"Harrabeoji... irroena.. jebal.. jebalyo.. irroena harrabeoji.." tangis Donghae begitu melihat kakeknya memejamkan mata selamanya. Penyakit yang menggerogoti tubuhnya memang sangat mematikan hingga merenggut nyawanya. Donghae sangat terpukul kala itu, untuk kedua kalinya ia kehilangan orang yang disayanginya.
Selama ini hanya harrabeoji yang membelanya sejak Jung hyun Jae menolak kehadirannya. Tapi kini kembali ia terpuruk. Dan lebih menyakitkan lagi predikat anak pembawa sial itu dilontarkan sang ayah padanya.
Dua kali..
Ya, dua kali..
::
::
Perlahan ia meletakkan rangkaian bunga itu di atas sebuah makam.. matanya terpejam hingga meneteskan air mata luka. Ia tak ingin mendengar apapun, earphone yang begitu setia di telinganya melantunkan lagu kesukaan oemmanya yang kini makamnya ada di hadapannya..
-you are my everything-
'Oemma... bogoshipoyo.. mianhae, karena aku tidak bisa menyelamatkan Oemma waktu itu.. harusnya aku tidak pergi seperti kata Oemma.. harusnya aku bisa pulang cepat seperti permintaan Oemma..'
Apa yang bisa dilakukannya? Selain menyalahkan dirinya sama seperti yang dilakukan Appa dan Hyungnya..
'Oemma.. aku sudah menerima hukumannya.. mereka membenciku, sangat membenciku.. walau Appa tidak meninggalkan tanggungjawabnya padaku, tapi sejujurnya aku tidak butuh itu.. Oemma, bagaimana jika aku pergi juga dengan Oemma? Tapi.. aku sudah berjanji untuk menjaga Appa dan Hyung..'
Mendengar pengakuan dalam hatinya ia semakin terisak..
'aku akan menjaga Appa dan Hyung.. tapi mungkin tidak bisa lama.. karena aku rasa semua percuma Oemma.. percuma.. bahkan aku tidak tahu untuk apa aku hidup? Untuk siapa semua yang ku lakukan selama ini? Mereka bahkan tidak memaafkanku.. aku terima, karena memang aku pembawa sial.. Oemma.. jawab aku Oemma.. jebal.. jawab aku..'
Hiks..
Hiks..
Bahunya yang bergetar hebat sudah menandakan jika ia sedang tidak menangis biasa.
::
::
::
::
"Appa.. lihat ini.." Il Woo dengan bangga menyodorkan laporan hasil kerjanya pada Jung Hyun Jae.
"OMO.. kau benar-benar anak Appa yang hebat.. bagaimana bisa kau melakukan ini semua eoh? Jika begini terus maka perusahaan kita akan semakin maju pesat.. kau bahkan bisa membuka cabang di tempat lain.."
"benarkah?? Aahh.. aku ingin sekali itu segera terwujud.. tapi, biarkan aku menyelesaikan kuliahku dulu.."
"tentu saja Il Woo-ya.. nae adeul.." peluk Jung Hyun Jae.
Donghae menyaksikan semua adegan itu saat ia melangkah hendak ke kamarnya. Sungguh, ia berharap bisa berada di pelukan sang Appa sama seperti Il Woo. Sudah lama ia tidak merasakan kehangatan itu.. jangankan sentuhan, sapaan saja tidak ia dapatkan..
'sampai kapan ini akan terjadi? Apa selama hidupku akan seperti ini?' batin Donghae 'lalu apa gunanya aku ada jika seperti ini? Apa hanya untuk memuaskan rasa dendam dan benci Appa dan hyung saja?'
Ya, Donghae ingat.. waktu ia mencoba untuk bunuh diri.. Appanya masih mau menyelamatkannya..
::
PRAANK!!
Pisau yang hampir mengiris nadinya terlempar jauh dari tangannya di tampik oleh Jung Hyun Jae..
KAMU SEDANG MEMBACA
High Haneul Deep Bada ✔️
FanfictionBagaikan langit yang tinggi dan laut yang dalam.. keduanya sama-sama sulit untuk di jangkau. Hanya saja, memandang langit lebih mudah daripada mencari tahu apa yang ada di dalam laut..