Tiga

55 5 2
                                    

Note: baca part ini sambil dengerin lagu "i hate u, i love u" nya gnash n olivia o'brien yaa plus "Broken Vow -Lara Fabian".

Happy reading!

Malam ini cuaca sedang tidak bersahabat dengan Nola. Hujan deras mengguyur tanpa ampun, sehingga gadis itu harus menunggu lama di halte bis sambil mengumpat. Semua ini karena dirinya mengerjakan pekerjaan kantor hingga lupa waktu.

Nola tidak bisa kemana-mana dan tak bisa menghubungi siapa pun, karena ponselnya mati. Sial.

Jam menunjukan pukul sebelas malam, udara dingin merasuk ke tulang, membuat giginya gemerutuk kencang. Tak ada kendaraan atau pun orang yang lewat. Dia benar-benar sendirian dalam hujan ini

Nola pun memutuskan untuk menerobos hujan ini, persetan dengan kondisi tubuhnya nanti yang penting ia dapat pulang dan menghangatkan tubuh di rumah.

Nola berlari menembus gelapnya malam, sendirian. Untungnya jarak kantor dan rumahnya cukup dekat sehingga tak memerlukan waktu yang lama berhujan-hujan ria di kegelapan malam.

Jalanan benar-benar sepi, gang-gang gelap dengan suara gonggongan anjing liar terdengar. Sekelebat Nola menangkap suara langkah kaki seperti mengikuti pergerakan lari Nola. Mendadak bulu roman Nola menggelitik, semakin kencang Nola berlari dan semakin cepat pula suara langkah kaki itu mengikuti.

Sesampainya di depan pagar rumahnya Nola dengan cepat mencari-cari kunci rumahnya.

"Sial kemana kunci itu!", Nola semakin tak sabaran membongkar tas kecilnya dan jantungnya berdegup kencang.

"Ini dia", dengan cekatan Nola berusaha membuka gembok pagar. Tapi tak kunjung Nola bisa membuka pagar itu yang ada malah kuncinya terjatuh karena ketakutan yang mencekam.

"Arghh pake jatuh segala sih", sebelum Nola mengambilnya seorang pria dengan cekatan mengambil kunci itu terlebih dahulu.

"Ingat dengan ku?", suara bariton itu membuat jantung Nola seperti ingin lompat dari tempatnya, pria dengan hoddie hitam dan masker di wajahnya.

"Si... Siapa kamu?! Kembalikan kunci saya!", pekik Nola sambil memasang kuda-kuda jika ia tiba-tiba diserang. Tapi sialnya pria itu semakin mendekat. Tubuh Nola semakin bergetar, ketakutan dan dinginnya hujan merasuk menjadi satu. Pria itu semakin memepet tubuh Nola ke pagar. Nola benar-benar tak bisa bergerak.

"I miss you Winola Keyna", pria itu membisikan namanya dengan indah di telinga Nola dan mendadak bibirnya seperti disentuh oleh sesuatu yang lembut dan dingin.

Pria asing ini menciumnya! Tubuhnya mendadak menegang. Matanya membelak lebar. Nola berusaha merota dan memukul-mukul dada pria asing ini. Tetapi pria asing di hadapannya malah semakin memperdalam ciuman mereka. Membuat Nola kelabakan menerima ciuman dari pria ini. Ciuman yang menandakan cinta dan kerinduan yang mendalam.

Pria asing itu mengakhiri ciuman mereka dan melekatkan dahi mereka berdua. Mata abu-abu pria itu mengingatkan Nola pada seseorang. Seseorang yang sudah menyakitinya.

Sontak Nola mendorong dengan keras pria di depannya. "PERGI! KEMBALIKAN KUNCI KU!", teriak Nola sambil menahan air matanya yang mengintip di pelupuk matanya.

"Kamu sudah mengingatku Nola?"

"SAYA BILANG KEMBALIKAN KUNCI RUMAH SAYA DAN TOLONG PERGI!", Nola berteriak lebih keras lagi, dia benar-benar marah.

"Ijinkan aku masuk, kita perlu bicara", ucap pria itu sambil membuka masker di wajahnya. Ya, dia adalah pria yang paling Nola benci di dunia.

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi Arya! Kita sudah selesai dan tolong berikan kunci rumah saya!", ucap Nola frustrasi. Namun Arya hanya diam tak bergerak sedikit pun, dengan berani Nola menyambar kunci yang ada di tangan Arya dengan cepat dan membuka pagar.

Beach LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang