Part 14

9.6K 449 9
                                    

Sanny POV

Foto itu. Sashi dan Jo sedang bercumbu di sebuah club.

Bagaimana bisa ada foto mereka?

"Jawab aku, San. Ini kamu kan?" Ryan menatapku tajam.

"Dari mana kamu dapat foto itu?"

"Foto ini menyebar di internet bahkan sampai ke website sekolah. Pertanyaanku, bener ini kamu, San?"

Aku kontan menggeleng penuh ketakutan. "I-itu bukan aku, Yan. Itu bukan aku."

"Jangan bohong, San. Itu jelas-jelas kamu. Semua anak di sekolah juga yakin itu kamu."

Aku menatap kedua mata Ryan. Ada kemarahan besar di sana. Aku kehilangan kata-kata. Bagaimana aku menghadapi hal ini?

"Ternyata, aku salah menilai kamu selama ini. Kamu nggak sebaik yang aku kira. Aku kecewa sama kamu, San," ujar Ryan dengan nada datar.

"Yan, aku nggak bohong. Itu memang bukan aku." Aku masih berusaha membatah. Pasalnya, itu memang bukan aku, meski secara fisik adalah tubuhku.

"Aku pernah lihat kamu naik ke mobil, San. Di mobil itu ada cowok. Cowok yang sama dengan di foto ini. Waktu itu, aku nggak tanya karena aku yakin kamu punya penjelasan tersendiri. Tapi, aku nggak nyangka kamu gadis seperti itu."

Hatiku sakit mendengar kata-katanya. Pemikiran Ryan tentangku seburuk itu. Aku tak lagi berharga di matanya.

"Yan, kamu salah paham."

"Dimana letak salah paham itu, San? Tolong jelasin ke aku."

Aku terdiam. Tak tahu harus menjelaskan dari mana. Bagaimana memberitahunya tentang Sashi? Lagipula, apa Ryan akan percaya?

Ryan mendengus. "Kamu nggak bisa jelasin, kan? Ternyata semuanya benar, kan?"

Aku menangis. Kucoba menyentuh tangannya. Tapi, ia menepis.

Ryan mengambil langkah lebar, meninggalkanku sendirian di belakangnya. Ia pergi dan tak kembali.

Kututup wajahki dengan telapak tangan dan menangis.

Ķuputuskan tak masuk sekolah hari itu. Aku ingin lari dari semua ini. Aku ingin menghilang dari dunia ini.

*

Author POV

"Kamu main sama anak SMA?" sindir Vivi yang duduk di ruang makan saat melihat suaminya baru keluar dari kamar tamu.

Jo menatap istrinya itu sekilas lalu mengangkat cangkir kopinya. Hubungan ia dan Vivi memang sudah tak baik sejak awal pernikahan.

"Kenapa kamu peduli?"

"Aku nggak peduli kamu mau tidur sama siapa pun. Tapi, kamu harusnya memikirkan wajah keluargamu dan perusahaan kita."

Jo menaikkan alisnya. Dilihat Vivi menatapnya tajam.

"Kamu ngomong apa sih?"

Vivi mengabaikan Jo. Ia berjalan meninggalkan ruang makan sambil berkata, "Besok-besok kalau mau bikin skandal sama aktris terkenal sekalian."

Jo mengumpat marah. Entah apa maksud perkataan wanita itu. Ia tak paham sama sekali dan bergegas pergi ke kantor.

Sesampaiannya di kantor, Jo baru tahu tentang foto skandalnya yang menyebar di internet. Lagi-lagi dirinya digunakan untuk memperburuk nama baik ayahnya oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

Ini bukan pertama kalinya, foto skandalnya berada di internet. Biasanya, Jo tak terlalu peduli. Tapi, ini tentang Sashi.

Jo mengecek sebuah artikel tentangnya yang tulis akun tak bernama di salah satu situs komunitas terbesar di Indonesia. Ada thread berisi foto skandalnya dan Sashi di sana yang menjadi trending.

Another GIRL, Sashi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang