Bel istirahat berbunyi aku,Rion,dan Feri langsung menuju ke kantin pelajaran sejarah membuatku lapar.
Saat jalan menuju kantin tak sengaja sudut mataku menangkap sosok Nadine,aku pun berhenti sejenak memastikan itu memang Nadine ya memang benar aku bisa memastikannya dari jilbab panjang yang ia kenakan
"Woy Rik kenapa berenti? Cepetan udah laper nih" Rion memanggilku yang berjarak sekitar 3 meter didepanku
"Kalian duluan aja,nanti aku nyusul" dengan cepat aku mengikuti sosok Nadine yang berjalan kearah mushollah. Aku melirik jam tangan yang menunjukkan pukul 10 jam segini sholat apa pikirku.Tiba tiba ada seorang laki laki yang menghampiri Nadine mereka saling menyatukan tangan di depan dada,bercengkrama sebentar lalu masuk ke musholla. Siapa laki laki itu pikirku aku langsung berjalan kembali menuju kelas nafsu makanku hilang seketika.
********
Bel pulang sekolah berbunyi seperti biasa aku menuju kantin disanalah tempat terbaik untuk menunggu parkiran yang masih penuh,aku memesan secangkir es Lemon tak sengaja pula aku melihat Nadine yang sedang duduk di sudut kantin sendirian sembari menikmati secangkir es teh,dengan cepat aku membawa es ku dan pindah ke meja Nadine,Nadine yang sedang menikmati es terkejut akan kehadiranku
"Maaf Nadine boleh aku duduk disini?""Ya terserah" wajahnya menunduk tak sedikit pun melihat wajahku,apa dia menyukaiku? Langsung kutepis pikiran konyol dan menggelikan itu.
"Nadine aku boleh nanya nanya kekamu?"
"Selagi aku bisa jawab ya silakan"
" kamu kenapa pindah kesekolah ini?"
"Abi aku tugas disini"
"Abi kamu kerja apa?"
"Kerja di Depatermen Agama"
"Wah hebat dong"
"Nggak juga"
"Abi kamu ahli agama? Ibu kamu?
"Nggak juga,Ummi jadi guru MTS"
"Kenapa kamu gak masuk sekolah agama aja?"
"Sekolah Agama disini jauh dari rumah aku jadi enak yang deket deket aja kata Abiku"
"Oh,Boleh nanya lagi?"
"Nggak boleh"
"Hah? Ini penting boleh ya?"
"Kamu ini kayak wartawan aku gak bisa lama lama ngobrol berdua kayak gini"
"Hm bentar aja ini penting"
"Yaudah cepetan"
"Kenapa waktu itu kamu gak mau salaman sama aku?"
"Aku nggak boleh salaman sama laki laki yang bukan muhrim"
"Siapa yang nggak ngebolehin?"
"Allah"
"Berarti aku juga gak boleh dong salaman sama perempuan yang bukan muhrim"
"Yah tuh tau"
"Terus kenapa kamu gak senyum kalo aku negur kamu?"
"Ya nggaklah aku nggak mau nimbulin fitnah,bukan sama kamu aja kok Rik tapi aku gitu lada semua laki laki kecuali keluarga sama guru"
"Fitnah? Maksudnya?"
"Yah misal kalo kamu senyumke aku terus aku bales terus kalo ada orang ngartiin lain gimana kan nimbulin fitnah tu"
"Tapi kata guru ngaji aku senyum itu ibadah"
"Emang ibadah tapi kamu senyumnya sering banget,jadi itu apa namanya?"
"Hehe kalo gitu aku senyumnya sehari sekali aja maaf kalo buat risih Nad,tapi kan nggak harus nundukin wajah terus kali"
"Ya haruslah jaga pandanganlah kalo gak jaga pandangan namanya zina mata dong"
"Zina? Serem banget kata katamu"
"Kamu gak tau macam macam zina? Zina hati,zina tangan,zina mulut,zina mata"
Belum sempat aku menjawab tiba tiba suara telpon Nadine berbunyi
"Wa'alaikumsalaam, iya bang Nadine 5 menit lagi sampe di depan gerbang ini lagi dikantin"".........."
"Abang masih di kampus? Oh yaudah nanti Nadine tunggu di halte depan"
"........."
Nadine pun meletakkan kembali handphonenya"Pacar kamu?" tanyaku
"Abang aku, aku gak pernah pacaran"
"Wah sama dong"
"Oh"
"Aku mau nanya lagi"
"Aduh maaf ya Rik aku mau kehalte depan nunggu abang aku,kalo mau nanya nanti aja yah" Nadine memakai tas nya dan melangkah pergi dengan cepat kususul wanita itu
"Aku nanya sambil jalan aja" aku langsung mensejajarkan langkahku dengan Nadine
"Aku pikir kamu ini memang fanatik ya agama tapi tadi pas istirahat kamu ngobrol berdua dengan laki laki di mushola" kataku,
dengan wajah kurang setuju Nadine menatapku
"Aku tadi ngobrol sama kak Heri ketua Rohis aku mau ikut Rohis,aku cuma kenal ketua rohisnya aja jadi aku nanya ,kamu jangan bicara yang bukan bukan aku gak pernah bicara berduaan dengan laki laki kecuali ada urusan penting""Lah tadi? Kita bicara berdua"
"Hm...tadikan termasuk urusan penting,kamu tadikan salah paham dengan tingkah aku"
"Tapi aku liat di nyamperin kamu duluan,hm udah janjian ya?"
"Ya nggaklah aku sebenernya udah lama ngomong sama dia mau ikut Rohis tapi aku belum konfirmasi ulang nah tadi kebetulan ketemu pas sama sama mau sholat Duha"
"Oh gitu,Nad aku anter pulang aja ya,nanti kamu lama nungguin abang kamu horor tauk nunggu di halte sendirian"
"Lebih horor lagi kalo aku pulang sama kamu"
Nadine pun melangkah menjauh sementara aku hanya terdiam sejenak di posisiku,oh seorang yang dikenal tukang nge-php-in cewek malah di tolak nganterin pulang oleh anak baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga
Любовные романыAku bukanlah laki laki baik aku hanyalah laki laki yang sangat jauh dari syari'at aku hanya laki laki super jahil yang tak peduli dengan keadaan, tapi sejak kau hadir semuanya berubah,kau membuatku kembali kejalan yang selama ini kuabaikan,kau mener...