Melihat mu tersenyum saja bisa membuat ku melupakan kerisauan hati~
Setelah keadaan Nola membaik, Nola dan Ferdi pulang ke Semarang. Sementara pasangan pengantin baru itu langsung melanjutkan honey moon mereka.
Sesuai dengan janji, Nola meluangkan waktu seharian untuk pergi berduaan dengan Ferdi.
Pagi-pagi buta Nola sudah di ributkan oleh kedatangan Ferdi di rumahnya.
"Kak siapa sih subuh-subuh gini? Ganggu orang aja", omel Rendy sambil menguap beberapa kali.
"Temen kakak... Eh pacar kyaknya hehee", ucap Nola sambil tertawa. Rendy yang mendengar pernyataan kakaknya itu langsung melotot kaget ke arah Nola. Seakan meminta penjelasan lebih tentang kalimat yang baru saja ia dengar.
"Gak usah kaget kayak liat setan juga kali", ucap Nola
"Kak? Lo sehat? Lo punya pacar? Demi apa? Lo udah Move on? Siapa? Cowok kan? Namanya siapa?", serentetan pertanyaan yang di lontarkan oleh Rendy mengungkapkan kebingungannya saat ino. Tapi Nola tak menjawab, ia melenggang menuju pintu ruang tamu dan membukakan pintu Ferdi. Rendy hanya bisa mengekori kakaknya, penasaran dengan pacar baru kakaknya itu.
"Morning", sapa Ferdi dengan senyum mengembang dan ia melirik sekilas ke arah Rendy
"Morning...umm... Ini adik aku", ucap Nola sebelum Ferdi salah paham dan Ferdi pun menghela nafas lega.
"Rendy... Adik kak Nola", ucap Rendy dingin dan tajam
Ferdi pun membalas jabat tangan Rendy.
"Saya Ferdi, pacar kakak kamu", ucap Ferdi tenang.
Rendy meneliti setiap inci tubuh Ferdi. Nola berkali-kali menyuruh Rendy untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda, tapi adik semata wayangnya itu tak mau.
"Ayo Nol... Nanti kita telat", ajak Ferdi
"Mau kemana?", suara dingin Rendy
"Saya mau kasih surprise ke kakak kamu... Saya minta ijin ya?", ucap Ferdi sopan. Rendy menatap tajam Ferdi, dan dibalas pula oleh Ferdi.
Nola merasakan aura mencekam di sekitarnya. Dan akahirnya Rendy menghela nafas. Ia mendekat ke arah Ferdi dan membisikan sesuatu.
"Oke... Lo boleh ajak kakak gue... Tapi inget jangan macem-macem! Kalo ada apa-apa sama kakak gue... Lo orang pertama yang bakal gue cari... Gak peduli lo ada di mana pun! Dan jangan sakitin kakak gue... Inget itu!", ucap Rendy dengan nada penuh penekanan di setiap katanya. Pria itu benar-benar memperingatkan Ferdi.
Hal ini wajar bukan? Rendy hanya ingin melindungi kakaknya... Ia tidak mau melihat kejadian lima tahun yang lalu terulang kembali. Ia sangat tidak mau hal itu terjadi, tidak mau!
"Oke... Lo bisa percaya sama gue", jawab Ferdi dengan tenang.
"Ayo...", ajak Ferdi
"Sebentar aku ambil tas dulu", Nola pun berlari kecil ke arah kamarnya. Di antara kedua pria itu hanya ada keheningan yang mencekam. Tak ada yang bersua satu kata pun.
"Oke aku siap... Daaa Rendy...", ucap Nola memecah keheningan.
"Daa kak!", ucapnya penuh senyum kepada kakaknya dan melihat sepasang manusia itu pergi meninggalkan rumah itu.
🌴
🌴
🌴
Ferdi membawa Nola ke sebuah gedung pencakar langit yang paling tinggi di kota. Gedung itu terlihat sangat sepi, dan yang paling aneh kenapa Ferdi bisa masuk dengan mudah?
Tapi pertanyaan itu hanya ada di dalam hati Nola. Mereka tidak menggunakan lift saat ini. Mereka menggunakan tangga darurat sambil bercakap-cakap ringan.
"Sebenernya kita mau kemana si?", tanya Nola mulai penasaran.
"Sudah mulai capek ya?", bukan malah menjawab pertanyaan Nola, malah pria ini balik bertanya.
"Engga... Aku tapi penasaran kita ngapain di sini pagi-pagi?", jelas Nola
"Liat aja sayang..", mendengar ucapan Ferdi, pipi Nola sontak bersemu merah. Sudah lama tak ada yang memanggilnya dengan sebutan itu.
Ferdi melihat wajah Nola yang memerah dan mencubit pipinya dengan gemas.
"Aduh... Jangan cubit-cubit deh!", aduh Nola, dan hanya di balas oleh kekehan Ferdi.
Entah mereka sudah ada di lantai berapa. Di ujung ruangan yang sepertinya sudah di paling atas dari gedung ini terdapat tangga bertinggi tiga puluh cm dan di atasnya terdapat pintu besi.
Ferdi menarik lembut tangan Nola ke arah pintu itu.
"Bentar", ucap Ferdi tepat di depan pintu
"Kenapa?", tanya Nola bingung
"Tutup mata kamu dulu sayang", suruh Ferdi dan Nola pu hanya mengikuti arahan Ferdi.
Setelah Nola menutup kedua matanya, Ferdi memegang gagang pintu besi itu dan mulai membukanya. Di tuntunnya Nola untuk berjalan perlahan. Hingga beberapa langkah yang Ferdi anggap sudah cukup.
"Silahkan buka mata kamu sayang", Nola membuka matanya dan melihat kagum sekelilingnya.
Ia mengedarkan pandangannya menikmati setiap hal yang ada di rooftop gedung itu.
Kini rooftop gedung itu di sulap oleh Ferdi. Di tengah- tengah terdapat kasur berukuran king size berhiaskan bunga mawar putih di sekeliling kasur. Di tengah-tengah kasur terdapat makanan kesukaan Nola yaitu beberapa bungkus Oreo yang berbentuk hati. Tak hanya itu, di kanan kiri kasur itu juga diikat beberapa kain putih tipis untuk memperindah suasana.
"Kamu suka?", tanya Ferdi dan Nola yang tak bisa berkata apa-apa hanya bisa mengangguk sambil tersenyum.
"Ayo", ajak Ferdi
"Ayo?", tanya Nola agak horor menatap Ferdi
"Aku gak bakal macem-macem sama kamu Nol... Itu kasur juga buka buat hal yang aneh-aneh kok.. Ayo... Keburu kita telat liat pertunjukan utamanya", jelas Ferdi sambil menari tangan Nola ke arah kasur itu dan mereka yang awalnya duduk di kasur menjadi tiduran di kasur itu.
Kini mereka sedang menghadap ke arah Timur. Semburat-semburat jingga mulai keluar dari ufuk timur. Sungguh pandangan yang indah dan paling romantis.
"Indah sekali", ucap Nola senang, Ferdi pun mengacak rambut Nola sambil tersenyum lebar.
"Terima kasih", ucap Nola
"Tidak, aku yang seharusnya berterima kasih...", ucap Ferdi
"Terima kasih sudah mau menerimaku... Terima kasih sudah mau membukakan pintu hati, terima kasih sudah memberiku kesempatan terindah dalam hidup ku... Terima kasih", ucap Ferdi sambil mengamit kedua tangan Nola.
"Ferdi...", bisik Nola
"Ya sayang?"
"Kamu janji kan...Tolong... Tolong jangan sakiti aku lagi... Karena aku lelah disakiti...", pinta Nola pelan dengan tatapan sendu. Tatapan itu seakan membuat Ferdi terdiam cukup lama.
"Ya Nola... Aku janji", ucap Ferdi dengan senyuman getir. Di dalam hatinya ada sesuatu yang mengganjal, hal yang tak bisa di ungkapkan dan tak bisa di pendam terlalu lama...
Dalam cinta memang banyak rasa sakit... Tapi Berdusta tentang cinta adalah hal yang paling menyakitkan dan tak bisa dimaafkan.
Tbc~
091016
8:50pmHellow... Masih ada yang baca cerita ini? 😂😂😂
Syukur kalo masih ada yang betah baca cerita ini... Author harap kalian mau vote dan coment yaaa...Dan author minta maaf jika ada typo yang bersebaran...
KAMU SEDANG MEMBACA
Beach Lovers
RomanceWinola Keyna dan Azarya Hendrawan adalah pecinta pantai. Menghabiskan waktu melihat matahari terbenam sambil berbagi cinta. Semuanya sempurna untuk mereka berdua. Mereka pun memantapkan hati untuk terikat dalam pernikahan. Pernikahan indah di panta...