Kumasukan kembali benda persegi panjang hitam berstiker karakter tikus terkenal seantero dunia kedalam saku celana kain hitamku setelah melihat siapa yg mengirim pesan. Terlalu malas menanggapi pesan dari operator kartu perdana yg sudah seperti minum obat saja mengirimi pesan singkat. Bonus pulsa. Hadiah uang tunai. Mobil. Sampai tawaran menjadi artis. Tentu saja yang ketiga aku bohong.Kembali, benda persegi panjang yg kusebut ponsel bergetar. Kali ini nada sambung telepon yg menampilkan digit nomor yg sudah kuhapal luar kepala. Kugeser green button dan mendekatkannya pada telingaku.
"Ya! Kim Jisoo! Kenapa lama sekali baru diangkat? Aku sampai khawatir. Kenapa ponselmu tak aktif?" Bentak seseorang diseberang. Mungkin bukan bermaksud membentak. Tetapi tetap saja."Maafkan aku. Aku kan sibuk. Kau lupa aku adalah pegawai magang. Aku diberi banyak pekerjaan dan mengurus banyak hal sebelum penempatan di Korea. Ini sudah D-4. Tidak bisakah kau berhenti membeo, tuan?" Balasku sedikit kesal di akhir kalimat.
"Ya ya ya aku paham. Tapi meskipun sudah D-4 kau juga harus pikirkan kesehatanmu. Tumitmu pasti sakit sekali." Tebak orang diseberang.
"Bagaimana anda bisa seyakin itu?" Tanyaku balik menantang.
"I know you so well. Dengan sekali terawang aku bisa mengetahui apapun."
"Heol..." Jawabku sedikit malas.
"Diagnosaku sangat tepat bukan?" Tuntutnya.
"Yang benar saja. Teleponku sudah mati 3 hari yg lalu. Aku tidak membawanya ke kantor. Kau benar. Tumitku mulai sakit akhir-akhir ini karena....."
Pip. Sambungan telepon segera kumatikan. Bukan tanpa alasan. Melainkan aku baru saja melewatkan bis terakhir malam ini. Untung saja supir bus sempat melihatku berjalan tertatih mengejar bus. Beruntung aku memakai sandal jepit. Aku langsung melompat masuk kedalam bus saat sudah dekat dengan pintu bus yg terbuka. Aku menghela napas lega. Malam ini nasibku selamat.
Berbicara mengenai kepulanganku, ah sebenarnya aku tidak memutuskan untuk pulang tahun ini, tetapi lebih kepada penempatan tugas sebagai pegawai tetap perusahaan. Rasa lega, senang, sekaligus sedih memenuhi ruang hatiku sesaat setelah manajer perusahaan mengabarkan kabar mengejutkan sekaligus menggembirakan tsb. Lega karena akhirnya bisa pulang ke tanah air setelah 11 tahun menetap di negeri orang. Senang lantaran ya, kalian pasti mengertilah. Bagaimana perasaan seseorang yg sudah bertahun-tahun terpisah dari orang-orang yg kalian cintai dan akhirnya akan berjumpa kembali dalam waktu dekat. Sedih karena memikirkan berbagai kemungkinan. Seperti harus kembali ke Jepang setelah masa tugas di Korea Selatan sudah berakhir. Dan yang paling aku takutkan dari segala kemungkinan baik dan buruk yg kupikirkan adalah, belum bisa dipertemukan dengan nya. Dan semakin merindukannya. Memikirkan saja sudah membuatku luluh dan menangis.
Sekitar 30 menit perjalanan, bis yg kutumpangi berhenti di halte tempat yg kutuju. Aku segera melompat turun begitu pintu bus terbuka setelah sebelumnya berteriak mengucapkan terimakasih pada supir bus bertubuh kurus dibalik kemudi.Aku berhenti melangkah ketika mataku menangkap teman kerjaku dari kejauhan. Aku melambaikan tangan yg dibalas lambaian darinya. Ia berlari kearahku. Ia berlari sedikit lambat karena membawa tote bag besar yang penuh. Sepertinya ia baru saja dari supermarket atau pasar sayuran.
Rumah kami berada dalam satu jalur dan kompleks yg sama. Jadi kami putuskan untuk berjalan kaki bersama."Darimana saja kamu malam-malam begini?" Tanyaku sambil menunjuk tote bag yg ia tenteng.
"Ah ini. Aku baru kembali dari pasar. Besok adalah ulang tahun pernikahan kakek dan nenekku. Ibu menyuruhku untuk membeli sayuran-sayuran ini." Jelasnya.
"Ah begitu. Sudah berapa tahun usia pernikahan mereka?"
"Sekitar 55 tahun. Aku jadi iri. Mereka tetap harmonis sampai tua." Ungkap Kurumi sambil menendang batu kerikil disepanjang jalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
dear my friend🌸
Short StoryKau bukan masa lalu yg pantas kubuang atau hapus. Kau masa lalu yang harus kupeluk. 🌸JiSoo Kim Aku akan dan selalu menunggumu. Walau harus dibayangi hantu kerinduan yang sewaktu-waktu bisa membunuhku 🌸Bobby • plot is mine. ©jae-anget