Chapter 12

468 28 7
                                    

"Sepertinya tertinggal diruang rekaman"

Waktu sudah menunjukan pukul 02.15 KST, TOP yang tadi nya sudah setengah perjalanan pulang harus kembali lagi kekantor karena ada barang penting yang tertinggal disana.

Saat TOP sampai di halaman kantor dia melihat mobil Ye Rin masih terparkir disana. Heran melihat mobil Ye Rin masih terparkir rapi TOP langsung buru-buru keluar dari dalam mobil nya, berlari menuju ruang rekaman, setelah sampai disana TOP sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya tepat didepan matanya.

"Ye...rin..ah..."

Seorang pemuda kurus berkaos hitam memakai jeans dan vans less putih kedapatan sedang memeluk. Ah bukan sedang di peluk tepat nya. Oleh Ye Rin yang terisak didalam pelukan pria Jiyong itu, kaget tentunya TOP langsung menghampiri dan melepas paksa pelukan mereka.

"Hyung!!"

"Tabi, oppa?!!"

"Kenapa? Ada apa ini? Ye Rin-ah kenapa kau menangis?"

"Oppa, sebenarnya..."

"Hyung sedang apa hyung disini?"

"Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi disini!? Kenapa Ye Rin menangis? Apa kau menyakitinya!?"

"Hyung waegeurae!!"

"Jelaskan padaku!"

Kedua mata TOP dan Jiyong kini saling beradu dalam tatapan tajam. Tentu saja membuat Ye Rin yang sedari tadi menangis karena takut tambah menangis ketakutan melihat kedua pria yang sedang beradu pandang di hadapannya ini saling mencengram kerah leher satu sama lain.

"Tabi oppa Jiyong oppa.. Hentikan!! Kenapa kalian ini"

"Ye Rin-ah apa yang orang ini lakukan sampai kau menangis seperti ini?!"

"Jiyong oppa tak melakukan apa-apa, oppa. Aku hanya ketakutan di tinggal Jiyong oppa ke kamar mandi, sekarang berhentilah kalian seperti ini"

Kedua lengan yang tadinya saling mencengkram kini terlepas namun tatapan tajam masih terlihat antara mereka.

"Ye Rin-ah, sudah lewat tengah malam begini. Kenapa kau belum pulang?"

"Aku belum selesai menggarap lagu oppa. Tadinya aku kira akan selesai jika ditemani oleh Jiyong oppa, tapi sepertinya tidak. Mungkin aku yang terlalu memaksakan diri ingin segera comeback"

"Ye Rin-ah.."

"Hmm gwencana Jiyong oppa. Aku akan pulang lebih dulu, kalian juga pulang lah"

Ye Rin mengambil ransel dan memasukan kertas lirik kedalamnya. Pergi sambil sedikit mengusap air mata dan melewati kedua pria yang sedari tadi melihatnya.

"Hyung"

"Apa benar yang di ucapkan Ye Rin?"

"Hyung.."

"Kau tau. Aku sangat marah saat membaca artikel bodoh yang keluar waktu kau dan wanita mu menghadiri Showroom di Seoul. Yang lebih membuatku marah lagi adalah aku tau kalau Ye Rin juga ada disana, dan aku juga tau kalian berdua pasti bertemu..."

"Hyung, tolong hentikan..."

"...terakhir kali aku mengajaknya pergi aku bisa melihat seberapa kecewa nya dia, dan yang lebih membuatku sakit adalah dia yang berusaha tertawa, berusaha menyembunyikan rasa kecewa itu.."

Jiyong terdiam mencoba mencerna setiap perkataan TOP padanya, sambil mengerutkan dahi Jiyong perlahan menarik nafas panjang.

"Lalu, apa yang membuat hyung merasa sangat terganggu?"

That ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang