"Caca sayaang" ketus Josua setibanya dia disekolah
"Paansih, gajelas!" Kesal gua
"Ih orang disapa baik-baik ngejawabnya kaya gitu." Balasnya
Belum sempat gue jawab, lelaki itu sudah berlalu dengan wajah kesal nya.
Gue liat punggung tegap nya, seolah-olah banyak pertanyaan disitu. Gue selalu menebak-nebak apa arti ini semua. Setelah apa yang yang Ia lakukan, apa semuanya tulus? Atau hanya... Ah sudahlah.
Sepekan lagi Gue berada disekolah ini.
SMA Swasta sudah menunggu karna lagi-lagi Gue gak masuk sekolah Negeri.
"Maaf Mah, aku bikin Mama kecewa." Itu yang Gue ucapin ketika selembar kertas hasil nilai Ujian Nasional Gue kasih ke Mama.Hari itu juga Gue daftar ke salahsatu SMA Swasta di daerah Tangerang. Gue daftar pun sendiri.
Mama ada pesanan catering dan Papa, belum pulang semenjak kejadian hari itu.Sekolah megah berlantai empat itu Seakan-akan menyambut kedatangan Gue dengan gembira.
"Gede banget, kayak kampus." Gerutu Gue saat menyusuri koridor sekolahSetelah mengurus administrasi, Gue memutuskan buat langsung balik.
Mobil Papa sudah terparkir rapih didepan rumah.
Sial."Assalamualaikum, aku pulang" Teriak Gue
"Eh Caca udah pulang, nih Papa bawain barang-barang Little Pony. Nih kamu pasti suka" Oceh Papa
Ya, Papa memang selalu begitu. Setelah apa yang udah dia perbuat pada kami, Mama dan Gue. Dia merasa Seakan-akan gak pernah ada pertengkaran hebat sebelum nya. Dia lupain tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Tanpa adanya kata maaf yang keluar dari mulutnya. Benar-benar keterlaluan. Bahkan Gue masih ingat betul bagaimana detail-nya kejadian siang itu. Ayah macam apa dia ini!
"Aku capek Pa, mau istirahat" Jawab Gue tanpa memandang sedikitpun ke arah Papa.
Gue tau disitu Papa kesal, tapi siapa perduli. Kalaupun dia mau marah bagaikan Tuhan yang murka terhadap hambanya, Gue gak akan takut.
***
Cling....
Notif Line dari handphone Gue berbunyi.
Ternyata dari Josua.
Josua Kristerian Tambolon: "Oi"
Caca: "Apaan?"
Josua Kristerian Tambolon: "Lu lanjut kemana?"
Caca: "Ke Nusantara"
Josua Kristerian Tambolon: "Swasta ya?"
Caca: "Iya, lu kemana?"
Josua Kristerian Tambolon: "Belom tau gua."
Caca: "Oh"
Josua Kristerian Tambolon: "Iya"
Read
Dan selesai.Singkat, padat dan jelas.
Ya begitulah.
Ada sesak di hati ketika sadar bahwa ini adalah akhir kebersamaan dan awal perpisahan Gue sama Josua.
Dia gak mungkin masuk SMA yang sama kaya Gue. Entah mau lanjut kemana Gue gak bisa nebak. Karna emang dia adalah sosok lelaki yang gak bisa dibaca.
Tapi Gue percaya. Kalau memang jodoh, Tuhan kami pasti akan menyatukan. Ya, menyatukan kami. Gue yakin itu.Asal kalian tahu, saat ini Josua sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita. Entah siapa dia, tapi Gue liat Josua bahagia sama dia.
Tapi Gue yakin, someday mereka akan putus dan Gue akan mulai mencari tempat disela-sela hati Josua.
Prinsip hidup Gue adalah:
Gue akan tunggu mereka putus, sehari setelah putus Gue langsung gebet sampe mepet. Haha
Hidup sesimple itu guys.***
Ini adalah hari pertama Gue belajar di Sekolah Menengah Atas setelah tiga hari melewati Mabis yang para seniornya lebih pantas dipanggil "Anjing" daripada "Kakak".
Bayangin aja, selama tiga hari Gue disiksa layaknya orang bego yang mau gak mau harus nurutin apa yang para senior perintahin.
Saat itu hari kedua Mabis. Gue telat 7 menit dan kena hukuman yang sangat memalukan.
Dengan rambut belah tengah serta dikuncir dua, Gue disuruh nyanyi Potong Bebek Angsa didepan podium besar. Oh Gad, please. Rasanya Gue pengen balik dan ceritain semua perbuatan kejam para senior ini keMama.
Gue nyanyi plus joget-joget dengan pasrah. Seluruh siswa Mabis yang awalnya gue simpati karna mereka pun sering kesiksa kaya Gue, sekarang Gue benci sama mereka. Gimana enggak, semuanya ketawa bahagia diatas penderitaan Gue. Bahkan ada yang sangking bahagianya sampe nangis.Senior setan bername-tag Alex JL itu dengan tidak hormat nyuruh Gue buat mengulang gerakan serta nyanyian absurd itu lagi.
"Kan tadi udah Ka, lagian saya nyanyinya gak salah kan? Saya juga udah joget." Bantah Gue
"Ulangi lagi. Saya tadi belom liat kamu joget" ucapnya
Yeh ini makhluk macam apa sih? Udah jelas-jelas dia ada didepan muka Gue dari sebelum Gue mulai nyanyi.
"Apaansih, kan tadi lu didepan Gua ya! Lu juga ngakak ampe idung lu mekar."
"Oh berani ya ngomong Lu-Gua sama senior!"
"Maaf kak." Jawab Gue singkat
"Siapa nama kamu?!" Bentak dia
"Caca kak"
Makhluk itu langsung manggil temen-temen setan nya. Gue dikroyok oleh senior cewek yang mukanya super judes. Menjijikan!
Ribuan kata jahat dilontarkan para senior itu ke Gue.
Si makhluk beratasnamakan Alex JL itupun gak tinggal diam.
Dia menasehati para Mabis agar tidak mengikuti prilaku Gue yang menurutnya kurang ajar.
Lah, apanya yang kurang ajar? Gue cuma membela diri gue. Salah? Huh! Gue lupa satu hal. Bahwa senior memang selalu benar.
YOU ARE READING
My life, my problem.
Teen FictionProblem dalam suatu hubungan memang wajar saja terjadi. Perdebatan, orang ketiga, bosan dan cemburu adalah hal biasa yang kerap dilewati dua sejoli yang terikat janji untuk saling bersama. Namun bagaimana jika problem nya karna perbedaan yang suda...