Kepahitan di hati akan membuat diri mu tak bisa membedakan mana cinta dan benci- unknown
Sakit.
Itu yang sedang dirasakan oleh Nola. Kepalanya serasa mau pecah dan ditambah lagi sakit di sekujur tubuhnya.
Nola mulai membuka matanya dan merasakan tangan dan kakinya terikat. Ia tak mengenakan apa pun di balik selimut putih ini! .Ia berusaha melepaskan diri tapi semuanya sia-sia. Ditambah lagi ia melihat bercak darah di seprei tempat ia berbaring sekarang. Nola semakin menangis kencang.
Ia berteriak minta tolong berharap ada yang menolongnya. Ia sama sekali tidak mengingat apa pun setelah kejadian para pria berbaju hitam itu menghadang taksinya.
"Lepaskan... Tolong", ucap Nola lirih dengan isak tangisnya
Tubuh Nola mendadak menegang saat pintu kamar itu terbuka. Ia tak bisa mempercayai siapa yang membuka pintu itu. Kali ini Nola berharap bahwa ini semua adalah mimpi buruk. Semua ini adalah mimpi!
"Kau sudah bangun sayang?", tanya Ferdi sambil tersenyum
"Ferdi... Kau...", Nola merasa tenggorokannya semakin terhimpit dan dadanya semakin sesak melihat pria ini di hadapannya.
"Makanlah", ucap Ferdi sambil menaruh baki makanan di meja.
Tapi Nola tetap membisu dalam tangisnya. Ada apa dengan ini semua? Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam otaknya sekarang.
Ferdi mendekat sambil membawa mangkuk berisi makanan.
"Kamu mau apa? Jangan mendekat!", pekik Nola ketakutan
"Kau tak ingat tadi malam kita sedekat apa hm?", ucap Ferdi dengan tatapan elangnya.
"Brengsek!", umpat Nola
"Lepaskan aku brengsek!", ucap Nola sambil merota-rota
"Sepertinya kau sudah mengingatnya ya?", seringai Ferdi
"Apa mau mu! Kenapa Fer! Kenapa!?", teriak Nola frustrasi... Ia tak habis pikir mengapa harus pria ini!
"Tenang sayang... Aku hanya melakukan tugas ku... Dan memiliki mu seperti tadi malam adalah bonus bagi ku...", ucap Ferdi tenang
"BAJINGAN KAU! BAJINGAN!", tangis Nola pun pecah, rasanya ingin mati saat itu juga.
"Sebaiknya kau makan, sini aku suapi", ucap Ferdi seolah tak terjadi apa-apa
"Aku tidak sudi mendapat makanan dari tangan kotor mu itu!", ucap Nola sambil meludah
"Jangan sok suci! Lihat dirimu! Kau juga sama kotornya!", amarah Ferdi pun mulai tersulut. Pria itu setengah membanting piring ke baki yang ada di atas meja.
"Lepaskan aku brengsek! Kau sudah memiliki yang kau mau! Biarkan aku pergi!", teriak Nola
"Tidak secepat itu sayang... Permainan baru saja dimulai... Dan akan semakin menyakitkan", ucap Ferdi sambil pergi meninggalkan Nola dengan ratap dan tangis.
🌴
🌴
🌴
"Kau sudah menemuinya?", ucap wanita itu kepada Ferdi
"Sudah", jawab Ferdi singkat
"Jangan sampai hati mu ikut bermain dalam rencana ini... Ingat karena dirinya Clara meninggal", ucap wanita itu semakin memupuk kebencian
"Aku tahu..."
"Buat dia menderita karena itu adalah kodratnya", suruh wanita itu sambil berjalan melewati Ferdi yang masih termenung dalam diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beach Lovers
RomanceWinola Keyna dan Azarya Hendrawan adalah pecinta pantai. Menghabiskan waktu melihat matahari terbenam sambil berbagi cinta. Semuanya sempurna untuk mereka berdua. Mereka pun memantapkan hati untuk terikat dalam pernikahan. Pernikahan indah di panta...