Aku menyalami Ummi Nadine
"Maaf buk saya Riko temen sekelas Nadine tadi nggak sengaja saya bertemu Nadine yang nunggu bis di halte, saya tau betul jam segini nggak ada lagi bis lewat saya merasa bertanggung jawab dan saya mengantar Nadine pulang" tanpa di sangka Ummi Nadine tersenyum itu reaksi membuatku legah"Kita cerita di dalam aja yah,bentar lagi adzan magrib"
Aku masuk kerumah Nadine cukup luas, aku menjelaskan lagi semuanya mengingat keluarga Nadine fanatik agama aku takut mereka salah paham
"Oh Jadi nak Riko ini anak Rohis juga ya?"
"Iya buk baru saya baru gabung 2 bulan silam"
"Panggil aja Ummi, untung aja Nadine ketemu kamu Rik kalo nggak dia nggak bisa pulang, mana dia lupa lupa inget lagi alamat rumah"
Nadine tertunduk malu"Yeh Ummi kita kan baru pindah"
"Jadi Ummi nggak marah kalo Nadine di anter Riko?" kata Nadine menatap ragu Ummi nya
Ummi Nadine menggeleng mantap
"Ya nggaklah kenapa harus marah, Riko kan udah nolong kamu lagi pula ini kan keadaan mendesak, justru Ummi mau marah sama Abang kamu kemana anak itu"
"Sudah mi jangan salahin Abang, Abi mana mi?" tanya Nadine
"Abi masih kerja nak habis isya nanti pulang"
"Yaudah kalo gitu saya pulang dulu ya Ummi,salam aja buat Abi" kataku pelan
"Nggak mau sholat magrib dulu nak?"
"Keadaan saya masih kotor jadi saya mau bergegas pulang untuk mandi dan langsung sholat"
"Oh yaudah, kalo gitu hati hati ya nak, sekali lagi makasih banyak"
"Pulang dulu mi,Nad Assalamualaykum"
Setelah menyalimi Ummi Nadine aku langsung melajukan motorku.***********
Jam 6:30 rumahku"Baru pulang? Kamu tau kan ini jam berapa?" kata mama yang sedang duduk di ruang tamu
"Tadi Riko rapat Rohis Ma, terus berteduh, terus nganter Nadine kasian dia nggak di jemput"
"Riko dengerin Mama ya nak rapat nggak ngerubah hidup kamu, jangan ngabis ngabisin waktulah"
"Tapi itu penting buat Riko Ma, itu agenda baksos yang tanggung jawab acara itu Riko"
"Dari awal Mama gak terlalu suka kamu masuk Rohis, kamu jadi sering membantah pembicaraan Mama, pulang telat....."
"Sudah Ma terserah Mama mau bilang apa, Riko capek mau mandi mau sholat magrib nanti waktunya keburu abis"
Aku langsung meninggalkan Mama aku bosan dengan perdebatan yang tidak penting, memang akhir akhir ini aku sering pulang telat karena pulang sekolah aku langsung ke mushola untuk sholat dzuhur setelah itu berbincang bersama anak Rohis lainnya, karena bagi anak Rohis mushola adalah rumah kedua.
Usai melaksanakan sholat magrib aku refresing dengan membaca komik Naruto, bermain ps dan mendengarkan lagu, gerimis kembali membungkus kota, hingga akhirnya aku ingatanku kembali pada kejadian tadi sore mengantar Nadine pulang bertemu Ummi nya, aku hanya tersenyum sendiri saat mengingat semuanya.
Aku mengingat saat Nadine pertama kali masuk kelas X.G sekitar 5 bulan silam, Nadine si wanita berjilbab panjang yang tak banyak bicara, Nadine yang menolak bersalaman denganku, Nadine yang nenolakku mentah mentah saat akan kuantar, Nadine yang selalu menundukkan wajahnya saat di depan laki laki yang bukan mabromnya, Nadine yang membangunkanku sholat subuh.
"Astagfirullah ini zina hati" ucapku.
sepertinya aku mulai paham jika ada perasaan yang tumbuh di hati. Namun aku takut jika rasa ini malah menjerumuskanku pada lautan dosa, aku takut jika perasaan itu tumbuh tak terkandali akan melupakan sang pemilik hatiku, Allah swt.Handphoneku berdering tanda panggilan masuk, Nadine? Aku tersenyum bahagia.
"Assalamualaykum"
"Wa'alaykumsalaam Nad, ada apa malem malem nelpon?"
"Aku cuma mau mastiin kamu udah sampe rumah dengan selamat soalnya kan kamu abis nganter aku"
"Aku udah sampainrumah dengan selamat Nad, ciye yang perhatian" gurauku
"Apaan sih, ngaco! Assalamualykum"
Telpon terputus aku lupa ini Nadine dia bukan wanita yang bisa di ajak main main seperti itu, tapi aku tetap tersenyum bahagia.
#afwanberantakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga
RomanceAku bukanlah laki laki baik aku hanyalah laki laki yang sangat jauh dari syari'at aku hanya laki laki super jahil yang tak peduli dengan keadaan, tapi sejak kau hadir semuanya berubah,kau membuatku kembali kejalan yang selama ini kuabaikan,kau mener...