Malam ini adalah fase bulan terakhir. Aku takut memikirkan sesakit apa rasanya hari ini. Malam ini aku meminta Lucien untuk tidak lagi menjagaku di luar kamar karena aku tidak butuh penjagaan dari siapapun.
Memangnya apa yang akan terjadi?
Tidak akan terjadi bahaya bukan?
Perlahan aku bisa merasakan hal aneh. Suara suara terkecil yang tidak bisa ku dengar, jadi sangat jelas. Ku sibakkan jendela dan ku lihat bulan dengan begitu jelas.
Seolah pandanganku bisa terarah jauh ke rumah penduduk.
Ada apa dengan semua inderaku?
Aku mencoba berdiri dari ranjangku namun rasa sakit itu menyerangku. Aku terjatuh di samping ranjangku. Ku coba untuk bangkit kembali ke ranjang.
Ku cengkram erat jantungku yang entah kenapa amat sakit. Ku lihat jam di dinding, jam dua belas. Semua orang pasti punya kesibukkan masing masing.
Aku tidak ingin mengganggunya tapi ini amat terasa sakit. Aku tidak bisa menahan jeritanku lebih lama.
Rasanya seluruh tubuhku seolah akan meledak. Semuanya berdenyut menyakitkan.
Saat itu aku merasakan suara langkah kaki. Tidak hanya satu orang tapi sangat banyak. Siapa?
Apa itu Lucien?
Tidak. Itu bukan Lucien. Aura nya berbeda. Itu.. itu.. itu seperti Nephilim.
Siapa lagi kali ini?
"Akh!" aku mencengkram erat sprai di ranjangku.
Siapapun tolong aku. Aku tidak ingin mati dengan keadaan seperti ini.
Aku menjerit saat dengan cepat jantungku berhenti. Lalu ia kembali berdetak. Selang beberapa lama, jantungku terasa di tusuk dengan pisau. Aku tidak bisa berhenti menjerit merasakan sakit itu.
Sementara langkah kaki itu semakin dekat. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika mereka mengincarku.
Pintu terbuka dan saat itulah Lucien mencegahnya. Lucien datang.
"Kau tidak seharusnya datang dan mencoba bermain main denganku, Basilk." desis Lucien.
Pintu tertutup dan Lucien seolah menyegelnya dengan erat.
Aku bisa merasakan dengan jelas bagaimana perkelahian itu berlangsung. Sangat jelas. Meskipun aku tidak melihatnya. Bukankah ini aneh?
Aku seolah melihat para pasukkan Nephilim itu menyerang Lucien sekaligus dan Lucien dengan cepat bisa mengalahkan mereka semua sebelum Basilk menghancurkan segel kamarku.
Aku bisa merasakannya hanya dengan mendengar suara itu dengan sangat jelas.
"Harusnya kau bersiap untuk ajalmu ketika kau menginjakkan kakimu di kerajaanku dan harusnya kau mengerti bahwa nerakapun tidak akan menerimamu saat kau menginjakkan kakimu di depan kamarnya." desis Lucien.
Aku merasakan tusukkan itu lagi. Aku menggigit bibirku agar tidak menjerit dan mengganggu Lucien.
Lucien sedang menyerang Basilk dan aku tidak boleh membuatnya terluka. Ia sudah terluka cukup parah karena diriku.
Tidak lagi. Jangan.
"Aku tidak tahu bahwa ksatria baja hitamnya akan menjaganya seperti ini. Tapi harusnya aku telah menduga itu." itu suara Basilk. "Meskipun aku mati, akan ada orang lain yang membalaskannya. Tidak semudah itu melindungi Cara Nicole, Pangeran."
"Jadi menyerahlah."
"Menyerah saat aku bisa membunuhmu?" Lucien menyeringai sinis. Ia mencengkram erat leher Basilk. "Bagaimana jika kau temui ajalmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR: The Cracked Mirror
Viễn tưởngII. Chapter Two Hari ulang tahunnya menjadi buruk setelah kotanya, Paris, di serang oleh segerombolan mahluk aneh bersayap. Selama berminggu minggu semua orang diam di rumah dan merasa ketakutan. Ini sudah terlalu lama. Ia harus pergi ke Los Angeles...