Prolog

246 135 55
                                    

"Ayah sudah ku bilang AKU TIDAK MAU DIJODOHKAN!" aku masih tetap berdiri tegak menyilngkan tanganku.

"Tidak ada penolakan." balas Arka ayahnya.

"Aku tidak mau. Titik dan gak pake koma!!" bentakku.

"Apakah ayah Mengajarkanmu menjadi anak yang pembangkang!!" Arka meninggikan suaranya.

"Aku tidak peduli." geramku marah.

"Seminggu lagi pernikahannya. Tidurlah ayah sudah pusing." Arka memijat pelipisnya.

"Terserah ayah. Aku Benci Ayah." aku berjalan meninggalkan ayah.

Saat aku berbalik ada saudara tiriku yang tengah tersenyum tipis kearahku. Aku menghela nafasku dan melanjutkan kembali langkahku. Tanganku mengepal menahan emosi yang mulai meluap dari ubun-ubunku, sengaja ku gebrakkan pintu kamarku dengan kencang untuk melampiaskan semua ini.

Brakkk!!

*****

IndirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang