Pemain dengan nomor punggung '2' menggiring bola dengan peluh yang membasahi seluruh tubuhnya, ia terlalu fokus pada bola dan gawang yang kini tinggal di depan mata, hingga ia tidak menyadari jika ada orang dari tim lawan yang siap merebut bolanya.
Dari belakangnya ada seorang pemain lawan yang dengan sigap merebut bola dari pemain ber nomor punggung '2' itu. Setelah mendapatkan bola, pemain lawan ber nomor punggung '9' itu terus menggiring bola menjauhi gawang timnya, tak lupa ia terus bekerja sama dengan rekan satu timnya yang lain, hingga saat sudah berada di area kotak penalti, bola di tembakkan dengan begitu kencang oleh pemain ber nomor punggung '11' hingga gol yang sedari tadi menjadi tujuan permainan mereka pun tercipta dengan gemilang. Menciptakan riuh para supporter yang ada di dalam stadion megah yang menjadi tempat mereka bermain.
Pelukan erat para pemain menjadi pemandangan yang tersaji di lapangan hijau itu. Permainan selama 90 menit itu menjadi perjuangan yang tak sia-sia ketika tercetak jelas angka 2-1 yang menunjukan kerja keras mereka selama ini.
Meskipun bukan ia yang menciptakan gol, setidaknya ia cukup ikut andil dalam permainan kali ini. Setelah ikut euforia perayaan kemenangan mereka sebentar, pemain bernomor punggung 9 itu undur diri menjauh dari keramaian itu. Suasana hatinya masih kacau karna kejadian beberapa minggu yang lalu sebelum ia dan timnya harus latihan intensif untuk final hari ini.
Flashback
Jason POVMalam sudah cukup larut saat aku menjalankan mobilku menuju salah satu club langgananku selama ini. Tanpa harus aku hubungi lebih dulu aku yakin jika alena, ya dia kekasihku. Ada di sana, hampir setiap malam ia pasti menyambangi tempat itu. Sudah lebih dari seminggu aku tak bertemu dengannya. Ahh aku sangat merindukan kekasih nakalku itu.
Belakangan ini aku sibuk berlatih dan mengurus beberapa urusan pekerjaan lain yang sudah ayah bebankan untukku.
Untuk masalah pekerjaan sampinganku hanya beberapa orang kepercayaanku saja yang mengetahuinya. Bahkan teman-teman satu tim-ku pun tak ada yang tahu tentang pekerjaan sampinganku ini. Aku hanya mengelola saham yang aku tanamkan di beberapa anak perusahaan ayah dan perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaan ayah. Tidak ada meeting yang harus aku hadiri, karna aku masih belum siap melibatkan diriku sepenuhnya dalam masalah bisnis.
Aku lebih suka kehidupanku sekarang, menjadi pemain sepak bola yang tak terlalu terkenal. Aku bebas melakukan apapun tanpa harus terikat dengan nama baik ataupun popularitas.
Oh ya perkenalkan namaku Jason Brown. Seorang pemain sepak bola yang cukup baik, tidak banyak mencetak gol, karna aku lebih suka menjadi pemain bertahan. Tak terlihat tapi sangat di butuhkan. Menjadi pemain Sepak bola hanya cita-cita masa kecilku. Aku sangat hobi bermain sepak bola. Yah walaupun gaji sebagai pemain sepak bola tidak bisa di bilang kecil, tapi menjadi atliet olah raga tidak bisa menjamin hidupmu selamanya kan?
Itulah sebabnya aku juga melibatkan diriku secara perlahan dalam dunia bisnis, jadi suatu saat nanti saat aku tak lagi bisa bermain sepak bola aku tetap bisa menjalani hidupku dengan baik secara materi.
Usiaku sekarang 25 tahun, tidak bisa di katakan muda untuk usia atlit tapi juga belum masa tua kan. Aku memiliki seorang kekasih yang sangat cantik, Alena Horbin namanya. Dia adalah seorang model, tentu aku beruntung mendapatkannya, ia tidak tau siapa aku sebenarnya, yang ia tahu aku hanya pemain sepak bola di tim nasional dan tidak memegang peran yang cukup penting hingga aku bisa di sorot oleh publik. Entah apa yang membuatnya mau menjadi kekasihku selama setahun ini. Aku memang berperawakan tinggi, kulitku tidak putih tapi juga tidak hitam, hanya sedikit gelap karna sering terbakar sinar matahari saat latihan. Tidak banyak hal menarik dalam diriku hingga bisa mempesona lawan jenisku. Aku rasa cukup perkenalanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/75519024-288-k638674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Diary
RomanceKesedihan, kesakitan, tak di hargai, menjadi makananku sehari hari. Tak ada yang bisa aku salahkan karna memang ini salahku, ini karmaku. Dan maaf harus membuatmu merasakannya karnaku. -jennifer Dove- Keegoisanku membuatku menyesal, ketidak pekaanku...