-Nineteenth-(Obat Hati)

4.6K 458 22
                                    

     Jatuh cinta adalah saat kita memberi seseorang kekuasaan untuk menyakuti kita, tapi kita percaya, ia tidak akan menyakiti kita--LLS

     "Mau apa kesini?" Bella menatap Iqbaal sinis, sementara Iqbaal hanya berdiri lesu di depan pintu.

     "Caca," katanya datar.

     Bella berdecak, "Ohhh mau apa lo? Mau mukul anak gue lagi?!" Bella membentak.

     "Gue jelasin dulu."

     "Jelasin apa? Udah deh pergi aja."

     "Caca anak aku, bakal jadi anak kamu juga, (Namakamu) hanya pemain figuran di cerita cinta kita, dia gak ada artinya, cuma sampah."

Setelah mengucapkan itu, (Namakamu) langsung keluar, airmatanya telah luruh dan sudah tak bisa tertahankan, Caca menatap kosong dua orang yang sedang menjadi objek dari matanya. Dengan cepat Caca berlari, "Ayah." Katanya pelan.

     Iqbaal masih tidak membalas perkataan Caca malah sibuk menciumi tangan Zidny, "Ayahhh."

     Caca berjinjit menggapai tangan kekar Iqbaal, "Arghhhhhh Sakit."

Plak

Sebuah tangan menepis keras lengan Caca hingga membuat gadis kecil itu mundur beberapa langkah, Caca menatapi lengan kirinya yang memerah, perlahan dia menangis dan semakin lama semakin kencang.

     "Kamu gak papa?" Tanya Iqbaal menatap telapak tangan Zidny yang baru saja digigit oleh Caca, empat bekas luka gigitan tercetak dilengannya. Tanpa Iqbaal sadari dia sedang memukul Caca, meski itu hanya terkesan tepisan tapi itu cukup membuat Caca merasa sakit.

     "AYAH JAHAT." Selang satu detik setelah mengucapkan kalimat itu Caca berhambur pergi, lari serseok-seok karena tali sepatunya terlepas. Bersamaan dengan itu Iqbaal baru sadar apa yang sedang dia lakukan; dia memukul Caca.

Brak

Pintu ditutup kasar oleh Bella, Iqbaal hanya menghela napas lesu, ini benar-benar diluar dugaannya, Caca pasti sangat marah padanya, dan mungkin tidak mau bertemu lagi dengannya.

"Aku harus temuin (Namakamu) " Katanya penuh tekad tanpa menyadari perasaan seorang perempuan yang begitu tersakiti.

---------

     (Namakamu) lebih banyak diam, setelah kejadian itu. Dia sudah tidak mampu lagi jika terus disakiti.

"Jangan sedih mulu ahh." Steffi dengan sengaja menyenggol bahu (Namakamu), namun (Namakamu) masih diam menatap kosong layar televisi yang menampilkan drama korea.

     "Cowok banyak bukan cuma Iqbaal," Steffi mengambil remote dan menekan tombol off, "Kalau perjuangan kita sudah tidak dihargai, mungkin itu saatnya kita menghargai orang yang memperjuangkan kita."

      "Gue gak nyangka Iqbaal begitu," ucap (Namakamu) datar.

       "Dari awal gue emang ngerasa Iqbaal cuma mainin lo (Nam...)"

     (Namakamu) memejamkan mata sejenak, kemudian tangannya dengan gesit menepos air mata, "Gue benci dia."

     Steffi terkekeh, "Mungkin ini karma dari Aldi."

     (Namakamu) melotot, otak kanannya masih terus berputar mencerna pernyataan Steffi, apa benar ini karma? Jika iya (Namakamu) harus cepat-cepat minta maaf.

------

     "Bas," Aldi mendorong kaki Bastian yang berada di atas tubuhnya, entah kenapa Bastian sangat hobby tidur siang di kots an Aldi.

Heartbeat || idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang