Itu isi pesan singkat dari Rachel. Ia sering mengirim singkat seperti ini. Dan biasanya langsung ku balas. Tapi untuk kali ini. Aku tidak bisa. Aku sudah janji ke Peter untuk tidak berhubungan lagi dengan Rachel tanpa sepengetahuannya atau di belakangnya.

Aku tidak akan mengecewakan Peter. Aku sangat menyayanginya dan mencintainya. Tapi di sisi lain, aku juga sangat mencintai wanita yang juga dicintai Peter.

================================

Mungkin cerita ini akan berakhir di part selanjutnya atau dua part lagi. Mungkin. Dan tak bosan-bosannya gue ingatin. Vote kalo suka hahaha, gue sangat menghargai vote yang kalian berikan. See you di next part, xx

WHAT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang