Hayyy guys me kambeck again maaf ya baru update soalnya waktu mudik kemaren sama sekali nggak ada sinyal
Maapkan Nilla kalau ada salah kata atau updatenya lama Maapkan ya guys ^ ^
Happy Reading
"Kamu nggak papa kan?" ucap Ali menatap Prilly yang hanya duduk dan menatap kebawah menatap sepatu kets nya apa sepatu kets lebih menarik dari muka gantengnya pikir Ali.
Apa sebegitu buruknya muka Ali hingga Prilly terus menatap kebawah tanpa enggan menatap dirinya kata Ali berfikir mengapa setiap wanita selalu bersikap seperti ini setiap bertemu dengannya.
"Maaf Kak." lirih Prilly masih dengan menundukkan kepalanya.
"Maaf kamu nggak perlu minta maaf kok." ucap Ali yang mengerti arah pembicaraan Prilly.
Prilly menatap Ali dengan tatapan sendu nya oh itu membuat Ali merasa bersalah atas kelakuannya di masa lalu dan Ali tak akan pernah kuat melihat tatapan Prilly seperti ini.
Prilly menatap Ali dengan sendu begitupun juga sebaliknya seolah mereka menyalurkan rasa rindu yang teramat dalam.
Namun , apa daya Prilly yang tidak mengingat kisah kasihnya sendiri membuat Ali hanya bisa pasrah dan menghela nafas.
Jujur rasa bersalah yang Ali pendam itu sangat besar hingga membuat dirinya tersakiti sendiri dengan rasa bersalah tersebut.
Namun Ali juga yakin bahwa suatu hari nanti Prilly dapat mengingat dirinya dan Ali harus siap dengan resikonya saat Prilly mengingat itu semuanya.
Entah Ali akan dibenci atau justru sebaliknya hanya takdir yang dapat menentukan itu semua.
"Pipi kakak lebam gara gara aku" lirih menatap pipi Ali yang sudah tercetak jelas cap 5 jari.
Ali tersenyum tulus saat Prilly mulai meraba pipinya yang terasa panas itu.
Kalau setiap hari Prilly kayak gini Ali mau setiapb hari ditampar demi mendapat perlakuan manis dari gadis didepannya itu.
"Hei." ucap Ali dan menggenggam tangan Prilly yang sedang meraba luka cap 5 jari itu dengan sayang.
"Kamu nggak perlu takut aku nggak papa kok." ucap Ali dan memurunkan tangan Prilly lalu menggenggamnya.
Sedangkan Prilly hanya bisa menunduk menahan rasa malu dan takut karena Ali yang rela berkorban menyerahkan pipinya untuk mendapat cap 5 jari.
Jika saja Ali tak datang tadi dapat dipastikan Prilly sudah mendapat cap 5 jari lagi dari senior sok kecantikannya.
Namun seperti tak terjadi apa apa Ali hanya tersenyum dan tidak merasakan sakit apapun ketika tamparan itu terjadi.
"Kakak seharusnya nggak nolongin aku." ucap Prilly masih saja diliputi oleh rasa bersalah yang sudah mulai menggunung itu.
"Kamu tahu? Dulu kakak pernah berdiam melihat seseorang yang kakak sayang merenggang nyawa didepan kakak dan tanpa mau menolongnya dan lebih parahnya lagi orang itu ternyata selama ini hanya disembunyikan oleh seseorang dan kakak menyesal tidak menanyakan dimana orang itu dimakamkan dan ternyata orang itu masih sehat hingga saat ini! Dan kakak telah berjanji kalau kakak melihat orang lain tersakiti kakak akan membantunya toh kamu juga nggak salah!" jelas Ali yang mula bernonstalgia dengan kejadian yang seperti mimpi buruk itu.
Prilly hanya diam dan seperti merasakan rasa sakit yang sama yang dirasakan Ali sekarang
Tapi Prilly tidak bisa mengartikan rasa sakit itu.
Rasa sakit hanya karena rasa simpatinya.
Atau justru rasa sakit karena seperti pernah mengalaminya.
~••••••~
Ceritanya palingg pendek aku lupa kalo belum selesai udah main aku publish jadi setengah deh ini part.
NA11
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BARBIE
Fanfiction2 Tahun berlalu tetapi selalu sama dalam kehidupan seorang Aliando Syarief yg ada di pikirannya hanyalah 1 Dia gadis yg selalu berputar dipikirannya tanpa henti dan juga membuat hidupnya seperti ini. Yang Ali inginkan semoga dia kembali dengan seju...