Jarinya bergetar saat berusaha meraih tangan yang terbalut infuse itu. Wajahnya pucat tanpa senyum yang biasa ia lihat. Matanya terpejam lekat bahkan bukan tidur. Yang lebih menyakitkan hatinya saat ini jika ia mengingat kembali apa yang sudah dilakukan namja itu hingga ia berbaring di ranjang putih yang paling ia benci.
-JungSoo-
Namja itu. Sedang menatap sendu pada Donghae, yang terbaring seakan tak bernyawa.
Hatinya sangat perih hingga tak mampu ia ucapkan pada siapapun.
'aku sudah berusaha keras untuk menyelamatkanmu selama ini Hae, mungkin aku hanya seorang psikiater awalnya. Tapi aku menyayangimu.. aku ingin kau sembuh.. bukan hanya dari hypnagogia, tapi dari semua luka yang derita akibat ulah orang-orang terdekatmu..' monolognya 'aku merasa gagal sekarang.. gagal menjadi hyung yang baik, untuk MyungSoo.. untukmu.. jadi, jebalyo.. buka matamu Hae. Kau harus hidup!' pekiknya pilu.
"katakan padaku, hyung mana yang bisa melihat dongsaengnya dalam keadaan seperti ini?" lirihnya seakan Donghae adalah miliknya sendiri "apa hyung bisa menggantikan semua sakitmu Hae? Jika bisa.. akan hyung lakukan.."
Setetes air mata sudah tak bisa ditahannya.
Keadaan Donghae begitu buruk. Kepalanya tertutup perban putih tebal. Ia juga mengenakan alat bantu napas. Di kaki kirinya juga sama, ada balutan perban di sana. Hal ini membuatnya tak kunjung lebih baik.
Waktu Seol Yoon Uisa mengatakan operasinya berhasil, JungSoo tak menjadi lega karena kondisi tubuh Donghae. Hingga ia berada di dalam ruangan ini dan hanya dirinya yang bisa berada di sana atas ijin Seol Yoon.
'Donghae tidak boleh dijenguk sementara ini, tapi karena menurutku kondisinya akan cepat membaik jika kau ada disisinya maka ku ijinkan..'
JungSoo hanya akan keluar untuk memberi tahu keadaan Donghae pada Ahn Ajjuhma, Heechul atau Henry saja. Setelahnya ia enggan beranjak dari sana. Ia betah memandangi wajah itu. Wajah yang empat hari ini tak berdaya.
'apa yang sebenarnya terjadi..'
'kondisinya buruk sekalipun sudah melewati masa kritis pasca operasi.. tapi, dia....koma..'
'apa maksudmu?'
'dia akan ku pindahkan ke ruang rawat biasa setelah kondisinya baik, saat ini bukan hanya koma yang ia alami.. tapi, entahlah. Ini masalah psikis.. ada aturan di rumah sakit ini soal pasien.. Donghae, sementara ini memang dalam pengawasan ketat kami.. kau tenang saja.. aku akan mengusahakan apapun untuk pasienku..'
Aniyo!
"Hae, bukan itu yang ingin ku dengar.. kau tahu? Kau harus percaya padaku.. JungSoo.. hyungmu.. jangan takut Hae, aku janji akan selalu bersamamu.. jebal.. seangi.. jangan takut untuk membuka mata.. apa aku harus membawamu pergi dari kota ini? Eoh... katakan padaku.. apapun akan ku lakukan Hae.. percayalah padaku.. jebal.." pintanya semakin pilu.
....
::
::
::
::
....
Di kamar lain, seorang dengan marga yang sama tengah meringkuk kecewa di sudut jendela kaca. Kecewa pada dirinya sendiri, kecewa karena membekukan hati selama bertahun-tahun hanya karena alasan yang tidak masuk akal.
-Jung Il Woo- namja itu.
Kini tangannya menyentuh folder di laptonyanya. Folder yang tidak pernah ingin dibukanya selama ini tapi tetap disimpan rapi di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Haneul Deep Bada ✔️
Hayran KurguBagaikan langit yang tinggi dan laut yang dalam.. keduanya sama-sama sulit untuk di jangkau. Hanya saja, memandang langit lebih mudah daripada mencari tahu apa yang ada di dalam laut..