Pagi ini aku duduk melingkar di meja makan bersama para member yang lain. Perasaanku lebih lega setelah mengungkapkan semuanya pada Hanbin semalam. Aku juga telah mengambil keputusan."Bobby-ya, apa kau mau omelette?" Tanya Yunhyeong yang sedang menghidangkan omelette di meja makan.
"Ah tentu saja. Berikan padaku."
"Sepertinya kau sangat senang sekali hari ini, Bobby." Ujar June padaku.
"Bukannya aku selalu senang dan membuat orang lain senang?"
"Yeah, benar juga."
Aku merasa Hanbin tengah menatapku.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Tidak. Mari bicara nanti."
Aku mengedikkan bahu.
"Okay."
***
Pagi ini jadwal kami sangat padat. Kami harus berlatih di studio tari dan melatih vokal. Sungguh melelahkan. Ditambah lagi akan ada acara Kony-s Summertime. Tetapi untuk acara itu aku sangat antusias. Bagaimana tidak, kami akan bekerja sambil liburan. Pasti sangat menyenangkan.
Aku menengadah langit. Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Memimpin jalannya rapat? Atau duduk di kursi nyaman kantor dan sibuk dengan berkas-berkas penting?
Atau sibuk mempromosikan lagumu? Entahlah apapun itu. Pasti kau sedang sama sibuknya denganku. Gadis pandai macam dirimu apalagi."Bobby-ya cepat masuk!" Teriakan Hanbin menyadarkanku.
"Aku datang."
***
Kami baru pulang ke dorm saat langit mulai menggelap dan udara dingin mulai menyelinap masuk, menusuk tulang.
Kami membeli ayam goreng dan soda (kami tidak membeli bir karena ada Chanu) sebelum kembali ke dorm.
Selesai makan malam, kami semua sibuk melakukan aktivitas masing-masing. Chanwoo dan June asyik bermain game dengan pemenang berhak mendapat sepotong ayam. Sedangkan dua ibu rumah tangga dorm kami sibuk mencuci piring di dapur.
Donghyuk dan Hanbin? Aku tak tahu apa yg sedang mereka lakukan. Ah sekarang aku tahu. Donghyuk sedang tidur di kamarnya dibungkus selimut tebal. Apa ia kedinginan?
Aku tak ingin menganggu Donghyuk jadi aku tidak membuka lebih lebar pintunya dan meneruskan langkah menuju tangga. Berniat pergi ke atap.
Sampai disana aku melihat sosok Hanbin duduk di pinggir atap.
"Hanbin?" Tebakku.
"Ah kau. Aku sedang mencari udara disini."
"Bukannya kau sudah menghirup udara setiap harinya?" Tanyaku bercanda.
"Hahaha. Kau bisa saja."
Aku tersenyum tipis, nyaris tak nampak.
Hening menyelimuti kami. Dinginnya malam semakin mendominasi.
"Bagaimana?"
"Apanya yg bagaimana?"
"Kau tahu maksudku Bobby."
"Hmm..aku sudah memutuskan akan terus menunggunya. Tak peduli seberapa lama itu akan berlangsung. Karena bagiku, yang menjadi masalah bukan seberapa lama kau menunggu tetapi seberapa pengertian dirimu saat menunggu."
Aku mengakhiri kalimatku dengan senyum.
"Apa kau tidak menyesali keputusanmu?"
"Tidak sama sekali. Bahkan jika suatu saat keputusanku bisa saja balik menyakitiku."
"Wah kau sudah semakin dewasa ternyata. Like a gentleman." Hanbin mengakhiri kalimatnya dengan tawa.
"Sekarang semuanya sudah pasti. Aku tidak akan berperang lagi."
Bae's (gadanta) note
Hai hai haiiii! Bae kambek lagi nih bawa kelanjutan episode nya Dear My Friend. Kali ini eps Bobby lumayan pendek. Maaf banget ya teman2 yg udah nunggu lama/gy. Bae lagi banyak tugas soalnya jd cuma nulis dikit2 aja. Udahlah ini ngapa jadi curhat./siapa yg mulai-_-
Dan juga story bae yg A Million Pieces (bisa dicek) tiap part nya itu dikit2 gitu. Gadisengaja sih. Sengaja ding. Udah dari planning awal kek gitu.
Semoga kalian suka ya sama yg eps ini.
Sekian, wassalam.
-Bae

KAMU SEDANG MEMBACA
dear my friend🌸
Cerita PendekKau bukan masa lalu yg pantas kubuang atau hapus. Kau masa lalu yang harus kupeluk. 🌸JiSoo Kim Aku akan dan selalu menunggumu. Walau harus dibayangi hantu kerinduan yang sewaktu-waktu bisa membunuhku 🌸Bobby • plot is mine. ©jae-anget