Part 15

15.1K 1.2K 9
                                    

Haii guys me kambeck aku seneng banget deh ngelihat peningkatan cerita abal abal nan alay ini.

Dan karna seneng aku mau update cepet padalah sebenarnya aku mau update minggu depan hehehehehehehe

Happy Reading Guys

Prilly hanya mampu menopang dagu dan menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong entah apa yang dia pikirkan.

Dia masih bingung dengan dirinya sendiri , dia lahir di Indonesia tapi mengapa dia tidak tahu menahu tentang kehidupannya di negara kelahirannya ini.

Entah mengapa selama 2 tahun ini dia tinggal di London dia belum pernah berfikir sedikitpun tentang kehidupannya di Indonesia.

Namun setelah memasuki kuliah atau tepatnya setelah mengenal Ali ia merasa bahwa dirinya pernah memiliki kenangan kenangan yang sekarang seolah olah lenyap di telan waktu.

Prilly tentu bisa melihat itu semua dari tatapan Ali yang seolah menyiratkan rasa rindu dan rasa menyesal dimata hitamnya.

"Sebenarnya apa?" gumam Prilly terus berusaha berfikir walau kakaknya selalu melarang dirinya untuk mengingat masa masa dia ada di Indonesia.

Prilly tidaklah bodoh apalagi melihat kelakuan kakak dan sahabatnya seolah melarang Prilly untuk pergi keliling Jakarta sendiri.

Seolah mereka takut Prilly melakukan hal atau bahkan mengingat sebagian masa lalunya.

"Gue bukan orang bodoh disini tapi kenapa orang orang disekitar gue selalu menganggap gue bodoh dengan tatapannya." gumam Prilly tanpa peduli bahwa sekarang dia sedang menjadi pusat perhatian seluruh kelas karena sekarang adalah gilirannya untuk memperkenalkan diri.

"Hey kamu!" ucap Ricky dengan menatap Prilly yang masih saja bergumam tak jelas ditempatnya.

"Pestt Pril dipanggil noh." ucap Mila menyenggol Prilly.

"Apaan sih mil gue lagi mikir nih!" ucap Prilly kesal.

"Gaya lo sok mikir! Otak cuma diisi cogan cogan aja sok mikir lo!" cibir Mila membuat Prilly dongkol setengah mati mendengarnya.

"Mikir cogannya nanti tapi sekarang giliran lo buat ngenalin diri woy!" ucap Mila dan menatap Prilly yang seketika menjadi panik.

Mila sangat tahu bahwa Prilly adalah orang yang sangat demam panggung untuk sekedar menjadi pusat perhatian.

"Hah gue!" ucap Prilly dan menatap penjuru kelas yang sedang menatapnya terutama para senior yang ada didepannya.

"Iya kamu sekarang perkenalkan diri kamu!" ucap Ricky tegas sedangkan Prilly ingin sekali menghilang dari tempat ini sekarang juga.

'Ngapain harus gue sih! Guekan nggak pd sumpah!'

Sekalipun Prilly adalah orang yang memiliki tingkat kepedean yang sangat tinggi demam panggung tetep iya rasakan.

"Prilly." ucap Prilly seadanya walau dia merasakan lututnya bergetar hebat tapi dia tetaplah Prilly yang pemberani dan selalu menyembunyikan ketakutannya dengan wajah sok datar nya.

Namun bagi sosok yang berdiri tak jauh darinya justru terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Dulu sangat sulit mendapatkan ekspresi lucu darinya karena tatapan yang dilemparkan adalah tatapan kebencian. 

"Kalau aja lo bukan incerannya sahabat gue udah gue embat sumpah!" gumam Ricky gemas melihat Prilly yang terlihat lucu dengan muka sok datarnya itu.

Dan sepertinya Ricky tidak tahu dirinya sedang mendapat tatapan tajam dari seseorang.

Bahkan atmosfer diantara keduanya pun begitu terasa bagi orang disekitarnya namun tetap dasar laki laki yang nggak peka Ricky pun tak menyadari bahwa atmosfer disekitarnya sudah berubah.

"Jangan pernah lo nyentuh dia  seujung kukupun!"

OooooO

Oke menurut aku Part ini nggak penting banget.

Tapi kalau nggak buat Part ini entar nggak nyambung ke part selanjutnya.

Yang penting jangan lupa voted comment ya guys

13*10*2016

MY BARBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang