"Semahal itukah sebuah kesetiaan? Sampai kamu sangat sulit untuk melakukannya."
Entah mengapa, rasa Gue pada Josua tidak pernah bisa berubah sama sekali. Bahkan saat Josua sering membuat hati Gue patah berkali-kali pun rasa ini masih sama seperti dahulu.
Gue nggak tau bagaimana hati nya. Gue nggak tau siapa yang ada dihatinya. Gue hanya tau, Gue mencintainya. Sungguh-sungguh.
Gue hanya bisa mencintainya sepenuh hati. Bagaimana hatinya, itu urusannya. Gue nggak mau memaksa. Jika memang tidak lagi ada cinta dihatinya, Gue bisa apa?
Hari berganti hari. Sifatnya sudah mulai berubah. Mungkin rasa bosan sudah mulai memasuki hatinya.
Entahlah. Biarkan saja.Hujan lebat sore ini menandakan betapa menyedihkannya diri Gue. Mewakili tangis yang tak pernah Gue izinkan untuk mengalir setetespun.
Sedamba inikah Gue pada Josua?
Hingga setiap kesalahan nya tak pernah Gue permasalahkan.Sering Josua lupa memberi kabar. Seakan Gue ini nggak pernah penting dihidupnya.
Sebenarnya, bukan perihal kabar atau semacamnya. Namun perihal penting atau tidaknya Gue dihidupnya.
Jika Gue memang masuk dalam list prioritasnya, mau sesibuk apapun pasti dia akan ingat. Akan memikirkan Gue, walau hanya sekelibatan.
Sama seperti Gue. Saat sedang berdiri dibawah terik matahari dengan caci makian para senior Paskib, tetap terlintas nama Josua diingatan Gue. Bertanya-tanya sedang apa dia disana?
Gue sering merasa iri pada matahari yang setiap hari bisa bertemu dengan Josua.Namun lagi-lagi Gue harus mengerti. Bahwa Josua hidup bukan hanya untuk Gue. Banyak hal penting lainnya. Gue yang berlebihan. Mengharapkan untuk selalu diperhatikan setiap saat. Egois.
Harusnya Gue tidak sedamba ini padanya.
Rasa yang berlebihan memang tidak baik. Hanya akan melukai hati sendiri.Maaf Jo, aku mencintaimu terlalu dalam. Hingga lupa memikirkan cintamu yang sedangkal sungai.
Jika diingat-ingat, sangat mustahil bahwa akhirnya kini Gue dan Josua bisa bersatu. Menjadi sepasang kekasih dengan adanya cinta didalamnya.
Dua tahun yang lalu, Josua adalah laki-laki paling menyebalkan. Yang merusak segala suasana.
Satu tahun yang lalu, Josua adalah laki-laki yang sangat Gue 'Semogakan' agar bisa mencintai Gue.
Tahun ini, Josua adalah laki-laki yang memanggil Gue dengan sebutan berbeda, yang selalu kesal saat Gue membahas laki-laki lain.Satu tahun mencoba merebut perhatian nya bukanlah waktu yang sebentar. Berjuang untuk membuatnya membalas perasaan Gue bukanlah perihal mudah.
Ibaratnya Gue udah lari terus menerus buat ngejar dia, jatuh berkali-kali, bangkit lagi dan berlari lagi. Namun Josua tetap berlari kencang seolah-olah sangat senang dikejar oleh wanita yang sudah penuh luka seperti Gue. Tidak perduli dengan keadaan Gue.
Setelah bersusah payah, akhirnya tangannya dapat Gue genggam. Namun sepertinya hatinya masih menginginkan orang lain. Entah siapa.Namun satu yang Gue yakini: Jika Gue mencintai Josua dengan sungguh-sungguh, maka suatu hari nanti Josua akan mencintai Gue dengan sungguh-sungguh pula. Semua tergantung bagaimana Gue.
Bukan nya Gue nggak percaya pada Josua Namun, Argh.. Kalian tidak akan mengerti.
Josua tidak pernah ada waktu untuk menemui Gue. Bahkan ketika ada hari libur, Josua memilih untuk bermain dengan teman-teman nya ketimbang bertemu dengan Gue.
Gue yang egois karna ingin terus bertemu dengannya, atau Dia yang egois karna membiarkan rasa rindu terus memburuk tanpa diobati? Entahlah.
Hari sudah semakin sore, namun hujan belum juga reda. Motor Gue masih diparkiran yang sedikit jauh dari kantin sekolah. Melamun ketika hujan sedang turun memang sudah menjadi rutinitas setiap orang.
"Eh follback Instagram Gua dong" ucap laki-laki tinggi yang tiba-tiba muncul dihadapan Gue.
"Anjir, Gua kaget." Balas Gue dengan mengatur nafas karna memang benar-benar kaget
"Hahah, maaf-maaf. Follback dong" suruhnya sekali lagi
"Apa Uname nya?" Tanya Gue
"Udah cek aja, Gue duluan ya. Bye" balasnya sambil pergi melambaikan tangan
Dia adalah anak pindahan yang tempo kemarin sempat mengalah saat bedebat mengenai ruangan buffering.
Segera Gue cek Instagram dan memilih tombol Follower."Oh nama dia Anggoro Pamungkas" ketus Gue sendirian.
Kemudian Gue tekan tombol +
Maaf ya bahas Josua mulu, next part bakal lebih kompleks deh.hehe
ESTÁS LEYENDO
My life, my problem.
Novela JuvenilProblem dalam suatu hubungan memang wajar saja terjadi. Perdebatan, orang ketiga, bosan dan cemburu adalah hal biasa yang kerap dilewati dua sejoli yang terikat janji untuk saling bersama. Namun bagaimana jika problem nya karna perbedaan yang suda...