34

1.5K 44 18
                                    

10 tahun kemudian...

Pagi ini Emily memasak omelet, ini memang sudah kegiatannya sehari hari, jadi tidak diragukan lagi jika rasanya sangat enak.

"Kamu lagi masak sayang?"

"Omlet?" Jawab Emily sambil terus memasak

"Wiih, it's my favorite," lalu melingkarkan tangannya pada pinggang Emily dan menempatkan dagunya pada bahu kanan Emily

"Me too," terdengar suara anak yang masih berumur 4 tahun dari belakang si ayah

"Ok ok," ucap sang ayah lalu menggendong Nata "tapi makanan yang ibu kamu masak itu, makanan favorit ayah juga tauu," ucapnya mengikuti gaya berbicara anaknya itu

Yapp, Adit dan Emily dikaruniai 2 orang anak kembar, untuk anak-1 mereka memberinya nama Adinata Aileen Caesar (nata) . Dan untuk anak-2 mereka memberinya nama Narendra Erabbani Hartanto (rendra)

"Iihh, itu cuman favolit aku. Kenapa setiap makanan selalu dibilang itu favolit ayah? Kalau favolit itu yaa cuman 1, jangan banyak banyak tauu," ucap rendra yang kali ini muncul dan langsung ikut mengoceh

"Gimana ayah gak favorit-in semuanya? Orang yang masak itu ibu kamu," sambil men-dudukan si anak pada kursi makan khusus untuk balita seusianya

Emily yang mendengar hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, ia bingung mengapa Adit masih bisa bersikap romantis seperti ini? Walaupun mereka sudah berjalan 5 tahun sebagai sepasang suami istri

Nata dan Rendra tidak mendengarkan ucapan ayahnya, mereka terus memainkan mangkuk dan sendok yang telah disiapkan oleh Emily, sampai terjatuh.

"Oopps, i'm soli ," ucap keduanya yang masih belum mahir menyebutkan huruf 'R'

"It's okay, yaudah sekarang kita makan dulu,"

"Food was ready to serve," sambil membawa omlet yang telah ia masak, Emily berteriak sambil berjalan

"Mmmm, Smells delicious." Ucap Adit sambil duduk di kursi utama meja makan

Mereka sangat kompak sekali, tugas Adit itu memberi makan si kecil atau Rendra, dan Emily memberi makan si kaka atau Nata. Dan terkadang jika Emily sedang dalam masa 'datang bulan' Adit dengan sigap memberi makan kedua buah hatinya, bahkan sampai mengganti popok mereka pun Adit sangat mahir. Walau terkadang ia harus memakai peralatan perang yang banyak seperti, memakai paju panjang, masker, kaca mata(mungkin menurutnya itu sangat berguna),dan sarung tangan.

Sesudah makan, Adit sudah bersiap untuk pergi bekerja di perusahaan milik ayahnya. Lalu Nata dan Rendra, mereka sudah bersiap duduk di depan televisi untuk menonton acara kartun favorit mereka.

"Aku berangkat ya sayang," sambil berjalan menuju ke depan pintu

"Iya," jawab Emily sambil mengikuti langkah Adit "eeeh, tunggu. Masa itu dasinya berantakan gitu?" Ia pun sibuk membenarkan posisi dasi sang suami yang sudah berada di teras rumah mereka,

"Dah, beress," ucapnya "yaudah aku berangkat ya sayang, kamu hati hati di rumah," ucap Adit

"Iya, nanti pulangnya jangan kemaleman, jangan lupa beli obat untuk adik, beli sus--" baru saja saat Emily akan meneruskan ucapanya, tiba tiba Adit meluncurkan mulutnya pada bibir lembut Emily, meskipun hanya 2 detik. Dan untungnya pagar rumah milik mereka memiliki tinggi yang hampir 2.5 meter, jadi tidak akan ada yang melihat mereka saat ini.

"Iya sayang, aku ga akan pulang kemaleman, dan gaakan lupa beli keperluan anak kita." Emily tak menjawab ucapan Adit, ia hanya menganggukan kepalanya, ia masih kaget dengan surprise yang Adit berikan padanya hari ini.

"Udahh, jangan pura pura kaget gitu, nanti malem aku kasih surprise lagi mau?"

"Apaansihh, udah sana berangkat, kesiangan hayo," sambil mendorong dorong tubuh Adit "iya iyaa, aku berangkat. Dahh, jaga diri baik baik, kalau ada ap--" belum juga Adit meneruskan ucapannya tiba tiba Emily melakukan hal yang sama seperti yang Adit lakukan tadi, tetapi kali ini ia melakukannya dalam waktu yang cukup lama, Adit tanpa sadar bukannya melepaskan mulutnya dari bibir Emily, ia malah menarik pinggang Emily agar lebih dekat dengannya.

"Mom?" Tiba tiba Nata datang sambil membawa mobil mainan miliknya, Emily dan Adit yang mendengar suara anak itu langsung menghentikan kegiatannya dan langsung membersihkan mulut masing masing

"Aku mau susu coklat boleh?" Ucap si anak sambil mengayunkan tangannya ke belakang dan ke depan

"Boleh banget sayang, tapi kamu ga tepat mintanya," ucap Adit yang sedikit kesal sambil mensejajarkan tingginya dengan anaknya

"Ga tepat kenapa? Aku ga ngelti," sambil menggaruk puncak kepalanya

"Sstt, nanti mama bikinin ya."

"Gamau nantii, maunya sekalang maa,"

"Iya iya, sekarang mama bikin," ucap Emily sambil menggendong Nata "yaudah, sekarang ayah mau berangkat kerja, kamu kasih salam dulu dong sama ayah," lalu Nata memberikan tangan kanannya lalu salam pada ayahnya

"Ayah berangkat yaa nanang, daah assalamuallaikum," lalu ia pun masuk ke dalam mobil,

●The End●

Hope ü like it guys

Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang