PART 8

2.5K 163 0
                                    

"apa – apaan mereka " gumam si pemuda, wajahnya Nampak memerah

Setelah berganti baju mi ryeon duduk di dekat api unggun

"sol – a... jika kita sudah tiba di ibu kota nanti, aku akan menyuruh tuan ma untuk mengijinkanmu bertemu dengan ibumu" kata mi ryeon

"emm.. terima kasih nona, tuan ma memang baik, nona dan tuan ma memang serasi " kata sol nampak senang

"heehh... jadi kau pergi ke ibu kota untuk menemui kekasihmu ? benar – benar " kata pemuda pencuri itu seraya membenarkan api unggunnya

"itu bukan urusanmu " kata mi ryeon

"heeh.. apa dia yang menyuruhmu menemuinya ? dia pasti laki – laki yang tidak baik, bagaimana bisa seorang pemuda sepertinya menyuruh seorang gadis bangsawan yang bodoh sepertimu untuk pergi kesana , heehh "

Mi ryeon nampak kesal dan berdiri dari duduknya

"agassi...."

"setidaknya dia lebih terhormat darimu !!! kau hanya pencuri hina yang mencuri dari orang lemah " kata mi ryeon

"aah... aku lupa, kalian adalah para bangsawan yang terhormat, heehh... kau sama saja, sama rendahnya dengan seorang gisaeng, jika keluargamu tidak merasa dia cocok untukmu maka keluargamu akan mencarikanmu pemuda lain itu sama saja seperti gisaeng yang berganti laki – laki , kau hanyalah boneka keluargamu"

"mwoo !!! gisaeng !!! tau apa kau tentang perempuan bangsawan seperti kami !!! kau.. bahkan tidak berhak bicara seperti itu !!! kau tidak tau apa – apa dengan hidupku bagaimana bisa kau mengatakan itu semua padaku !!!!!!" teriak mi ryeon, ia menatap pemuda itu dengan mata berkaca – kaca , pemuda itu hanya diam dan menatapa mi ryeon , pemuda itu sadar jika ucapannya terlalu kasar

"dasar bodoh !!!" kata mi ryeon seraya melempar sepatunya ke arah pemuda tadi dan mengenai bahu pemuda tadi, pemuda itu nampak berdiri dari duduknya dan pergi keluar gua, sol yang melihat pertengkaran mereka nampak hanya menghela nafas

Mi ryeon menangis ia merasa kesal dengan ucapan pemuda itu, tau apa dia dengan hidupnya yang ia jalani, ia bahkan tidak mengenalnya

Sol keluar dan melihat pemuda pencuri itu duduk berjongkok di luar, ia beberapa kali melempar batu sepertinya ia juga kesal

"minta maaflah " kata sol

Pemuda itu nampak memandang ke arah sol

"minta maaf apa ?!"

"minta maaflah pada nonaku " kata sol seraya duduk di samping pemuda itu

Pemuda itu nampak diam dan tak peduli

"kau keterlaluan, nona ku adalah gadis terhormat bagaimana bisa kau menyamakan nonaku dengan seorang wanita rendahan seperti gisaeng, nonaku... nonaku juga punya hidup yang berat, kau tau... nonaku tidak pernah menunjukkan airmatanya sedikitpun di depan semua orang, nonaku selalu tersenyum terlebih di depan tuan hwang "

BERSAMBUNG

YOU [TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang