"Caca ya?" Tanya seorang lelaki bertubuh tegap
Gue menoleh dan mengingat-ingat siapa laki-laki ini. Tapi gagal, Gue bener-bener gak tau siapa dia."Eh iya, siapa ya Gue rada lupa" Tanya Gue hati-hati
"Oke, ayo kenalan lagi." Ajaknya sambil mengulurkan tangan kanannya
"Aji Andrio Widjaya, putra bapak Ahmad Widjaya" Ucapnya
"Oh Aji, yaampun lu beda banget gila. Hahah"
Aji adalah kakak kelas Gue sewaktu duduk dibangku Sekolah Dasar. Bokapnya temen deket bokap Gue. Kita dulu selalu di cie-ciein kalau main sepedah keliling komplek.
Hingga akhirnya lulus SD Aji tinggal bersama Ibunya yang berada di Luar kota."Hahaa kapan ya kita terakhir ketemu?" Tanyanya
"SD kayanya. Abis itu kan lu langsung pindah keluar kota. Iya gak sih?" Tanya Gue seraya mengingat-ingat
"Iya betul sekali. Hahah"
"Hahah, yaudah Gue balik duluan ya Ji. Daah"
"Ati-ati Ca, salam buat Mama" ucapnya
Gue berlalu dengan rasa yang begitu berantakan.
Setibanya dirumah, Gue cari Mama.
"Maaaa" teriak Gue lantang layaknya danton Paskibraka 17 agustusan"Mamaaa" Ulang Gue lagi dengan nada yang sama
"Apaansih berisik! Kamu itu ya." Kesal Mama
Gue selalu suka saat dimana Mama marah-marah kaya gini. Mama terlihat sangat kuat dan tegar. Mama terlihat seperti melupakan semua masalah yang ditanggungnya."Hehehe" Tawa Gue
"Malah ketawa. Ada apa?" Tanya Mama dengan nada yang tidak setinggi tadi
"Itu si Aji temen SD aku ternyata dia seniorku di SMA" Ucap Gue
"Wahhh ketemu lagi akhirnya." Ucapnya antusias
"Dia nitip salam buat Mama katanya"
"Waalaikumsalam, kapan-kapan suruh main kesini Ca." Kata Mama
Kemudian Mama berlalu, Gue buka handphone dan melihat ada pasan BBM dari Josua. Awalnya dia hanya menanyakan perihal Ijazah sekolah sampai mentari tak terlihat Josua masih membalas pesan Gue dengan secepat kilat.
Sejak saat itu Gue sadar, bahwa mencintai seseorang tidak perlu untuk memilikinya. Cukup selalu siap tanggap saat diperlukan saja akan merubah keadaan.
Ya, semoga saja nama wanita distatus BBM nya akan segera hilang.
Gue terkesan seperti wanita yang berusaha mencari celah dalam hubungan orang. Namun percayalah, Gue gak bermaksud seperti itu.
Semua orang berhak memperjuangkan hatinya. Dan hati Gue mau Josua. Walau pada kenyataannya Josua tidak pernah menginginkan Gue hadir di depan pintu hatinya. Pintunya gak akan Gue ketuk, tapi Gue akan tetap berdiri didepannya dengan rasa yang tak pernah berkurang sampai kapanpun.***
Kehidupan SMA tidak seindah di FTV. Gue benci tahapan sekolah ini. Sekolah ini senioritas & sosialitas. Siapa yang banyak omong walaupun otaknya kosong, dialah pemenangnya.
Sampah!Ada beberapa senior yang gak suka sama Gue, entah salah dan dosa apa Gue ini sampai-sampai mereka selalu menganggap Gue sebagai bahan omongan nya sehari-hari.
"Wahai kakak senior yang super tenar, terimakasih telah membenci dan mencaci ku. Karna kalian, Semua orang jadi kenal sama Gue.haha" Ucap Gue asal pada Alisa
"Yeh, goblok. Jadi bahan omongansih seneng" Balasnya kesal
"Gapapa ego, dosa Gue berkurang, Gue jadi tenar, semua orang kenal sama Gue tapi Gue sebaliknya. Beh baik banget itu senior udah menambah popularitas Gue tiap detiknya.hahah" Tawa Gue lepas
YOU ARE READING
My life, my problem.
Teen FictionProblem dalam suatu hubungan memang wajar saja terjadi. Perdebatan, orang ketiga, bosan dan cemburu adalah hal biasa yang kerap dilewati dua sejoli yang terikat janji untuk saling bersama. Namun bagaimana jika problem nya karna perbedaan yang suda...