32

815 41 11
                                    

Lalu tiba tiba terdengar alunan gitar dari arah luar, gue pikir sih ko ada pengamen malem malem gini?

"Cepet sana keluar," ucap papah sambil sedikit mendorong tubuh gue untuk buka pintu. Lalu gue memberi tatapan -ada apa? Pada Adika dkk, tapi mereka hanya menunjukan tatapan -cepet sana . Akhirnya gue pun buka pintu itu dan udah ada Adit di depan dengan gitar yang ia mainkan. Ia menyanyikan lagu let me love you dari Justin Bieber

Author P.O.V

Lalu Emily pun menuruni tangga dan menuju halaman rumah, terlihat beberapa balon berbentuk hati, polkadot, dan entahlah lilin lilin yang ber-aroma

Setelah itu, Adit langsung menarik lengan Emily agar lebih dekat dengannya "Mil, maafin gue ya, seharian ini gue jutek sama lu, gue marahin lu, gue gabales line dari lu. Ini semua gue lakuin biar semua rencana yang udah gue dan yang lain bikin berhasil, lu seneng gak?" Tanya Adit dengan mata yang terus menatap Emily tanpa mengalihkan pandangannya, dan Emily hanya menganggukan kepalanya

"Bagus deh kalau lu suka. Emm Mil, gue tau kalau gue gak se-romantis mantan lu," ucap Adit sambil melirik Andhika yang berada jauh dibelakang Emily "Tapi gue yakin, gue bisa nyenengin hati lu dengan cara gue sendiri,"

"Ah masa sih kak?" Emily tidak ingin omongan ini terlalu serius

"Can you trust me?" Tanya Adit sambil mengeratkan pegangan tangan nya kepada Emily

"Trust for?" Entah Emily pura-pura gak ngerti atau gamau baper

"Mau pake inggris atau indo? Indo aja lah ya biar langsung ngerti." Adit terlihat gugup. Buktinya dia nanya sendiri jawab juga sendiri. Dia juga sedang mengingat rangkaian kata yang ia buat sebelum Emily datang.

Adit tidak melarang teman-temannya pergi. Biar mereka menjadi saksi bahwa Adit benar-benar sayang Emily lebih dari adik-kaka

Terlihat Adika sedang bersama Andhika dan keduanya tersenyum. Couple lainnya, Mira dan Anugerah sedang menunggu apa yang akan terlontarkan dari mulut kaka kelas mereka. Rio sedang asik memakan kue red velvet nya yang ke tiga potong.

Adit membawa Emily ke ruang yang telah didekor sebelumnya oleh Mira. Jujur, ruangannya romantis banget. Satu ruangan kosong disulap oleh Mira dan kawan kawan. Di dalam ruangan itu terdapat dua kursi dan satu meja yang ditengahnya terdapat lilin. Di pinggir ruangan terdapat balon-balon polkadot yang ditiup Anugrah. Background nya tertempel foto-foto yang didapatkan dari berbagai sumber. Dari foto aib sampai foto cantik sekalipun. Ada juga foto Emily bersama keluarga dan sahabat. Foto itu ada yang tersebar. Tapi yang membuat Emily takjub adalah ada foto yang dirangkai menjadi bentuk love.

"Maksud dari ini apa kak?" Emily tidak bisa berhenti tersenyum. Ia tahu, Adit pasti merencanakan sesuatu

"Duduk yu disitu" ajak Adit. Adika dkk mendengarkan percakapan Adit dan Emily dari balik tembok, termasuk Rio. Takut hal yang tidak diinginkan akan terjadi.

"Jujur ya mil, gua gapernah sekalipun merasakan apa itu cinta. Definisi cinta menurut gua adalah bullshit. Kenapa? Karena orang yang sedang merasakan cinta pasti akan mengalami senang-sedih. Mereka berpasangan. Jadi gua gamau cinta sama lu karena gamau bikin lu sedih,"

"Cepet dong dit! Banyak bacot lu mah ah," sahut kembaran Adit

"Mungkin cinta juga harus didasari dengan kepercayaan dan kasih sayang. Kalo gaada itu cinta gaakan berjalan dengan baik bukan?" Emily hanya mengangguk

"Mulai dari sekarang boleh kan titip kepercayaan dan kasih sayang serta cinta sama kamu? Mungkin kamu bisa jaga biar gaada orang yang nyuri,"

Damn! Adit si anak shaleh jujur gini. Makin sayang deh ama dia

"Hmm boleh gak yah?" Emily menggantung jawabannya yang membuat Adit semakin penasaran

"Gue tau kok ini jauh dari kata romantis. Tapi kalo kemampuan gue cuman segini ya gue bisa apa?"

"Okay,"

"Maksudnya?"

"Yaudah,"

"Yaudah apa?"

"bego dah ka,"

Emily meninggalkan ruangan dan langsung mengambil potongan Red Velvet di dapur, sedangkan Adika dkk, termasuk Rio. Mereka segera lari dari balik tembok yang sebelumnya mereka jadikan tempat persembunyian. Emily tidak bisa mendeskripsikan apa yang ia rasakan. Rasanya senang, sedih, takjub bercampur menjadi satu. Senyuman nya susah pudar. Pokoknya hari ini is the best day EVERR!

"Lo gantungin gue?" Tanya Adit menyusul Emily ke ruang makan

"Iya, gantung di pohon toge,"

"Serius mil,"

"Serius kaa,"

"Eeeh gue jitak lu ya."

"Ekhm ekhm, ada pasangan baru nih." Tiba-tiba Rio muncul dari balik pintu

Emily cuman cengir-cengir. Adit juga garuk-garuk kepala yang tidak terasa gatal.

"PJ OY PJ," teriakan Mira dan Anugrah yang menggelegar berhasil menghangatkan suasana canggung

"Mau aja deh kalian," jawab Emily

"Btw, kembaran lu kemana kak? Si tengil Adika juga kaga ada," Adit baru sadar kalo Andhika tidak terlihat sejak tadi. Kemana mereka ya?

- - - - -

"Gue gamau liat mereka, makanya gue bawa elu kesini," Andhika membuka pembicaraan setelah terjadi keheningan yang begitu lama

Sedari tadi, Andhika bungkam seribu bahasa. Adika mengerti apa penyebab terjadinya kebungkaman Andhika. Karena gamau terjadi apa-apa, Adika selalu berada di samping Andhika selama berada di rumah Emily

"Kembaran sendiri bahagia, kaka malah sedih," Adika mencoba mengerti

"Sedih gak sih? Ngeliat orang yang dulunya bahagia sama kita terus jadian sama kembaran kita?" Terlihat muka Andhika yang kecewa,sedih,bahagia bercampur menjadi satu muka jelek Andhika

"Jelas sedih lah kak,"

'gue juga ini lagi sedih, liat orang yang gue sayang ternyata sedih gara gara orang yang masih dia sayang. Dan ternyata orang yang dia sayang itu bukan gue, tapi dia.'

"Makanya gue pengen biarin mereka bahagia dulu. Biar gue yang merasakan ini. Sendirian"

"Disini kan ada gua kak. Kaka juga bisa kok bagi kesedihannya" kata Adika, "gua tau itu sakit. Sakit banget. Tapi gaada salahnya buat ngerelain segalanya tentang dia kan? Ingat! Keinginan yang kaka mau gak semuanya bisa tercapai. Merelakan adalah cara tepat untuk moveon, memulai yang baru, meninggalkan yang lama dan MENATAP MASA DEPAN" ceramahan Adika pada malam hari ini membuat Andhika sedikit semangat. Ditambah gaya Adika ketika ngomong 'menatap masa depan' yang kocak seperti iklan di tv nya

"Jadi gua harus ngerelain dia buat sodara kembar gue?"

"Kaka ga bego kan? YAIYALAH KAK,"

'Ternyata Tuhan baik banget ya, setelah gue kehilangan orang yang menurut gue itu dia-lah yang terbaik buat gue, tapi ternyata Tuhan udah nyiapin orang yang istimewa buat gue. Gue cinta sama lu Adika,'

"Ih gemes deh kalo udah teriak-teriak gitu. Jadi pengen meluk deh,"

"Mulai gombal mulai gombal," ucap Adika dengan nada seperti di iklan tv

"Boleh dong gue meluk lu sekarang?"

"Asal jangan mesum aja otaknya,"

Jam 02:29 malam tepat di taman belakang rumah Emily, Andhika dan Adika berpelukan, tapi tidak dengan otak mesumnya.

Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang