Semua terjadi begitu saja. Mungkin ini cara tuhan memberiku sedikit kompensasi atas sakitku selama ini.
Dua minggu setelah kau sadar. Perlahan-lahan fungsi matamu kembali. Yah walaupun tak sesempurna sebelumnya. Tapi aku sangat bersyukur untuk itu. Sikapmu terhadapku pun tak banyak berubah. Hanya kau tak pernah lagi protes atas apa yang aku lakukan.
Kau kembali pada dirimu yang dingin dan tak acuh pada ku. Aku terima itu. Jika kau justru berlaku sangat baik padaku, aku akan semakin takut untuk meninggalkanmu. Biar begini, biar seperti itu jas.
Tentu saja kau sempat kaget saat kau tahu aku hamil. Tapi tak ada pertanyaan apapun tentang kehamilanku. Hanya ekspresi kaget dalam beberapa detik. Tidak lebih dari itu dan kau kembali tak peduli. Selalu seperti itu.
Sejak kau bisa melihat lagi, tentu saja aku tak lagi memakai baju rumah sakit itu saat menemuimu. Aku hanya memakai dress yang beberapa minggu lalu di belikan salah seorang perawat rumah sakit atas permintaanku.
Tentu saja para perawat dan dokter kate tidak tahu. Jika ada perawat yang mengenalku. Aku akan meminta mereka tutup mulut. Akan menjadi mengerikan jika orang-orang tahu apa yang aku lakukan hanya untuk jason brown.
Setelah kecelakaan itu. Berita tentang mu hanya muncul di minggu-minggu pertama. Setelah itu tak ada lagi berita tentangmu di majalah, tv, atau media informasi lainnya. Kau bagai hilang di telan bumi.
Tak ada yang membicarakanmu, atau sekedar bertanya di mana kau dirawat, apa kau sudah sembuh, atau lainnya.
Entah apa yang terjadi aku tak mengerti dan tak ingin peduli. Yang aku tau, aku hanya ingin bersama mu dalam proses kesembuhanmu, dan biar itu menjadi memori terbaik sebelum ajalku datang sebentar lagi.
Saat itu, kau belum bisa berjalan, proses penyembuhan kakimu membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan. Sedang luka di lenganmu sudah membaik.
Dan kau sudah diijinkan pulang siang itu. Dan tentu saja aku ikut pulang denganmu. Dengan berbagai macam syarat dari dokter kate. Dan salah satunya adalah aku harus rutin cek up seminggu sekali. Mengingat kehamilanku yang sudah menginjak 7 bulan.
***
Kau tau aku seorang jalang jas. Semua bisa aku lakukan untukmu. Sekali jalang pasti akan tetap jalang jas.
Tak ada yang menjemputmu pulang. Kau sendirian, tak membawa apapun. Hanya baju yang tadi pagi aku siapkan untukmu.
Jangan tanya dari mana aku bisa mendapatkan baju itu, karna kau tak akan percaya jika pagi-pagi sekali itu aku harus mendatangi toko kecil yang berada di sekitar rumah sakit. Untung saja ada ukuran yang pas untukmu, yah walaupun mungkin tidak sesuai dengan seleramu, karna aku hanya menemukan kaos santai dan celana panjang untukmu. Dan rasanya itu bukan gayamu. Maafkan aku jas.
Aku membawa tas yang cukup besar di punggungku, berisi peralatanku selama beberapa bulan di rumah sakit.
Padahal seharusnya dengan kehamilanku yang sudah cukup besar, aku tak diijinkan untuk membawa beban berat.
Tapi aku bisa apa? Tak ada yang bisa aku mintai tolong. Dan aku masih harus mendorong kursi rodamu.
Kau tak mau repot membawakan tasku. Bertanya pun tidak. Mengesankan sekali kan jas. Jujur saja, aku wanita normal yang berharap perhatian kecil darimu juga jas. Setiap kali keinginan itu muncul. Hanya logika yang akhirnya menyadarkanku. Aku seorang jalang yang tak boleh berharap. Tak pernah boleh.
Suasana rumah sakit cukup ramai hari itu. Tapi tak ada yang peduli padamu. Hanya beberapa orang yang memandangmu dua kali. Mungkin bertanya-tanya karena seakan melihat jason brown, tapi dengan wajah yang di penuhi jambang dan rambut yang sudah mulai memanjang. Hingga membuatmu tidak di kenali. Atau mereka melihatku, seorang wanita hamil yang membawa tas besar di punggungnya sambil mendorong kursi roda.
![](https://img.wattpad.com/cover/75519024-288-k638674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Diary
RomanceKesedihan, kesakitan, tak di hargai, menjadi makananku sehari hari. Tak ada yang bisa aku salahkan karna memang ini salahku, ini karmaku. Dan maaf harus membuatmu merasakannya karnaku. -jennifer Dove- Keegoisanku membuatku menyesal, ketidak pekaanku...