"yaaaaiissshhh!! Menyebalkan!!" gerutu Henry saat mendapati Donghae kembali tidak masuk kuliah "sebenarnya anak itu niat tidak sih untuk belajar???" marahnya sendiri "lihat saja nanti, aku akan memukulmu kalau ketemu!!" ancamnya.
::
::
Ssrreeeeekkk...
Pintu digeser..
Ahn Ajjuhma mencari keberadaan Donghae yang tidak ia temukan di tempat semalam ia dibaringkan. Dugaannya namja itu berada di tempat ternyamannya..
Tenda..
Ya. Tenda itu masih terpasang di sudut ruangan, tak pernah dibongkar.
Disibakkan bagian depannya dengan sedikit terburu dan tepat, disana.. di dalamnya.. seorang namja tidur melengkung memeluk kakinya yang tertekuk. Bukan karena tenda itu tak muat melainkan rasa dingin yang sepertinya dirasa hingga ia mencari kehangatan dengan cara itu.
"Ya... kenapa kau tak pakai selimut jika terasa dingin?" sapa Ahn Ajjuhma. Ia menepuk punggungnya halus "irreona..."
Donghae. Ya. Namja itu. Membuka mata pelan dan seakan berat..
"eeugh.." lenguhnya sambil mengubah pelan posisinya mendekatkan diri ke pangkuan Ajjuhma.
"Yaaaa...yaa... irreona Hae.."
"eeuummm..." ia menggeleng pelan.
"wae?? Apa kau masih sakit??" Ajjuma memeriksa tangannya yang terbalut perban "ini sakit?" dirasa kemudian Donghae mengangguk "ada lagi yang sakit? Apa perlu kita menemui Han Uisa?" satu gelengan lagi di dapatnya sebagai jawaban.
"arrata... kalau begitu bangunlah, aku sudah memasak untukmu.. ka..."
Hah. Baiklah. Tak ada pilihan lain selain bangun.. tapi.. kenapa tubuhnya terasa aneh? Apa yang terjadi? Kenapa ia bisa mendapat luka ditangannya?
Donghae menatap perban itu dalam-dalam..
"kau heran kenapa tanganmu terluka?" tatap Ajjuhma lembut "semalam JungSoo ssi mengantarmu pulang, aku tidak tahu apa yang terjadi tapi kalian berdua penuh luka.."
Mendengar nama JungSoo, Donghae melongak tegap.
"Yaa.... Dia baik-baik saja.. kau mencemaskannya?" raut wajahnya sangat mudah diduga "sudahlah.. sebaiknya kau bangun.."
::
::
::
::
Sakit.
Setelah ia bangun baru sakit itu terasa. Tapi JungSoo menerimanya rela karena baginya itu bukan apa-apa selagi orang yang ingin dilindunginya baik-baik saja.
Tunggu! Orang yang ingin di lindungi? Sejak kapan pikiran itu ada di benak JungSoo? Ia bahkan tak menganggap berkesan pada pertemuan pertamanya dengan anak itu. Tapi rasanya ia sudah sangat menyayanginya. Apa karena MyungSoo ia bersikap demikian pada Donghae? Apa karena ia tak ingin kejadian MyungSoo terulang pada Donghae hingga ia bertekad menyelamatkan anak itu? Entah! Rasa sayang itu muncul dengan sendirinya. Lagi pula sejak kehadirannya, ia merasa ada alasan untuk hidup.
"aahh.. bagaimana keadaannya pagi ini?" gumannya. Tak sadar ia kemudian sudah memegang ponsel dan mengirim pesan..
'Hae, gwaenchana?'
Send!
Setelah beberapa detik..
'nan gwaenchana hyung..'
KAMU SEDANG MEMBACA
High Haneul Deep Bada ✔️
ФанфикBagaikan langit yang tinggi dan laut yang dalam.. keduanya sama-sama sulit untuk di jangkau. Hanya saja, memandang langit lebih mudah daripada mencari tahu apa yang ada di dalam laut..