"Apa kau baik-baik saja?" Tanya seseorang.
Aku tak terlalu memperhatikan sekitar dan fokus pada mitela yang sedang kulilit di pergelangan bawah kakiku.
"Nona," Sebuah tangan menyentuh lenganku. Aku bergidik.
"Are you talking to me?" Tanyaku bingung dengan mata membulat.
"Yes. Are you okay?"
"Uhm yeah. It usually happens. I'm careless." Cengirku.
"Are you a Korean?"
"Ya. Kau juga?"
"Ya."
Hening.
Aku mencoba kembali memfokuskan diri dalam mengingat wajah familiar orang disampingku. Ia orang Korea. Dan sudah tak salah lagi, ia adalah member ikon. Satu hal yang ingin kulakukan sekarang adalah bertanya semua hal tentangnya. Jika ia sekarang ada di hadapanku besar kemungkinan ada member lain di pesawat ini. Pikiranku melayang kemana-mana.
Kulirik ia sekilas. Aku yakin ia sedang tersenyum ke arahku. Mulutku sedikit menganga tak percaya. Kuatur napas dan ekspresi agar tak terlihat gugup dan sedikit, antusias.
Apa ini? Pipiku memanas. Apa efeknya sedahsyat ini? Kurasa merah dihatiku sudah merambat sampai telingaku.
"Apa kakimu patah?" Tanyanya. Sedikit gugup.
"Sedikit. Mungkin. Entahlah yang jelas ini sakit. Aku tidak tahu mengapa kakiku sering mengkhianati tuannya."
Ia tersenyum.
"Kau lucu."
"Aku tahu aku lucu." Jawabku cuek.
"Apa kau melakukan penerbangan sendirian?"
"Ya. Kau juga?"
"Aku bersama rombongan."
"Oh. Baiklah aku capek dan ingin tidur. Good nite." Kataku.
"Good nite." Balasnya.
Aku tak benar-benar tidur. Mataku masih membulat tak percaya. Kuraba dadaku. Ya Tuhan, jantungku tak berhenti berdetak, malah semakin kencang.
Sebenarnya tadi adalah kesempatan emasku untuk menggali emas. Informasi adalah emas, kau tahu. Aku terpaksa menghentikan galianku karena tak mau ia melihat dampak jawabannya pada perasaanku yang membuncah.
Aku bergerak gelisah di tempat duduk. Rasanya tidak nyaman sekali. Entah mengapa hanya karena aku meyakini dalam pesawat ini ada member ikon lain, aku jadi sulit memejamkan mata.
Bagaimana jika ia tak ada dalam pesawat ini?
Bagaimana jika ia ada jadwal lain sehingga ia tak bisa ikut rombongan ini?
Argh, mengapa aku terus berpikir yang macam-macam? Ini tidak membantu sama sekali. Lebih baik aku segera tidur saja.
***
Aku terbangun lima menit sebelum landing. Aku menguap panjang sekali sebelum berdiri dan mengambil bckpack di kabin. Pria di seberangku tampak santai saja jadi kuabaikan.
Aku keluar pesawat beriringan dengan pria tadi, yang kuyakini aalah seorang member ikon tetapi aku lupa siapa namanya.
"Sepertinya sampai disini perjumpaan kita. Sampai ketemu lain waktu." Ujarku sambil membungkuk. Saat akan berlalu, ia menahan lenganku dan bertanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
dear my friend🌸
Short StoryKau bukan masa lalu yg pantas kubuang atau hapus. Kau masa lalu yang harus kupeluk. 🌸JiSoo Kim Aku akan dan selalu menunggumu. Walau harus dibayangi hantu kerinduan yang sewaktu-waktu bisa membunuhku 🌸Bobby • plot is mine. ©jae-anget