PART 23

2.3K 153 0
                                    

Keesokan harinya mi ryeon ada di kediaman keluarga ma, menemui ibu mertuanya

" jadi... kau datang seorang diri ke hanyang ? kenapa tidak datang bersama ibumu ?" tanya nyonya ma

" tidak bu, saya datang kesini setelah mereka datang " mi ryeon beralasan, ia tidak bisa mengatakan jika sang ibu tiri berusaha mencuri tunangannya dan menyulitkannya

Setelah berbicara dengan calon ibu mertuanya mi ryeon nampak keluar dari sana, di depan sang kakak tiri sudah menunggu, mi hwa nampak berbicara berdua dengannya

" terima kasih karena tidak mengadukan ibuku " katanya

" tapi ayah pasti akan tahu cepat atau lamban, mengirim seorang pembunuh bayaran ? apa itu tidak keterlaluan ?"

" mi ryeon – a ...aku.."

" unni menyukai tuan muda ma ? apa harus sejauh ini ?"

Mi hwa nampak gugup " mi ryeon – a "

" sudah cukup.. aku pergi.. kalian memang keterlaluan " mi ryeon berpaling dan pergi

" tunggu " suara mi hwa mnghentikannya

Mi ryeon berbalik dan menatap sang kakak tiri

" tuan muda ma adalah untukku, tidak.. aku yang lebih dulu mengenalnya bukan kau.. aku yang lebih dulu mencintainya bukan kau.. kenapa ? apa karena kau nona besar dan keluargaku mantan budak ? kenapa derajat begitu penting ? aku... akan tetap mempertahankan tuan muda ma.. aku.. akan mendukung ibuku "

" heeh " mi ryeon tersenyum " itulah kenapa derajat itu penting kakak, kita bisa tau bagaimana sifat seseorang dari derajatnya, semakin rendah derajat mereka maka semakin rendah yang mereka lakukan "

Mi hwa tak menjawab dan hanya diam memandang mi ryeon

Mi ryeon memutuskan kembali ke rumahnya lewat jalur yang aman bersama sol, mereka di antarkan tuan muda ma sampai berpatasan provinsi, dari jauh doo hyun tetap mengawasi mi ryeon memastikan gadis itu tetap aman

Sampai di rumahnya tuan hwang nampak murka,

" kau kabur dari rumah ?!!!" plasss rotan menyentuh betisnya

" aboeji.. aaa...aboeji " mi ryeon berjingkat kecil

" anak nakal.. bagaimana jika kau mendapatkan masalah !!! berbahaya !!!"

" ampun.. aku tidak mengulanginya lagi " mi ryeon memelas

Sang ayah nampak membuang rotannya dengan kesal

" kau pergi karena ibumu ? hah...jangan membuat ayah mencemaskanmu "

" aboeji " mi ryeon bersimpuh di depan sang ayah " aku hanya ingin melepaskan ibu agar tenang, ibu.. aku merasa karena kelahiranku ibu menderita "

Sang ayah menggeleng " ibumu sangat menyayangimu, ibumu selalu menantikan kelahiranmu... ini salah ayah.. semuanya karena salah ayah sampai ibumu membencimu "

" aboeji " mi ryeon memeluk sang ayah " aku minta maaf... aku tidak akan membuat ayah sedih"

" anak bodoh... kabur dari rumah itu membuat ayah sedih "

" aboeji "

Mi ryeon keluar dari kamar sang ayah setelah mengobrol ia berpapasan dengan sol pelayannya yang juga nampak berjalan dengan tertatih

" apa ibumu memukulimu juga ?"

" nae.. agassi "

" haah.. ayoo.. kita ke kamarku.. aku punya obat bagus dari hanyang "

" nae..."

Namun langkah mereka terhenti ketika melihat tandu sang ibu tiri memasuki halaman rumahnya


YOU [TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang