Kelam hidupku, bahagia hidupku, sakit hidupku, biar aku sendiri yang tau, mencintaimu pun biar aku sendiri yang tahu.
Sering jas aku marah pada takdir yang seakan tak pernah berpihak padaku. Membiarkanku lahir di dunia ini tanpa kehadiran orang tuaku. Membiarkanku tumbuh tanpa kasih sayang siapapun. Hingga aku menjadi pelacurpun tak ada yang peduli padaku.
Bagian mana dari takdir yang harus aku syukuri?
Ahh tuhan menyayangiku untuk satu hal jas, dia mengabulkan satu doaku. Saat aku terus berharap untuk segera mati, dia menurutinya jas. Tapi lagi-lagi aku menyalahkannya, karena apa? Karena dia mengabulkan doaku saat aku ingin merengkuh bahagiaku jas. Saat aku merasakan jatuh cinta pertama kali padamu, untuk pertama kali aku ingin terus hidup dan bersamamu walaupun untuk keinginanku yang kedua, aku rasa tak akan pernah terjadi, karena apa? Karena aku hanya jalang yang tak tahu diri jatuh cinta padamu.
Tuhan lagi-lagi memberiku derita dan bahagia di saat bersamaan. Saat dia membiarkanku sekarat, dia memberiku nyawa lain yang harus ku jaga. Padahal untuk menjaga nyawa ku sendiri agar tetap berada di ragaku saja aku hampir tak mampu. Lalu harus bagaimana aku bersikap pada tuhan jas? Beri tahu aku...
***
Sejak malam di mana aku datang pertama kali kekamarmu, setiap malam berikutnya aku selalu datang lagi ke kamarmu setiap jam 10 malam.
Bercerita tentang banyak hal yang terjadi selama kau tidur.
Hal itu terjadi sudah hampir satu bulan, dan kau masih suka tidur.Tak perduli kau mendengarku atau tidak, merasakannya atau tidak, aku membersihkan wajahmu dengan lap yang aku bawa dari kamarku.
Membelai wajahmu dengan segenap perasaanku. Ku pandangi wajah tirusmu, menatapmu selama yang aku bisa, berharap agar dia bisa menyerupaimu jas. Seluruhnya. Mata emasmu, senyum tulusmu, rambut coklatmu, semuanya jas.
Aku benar-benar berharap ia tak akan mewarisi apapun dariku. Sungguh, aku benar-benar berharap ia tak akan mirip denganku.
Aku tak ingin dia menyerupai seorang jalang sepertiku. Nyeri hatiku jas jika aku berpikir tentang masa depannya nanti.
Ketika semua anak bisa marah saat ia di panggil "son of bitch" walaupun itu hanya umpatan kasar semata. Dia tak akan pernah bisa marah karna dia memang anak seorang pelacur.
Jangan biarkan dia mengenalku sebagai ibunya. Biar, biarkan aku tak di akui sebagai ibu, itu tak masalah. Asal ia tak akan malu jika semua orang tahu dia hanya anak seorang jalang.
Tak bisa ku pungkiri jika jauh di dalam lubuk hatiku sakit sekali saat dia yang ku cintai tak akan bisa mencintaiku seperti halnya aku mencintainya.
Mungkin tak akan terlalu sakit karna aku sudah terbiasa merasakan sakit sendiri.
Yang terpenting adalah kalian tak akan pernah malu pernah memiliki dan mengenal aku dalam hidup kalian.
Kalian bahagia tanpa harus malu karnaku itu sudah jauh dari cukup bagiku.
Kalian yang terpenting dalam hidupku.
***
Tak ada yang berubah jas. Kau tetap tidur, tak ada orang yang menjengukmu, tak ada alena yang datang padamu.
Sungguh, sedingin apapun perkataanmu padaku, itu lebih baik dari pada kau yang terus berdiam diri seperti itu.
Malam itu seperti malam-malamku sebelumnya. Aku duduk di sampingmu, menatap wajahmu lama, berharap bisa melihat netra emas itu lagi.
Hingga aku merasakan jemari yang ada di genggamanku bergerak, di susul dengan kelopak matamu yang bergetar perlahan. Aku menahan nafasku. Ada perasaan takut,bahagia, dan sakit secara bersamaan yang bercampur menjadi satu di rongga dadaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch Diary
RomansaKesedihan, kesakitan, tak di hargai, menjadi makananku sehari hari. Tak ada yang bisa aku salahkan karna memang ini salahku, ini karmaku. Dan maaf harus membuatmu merasakannya karnaku. -jennifer Dove- Keegoisanku membuatku menyesal, ketidak pekaanku...