Sepuluh

32 4 2
                                    

Alunan lagu yang berjudul Middle milik DJ Snake; Bipolar Snake menemani Nola di dalam kamar hotelnya. Sesekali ia menggoyangkan kepala dan bernyanyi sendiri.

Nola berusaha mati-matian untuk tetap baik-baik saja dan tak membiarkan masa kelam itu datang menghantui Nola.

Wait a second
Let me catch my breath
Remind me how
It feels to hear your voice
Your lips are movin'
I can't hear a thing~

Nola yang tadinya asik bernyanyi mendadak menoleh ke arah ponselnya tergeletak dan mengangkat panggilan itu.

"KAK! KEBIASAAN YA KALO PERGI GAK BILANG-BILANG!", teriak Rendy di seberang sana

Nola yang sudah hafal dengan tingkah adik satu-satunya itu langsung menjauhkan beberapa centi ponselnya dari telinga kirinya.

"Abis kamu sibuk terus sih... Kakak jarang liat kamu pulang ke rumah... Udah punya gebetan baru ya? Sampe lupa pulang ke rumah", goda Nola dan Rendy berubah menjadi diam tak bersuara sedikit pun di seberang sana.

Nola tersenyum penuh kemenangan. Kali ini tebakannya pasti benar. Adiknya pasti sudah memiliki seseorang hingga ia lupa dengan kakaknya ini.

"Cepet-cepet kenalin ke kakak ya?"

"Boro-boro di kenalin kak! Orang aku deket kurang dari satu meter dianya malah teriak-teriak kayak aku ini wabah penyakit yang harus dihindari...", curhat Rendy dengan nada frustrasi. Baru kali ini ada seorang gadis yang bisa membuat adiknya sefrustrasi ini dalam hal mendekati seorang gadis. Biasanya Rendy dengan mudah bisa mendapatkan gadis mana pun yang ia inginkan. Tapi adiknya itu bukan tipe pria playboy yang suka mengencani setiap gadis yang datang padanya hanya saja kadang ia suka menebar pesona dan hal itu yang membuat banyak gadis terjatuh dalam keadaan 'baper maksimal'.

"Ya udah... Semangat ya adik ku sayang...", ucap Nola dengan tawa sedikit mengejek

"Jangan lupa oleh-oleh!", dengus Rendy

"Ish! Masa seorang CEO minta oleh-oleh ke seorang pegawai biasa sih! Harusnya kamu yang kasih kakak uang jajan", omel Nola

"Yang mana yang adik... Yang mana yang kakak?", tanya Rendy dengan nada malas

"Yayaa... Nanti kakak belikan oleh-oleh... Jangan kayak orang susah napa", ucap Nola sambil mencebikkan bibirnya.

"Yeee.... Makasi kakak sayang mumumuu", Nola melongo melihat kegilaan adiknya itu dan langsung memutuskan panggilan itu. Sepertinya Rendy agak terguncang karena berusaha mendapatkan hati gadis pujaannya.

Ting... Tong...

Baru saja Nola ingin merebahkan tubuhnya di kasur, tetapi bel itu mengurungkan niatnya. Ia beranjak dari kasur dan berjalan menuju pintu.

"Nola! Lo harus bantu gue!", Dea langsung menghambur ke pelukan Nola saat Nola membukakan pintu kamarnya.

"Lo kenapa?", tanya Nola sedikit parno

"Kacau Nola kacau!", ucap Dea sambil menjambaki rambutnya sendiri.

"Dea... Kenapa?", tanya Nola kembali

"Pengisi acara pernikahan gue mendadak sakit... Katanya suaranya ilang atau apalah itu...", Dea menceritakan masalahnya itu dan Nola hanya bisa menaikan satu alisnya dengan bingung.

"Ya ampun De! Gue kira kenapa... Lo kan bisa ambil penyanyi di bali... Penyanyi di bali kan suaranya bagus-bagus...", jelas Nola berusaha untuk memberi masukan kepada sahabatnya itu tapi Dea menggeleng dengam cepat

"Gue gak mau! Gue malah mikir kalo lo yang gantiin ngisi acaranya!", ucap Dea dengan mata berbinar. Nola yang mendengar perkataan Dea hanya bisa melongo lebar.

Beach LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang