01

4.2K 162 14
                                    

Sinar matahari membangunkan Emily. Hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah. Sekolahnya begitu indah. Btw, ini sekolah pilihannya. Tempatnya sangat strategis. Di sekeliling sekolah terdapat banyak 'mainan malam'. U know what i mean? HAHAHA. Itulah alasan dia untuk memilih sekolah tersebut sebagai sekolah pilihannya. Dia tidak memandang tata tertib, aturan dan yang berkaitan dengan itu. Tetapi yang dia lihat hanyalah 'daerah sekelilingnya'.

Emily yang ribet b g t sama barang bawaan. Okay Emily tau ini hari pertama. Tapi plis gaada sama sekali orang yang bantuin. So-sad.

Seperti biasanya Emily diantar oleh supir, Pak Haikal.

"Non, mau diantar sampai dalam atau sampai gerbang aja?" Ucap supir Emily tapi lebih tepatnya sih supir keluarga Emily.

"Gak usah pa, sampai gerbang aja, nanti dikiranya bapa pacar mily lagii." Ucap Emily sambil tersenyum genit pada pa Haikal.

"Ah non, ada ada aja."

"Hehe, yaudah pa sampai sini aja. Makasih pa, oiya perkiraan Mily pulangnya sekitar jam 3 sore ya pa"ucap Emily sambil membawa barang barang yang menurutnya gapenting_-

Upacara dimulai 1 menit lagi. Dan Emily masih lari-lari mengambil topi yang tertinggal di kelas. Kelas Emily lumayan jauh dari lapangan. Yah itung-itung lari pagi aja biar sehat. Emily ambil barisan paling belakang sengaja karena Emily udah bikin plan buat main handphone.

Ditengah upacara berlangsung, Emily merasakan dunia serasa gempa 20 skala richter. Kepalanya sangat berat seperti tertimpa masa lalunya oleh kenangan-kenangan yang memenuhi pikirannya. admin lagi galau. Seketika dia tidak bisa melihat apa-apa. Matanya dipenuhi oleh cahaya hitam.

AUTHOR P.O.V.

Emily pingsan seketika. Dia dengan pakaian yang dipenuhi dengan pita dibawa ke UKS. Untungnya ada seorang siswa yang merupakan anggota OSIS yang segera menangkapnya saat ia terjatuh.

"Aduduuh," seru Aditya.

Emily terjatuh di pangkuan Aditya. Dia kaget setengah mati, Adit tidak terbiasa. Menurutnya perempuan itu bukan mukhrimnya.

EMILY P.O.V.

"Gue dimana sekarang?" ucap gue sambil memegang kepala yang masih terasa pusing

"Lu di UKS sekarang bego" ucap seseorang yang gak gue ken- oh itu adit

"GUA KENAPA GA?! KENAPA GA?!" Teriakan gue yang membuat adit sedikit menjauh

"Ih tadi lu pingsan pas upacara terus ya gue bawa lu kesini." dengan santainya orang ngomong

"BERARTI?"

"Daripada gaada yang nolongin yaudah gua bawa kesini masa gua bawa ke gudang"

"Thanks a lot ya"

"Udah ah gue harus ngurusin OSIS lagi"

"Eh kirain lu seangkatan" -_-

"Bye" *liat nametag* "Emily"

"Eh wait, nama lu siapa?"

Orang itu pergi dan begonya gue, gue masih mematung di UKS, Gue jadi penasaran tapi.. ah udahlah, gapenting

Author P.O.V

Btw, menurut para siswa/i yang berada di SMA Bakti , Adit adalah sosok siswa yang alim, pintar, ramah, ga sombong,rajin menabung dan lain-lain. Banyak yang mengidam-idamkan dia. Tapi mungkin adit ingin fokus untuk belajar 'ah elah,alesannya bullshit' admin said

Tapi berbeda dengan Emily, menurutnya Adit itu hanya cowo yang biasa aja, ga special, ga sempurna, dan sama kayak cowo lain yang bisanya cuman nyakitin hati doang. Emily mengatakan hal seperti itu, karena ia punya masa lalu yang suram. Ah sudahlah Emily tidak terlalu memikirkan tentang cowo. Yang ada dipikirannya adalah alkohol alkohol dan alkohol. Susah emang buat dia jadi baik.

Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang