Part 32

8.7K 723 19
                                    

Hai hai guys aem back egen jangan lupa klik bintang dulu baru baca ya 😀

Happy Reading

Ali mengacak rambutnya sendiri. Dirinya sekarang sedang frustasi karena mengetahui perubahan Prilly yang terlalu tiba tiba setelah kejadian beberapa hari yang lalu itu.

"Gue harus apa?" geram Ali frutasi dengan dirinya sendiri. Dirinya bingung tentang apa yang dibicarakan Ricky dan Kaia yang menuduhnya sebagai pembunuh kedua orang tua Prilly. Apa maksudnya coba?

Ali tidak pernah mengingat apapun tentang hal yang berbau kematian kedua orang tua Prilly dan Ricky itu.

Setelah kejadian malam itu. Prilly sama sekali tidak menyapanya bahkan menghindari dirinya jika berpapasan. Dan itu membuat Ali bertambah pusing melihatnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" gumam Ali.

Prangg

Dengan keras Ali meninju kaca didepannya yang seolah mengejek ketidak berdayaannya menghadapi keadaan yang sangat bertubi tubi itu.

"Pembunuh? Penyebab semuanya?" Ali terdiam sesaat memikirkan sesuatu yang membuatnya bertambah pusing itu.

"Apa maksud semua ini? Sih!!!" teriak Ali frustasi dan melempar apa saja yang ada dalam raihan tangannya itu.

"Aliii masyaallah lo ngapain!!" teriak Kaia melihat adiknya yang justru masih sibuk melempar barang barang yang ada disekitarnya.

"Ali stopp!!!!" teriak Kaia dan menghampiri adiknya itu dengan pandangan terluka.

Jujur dirinya juga merasa bersalah karena merahasiakan semuanya.

Jika ditanya apakah Kaia tahu Prilly belum meninggal saat itu? Maka jawabannya iya.

Dan jika ditanya apakah Kaia tahu tentang penyebab kematian kedua orang tua Prilly dan Ricky? Pasti Kaia akan jawab iya.

Bukan hanya Kaia saja yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Seluruh keluarga besar Ali dan Prilly pun tahu hanya Ali saja yang tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Iya hanya Ali.

"Li lo tenangin diri lo dulu!" ucap Kaia lirih datang menghampiri Ali yang justru merosot mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa?" gumam Ali entah mengapa sekarang dirinya hancur bahkan sangat hancur.

Dirinya dibuat bingung dengan keadaan yang menimpangnya sekarang. Tentang Prilly maupun apa yang sebenarnya disembunyikan oleh keluarganya membuat dirinya sedikit tertekan.

"Li?"

"Kenapa?" teriak Ali frutasi bahkan air mata yang sedari tertahan mulai meleleh membasahi pipinya.

"Li tenang dulu." bujuk Kaia agar adiknya itu bisa lebih tenang dan berpikir jernih.

"Jawab gue Kaia! Jawab! Kenapa ini semua terjadi sama gue!" teriak Ali frustasi dan menatap Kaia yang justru menunduk merasa bersalah juga sedih karena masalah yang dialami Ali.

Sangat rumit jika dijelaskan bahkan mungkin saja jika Ali mengetahui semua yang terjadi itu akan menyakitkan bagi dirinya atau bahkan kelanjutan hidupnya.

"Jawab gue! Kenapa disaat gue merasakan bahagia dengannya selalu saja ada penghalang dikebahagiaan gue jawab gue Kaia jawab!" teriak Ali frustasi. Jujur dirinya terlalu takut untuk kehilangan Prilly untuk ketiga kalinya.

MY BARBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang