Gadis kecil ini mengeliat dalam tidurnya berusaha membuka mata dengan perlahan, ini masih pukul setengah enam pagi, Caca merasakan ada yang berbeda dengan matanya, dia melangkah menuju kaca yang di permukaan lemarinya, matanya sembab akibat terlalu banyak menangis, Caca berpikir keras sampai akhirnya dia menemukan ide. Setengah jam lagi Iqbaal akan membangunkan Caca, Caca harus sudah rapi sebelum Iqbaal datang.
-------
Iqbaal melangkah menuju kamar Caca, sejak tadi malam Iqbaal lupa menengok Caca yang sedang tidur.
Sebelum Iqbaal membuka pintu, pintu putih di depannya Sudah terbuka menampilkan Caca yang Sudah rapi.
Iqbaal mengerutkan kening, "Caca kenapa pakai kacamata?"
Ya Caca makai kacamata hitam padahal hari sedang mendung."Gak papa. " Caca menjawab asal kemudian pergi menuju meja makan untuk sarapan
Sepanjang perjalanan Caca hanya diam di dalam mobil membuat Iqbaal sedikit merasa ada yang aneh pada Caca, didalam mobilpun Caca makai kacamata watna hitam pula.
"Caca buka ya kacamatanya." Iqbaal sedikot meliril Caca yang duduk di kirsi penumpang disampingnya.
"Ini feysen." Lagi-lagi Caca menjawab asal, anak umur empat tahun tahu apa tentang Fashion.
Iqbaal terkekeh kecil, Caca sama seperti ayahnya keras kepala.
"Caca jangan nakal ya." Iqbaal mengusap kepala Caca sehingga kacamata yang Caca gunakan sedikit merosot ke hidung sedangkan Caca hanya menatap dashboard mobil.
Iqbaal turun membukakan pintu mobil untuk Caca, Caca sedikit membentulkan letak kacamata hitamnya dan turun tanpa mencium tangan ataupun pipi Iqbaal.
Iqbaal yang merasa ada yang tidak beres dengan Caca hanya geleng-geleng kepala kemudian kembali masuk dalam mobil dan melanjutkan perjalanan ke kantor.
"Caca." Selly memanggil, gadis kecil itu memakai bando pita yang cukup besar berlari kecil menghampiri Caca.
Caca memutar bola mata meski Selly tidak tahu itu, Caca memegang erat kacamata yang menutupi mata sembabnya tak ingin Selly merampas. Selly yang hendak mengulurkan tangan tiba-tiba mengurungkan niat melihat Caca yang memegangi kacamatanya.
"Buka deh Ca, "tanpa bersalah sekalipun Selly menyuruh Caca seperti itu tanpa peduli kejadian kemarin, "kayak tukang pijet mamanya Aku." Lanjutnya membuat Caca mengecutkan bibir.
Tanpa memusingkan ucapan Selly, Caca kembali berjalan memasuki kelas yang Sudah ramai, dia duduk di bangku tidak melepas kacamatanya.
"Selamat pagi anak-anak." Selang beberapa detik (Namakamu) datang mengebakan blazer hitam dengan rok panjang dan rambut sebahu itu dia gerai, baru kemarin dia memendekan lagi potongan rambutnya.
"Bu Caca pakek kacamata," lapor Fauzan sambil menunjik Caca yang duduk santai di pojok belakang.
(Namakamu) yang tadinya ingin menulis dipapan memutar tubuhnya mencari keberadaan Caca, benar gadis kecil itu memakai kacamata hitam besar.
"Caca kenapa pakai kacamata?"Bukannya menjawab Caca malah menggeleng dan kembali memainkan krayon. (Namakamu) menghela napas panjang dia kembali menulis di papan dan pelajaran pun dimulai.
---------
Sore ini Caca ingin jalan-jalan ketaman dia masih tidak mau melepas kacamatanya, entah kenapa (Namakamu) tidak tahu. Mereka duduk di kursi taman yang panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat || idr
FanfictionEND - 8 Desember 2016 Sebagian cerita [Private-Hanya bisa dibaca oleh followers] Apa ketika jantung berdetak cepat itu menjamin orang jatuh cinta? Apa ketika kita nyaman akan seseorang tapi jantung kita tidak berdetak cepat itu juga jatuh cinta...