Happy reading!!
Niatku baik, hanya saja caraku yang buruk.
Apa itu masalah?Setelah berhari-hari Liza tidak berangkat kerja ia sekarang memutuskan kembali berkerja. Selain ini ia sudah berkompromi dengan Davis untuk melakukan aksi mereka. Sebelum keluar dari kamarnya Liza sempat melirik sebentar kearah cermin untuk memastikan penampilan cukup baik. Seteleh selesai, ia segera keluar dan bergabung dengan keluarganya dimeja makan.
"Liza," suara bariton ayah membuat suasana dimeja makan semakin mencengkeram, "ayah ingin minta maaf padamu, gak seharusnya ayah menekanmu seperti ini. Tapi percayalah ayah tidak punya cara lain selain ini. Ini demi keluarga kita."
Entah petir dari mana ayah menjadi lembut padanya? Apa ini ini mimpi?
"Tapi ayah," Liza menghirup oksigen sebanyak mungkin agar rasa takutnya hilang, "aku punya pacar." ini dia saatnya, Davis.
Seolah tersambar petir dipagi bolong semua tercengang mendengar tutur kata yang baru meluncur dengan mudahnya.
"Siapa dia?" tanya Arka dengan mengatupkan mulutnya.
"Dia atasanku, dia C.E.O di perusahaan aku bekerja. Mungkin bentar lagi dia kesini, dia udah janji mau jemput aku. Tapi kumohon ayah jangan bilang dulu sama pacarku tentang perjodohanku."
Kau pintar Liza. Hanya dengan memberikan ikan segar di depan kucing, kucing mana yang akan menolaknya?
"Apa dia mencintaimu?" tanya Ulang Arka.
"Tentu saja dia sangat mencintaiku."
Tok tok tok..
Terdengar suara ketukan pintu membuat Liza segera bangkit dari duduknya, "itu pasti dia, aku berangkat dulu yah."
"Kau tidak mau membiarkannya masuk dulu?"
'Tepat bukan kataku'
"Jangan yah, aku takut dia terlalu berharap padaku. Dia terlalu mencintaiku. Aku gak bisa buat dia terlalu berharap."
"Ayah ingin bicara padanya."
"Gak yah. Ayah pasti mau marahin dia kan? Aku gak akan biarin orang lain nyakitin orang yang paling ku Cintai termasuk Ayah." Ujar Liza sebelum meninggalkan keluarganya yang masih tercengang mendengar ucapan Liza yang masih terngiang-ngiang ditelinga mereka.
Liza yang mereka kenal tidak pernah dekat dengan makhluk yang bernama Laki-laki setelah pengalaman pertamanya yang cukup buruk, dihianiati pacarnya sendiri dan lebih parahnya pacaranya selingkuh dengan adik tirinya sendiri. Namun sekarang mereka melihat Liza yang berbeda dari biasanya.
Liza membukakan pintu untuk Davis. Benar saja Davis sudah berdiri disana dengan setelah jasnya dan tentunya dengan senyuman misteriusnya.
"Pagi sayang," tanpa persetujuan Liza, Davis memeluk Liza dan memberikan kecupan sekilas dikening Liza. Liza melebarkan matanya menatap tajam kearah pria yang dengan seenak jidatnya mencium keningnya tanpa seiizinnya.
Namun melihat itu Davis langsung memberikan kode bahwa ayahnya ada dibelakangnya. Liza yang sadar kembali berakting lagi.
"Aku kangen kamu. Gimana kalo hari ini kata jalan-jalan aja? Kita shoping-shoping ke mall?" tanya Liza bergelayut manja dilengan kekar Davis.
"As you want honey. Bahkan kalo kamu mau kubelikan mallnya sekalian." keluarga Davis memang kaya raya, bahkan hartanya tidak akan habis hingga tujuh turunan.
"Beneran sayang?"
"Iya dong, tapi ada satu syaratnya."
"Apa?" tanya Liza sok tidak tahu.
"Menikahlah denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Indirection
Romance(Akan Direvisi setelah ceritanya selesai ) By: Aliza Valenzuela Kenapa kehidupan selalu mempermainkan diriku.. Awalnya pertunangan yang harus kubatalkan demi orang lain, lalu penikahan yang kugagalkan dan membiarkan calon suamiku pada orang lain...