Who?

1.5K 194 6
                                    

Celine's POV

Aku sedang berdiri di depan rumahku menunggu Harry yang katanya akan menjemputku dan mengajakku makan siang. Beberapa menit kemudian aku melihat range rover hitam milik Harry terparkir di depan rumahku. Aku pun segera menghampiri Harry.

Dia tersenyum saat mendapati aku berada di depannya. Dia pun langsung memelukku.

"I miss you so bad," Ucap Harry seraya memelukku.

.

Kami kini tengah berada di dalam sebuah restoran yang ada di salah satu jalanan di kota London. Aku bosan sekarang. Bagaimana tidak bosan jika sedari tadi Harry didatangi oleh para directioners. Aku sudah menunggu cukup lama disini. Aku memutuskan untuk memainkan ponselku walaupun sepertinya tak ada hal menarik untuk dilihat.

"Hey, maaf menunggu lama," Tiba-tiba Harry datang membuatku kaget.

"It's okay."

Bullshit. Really not okay. I'm so boring.

"So, bagaimana dengan Nathan? Kau masih bekerja dengannya?" Tanya Harry.

"Uhm, yeah. Tapi aku sudah tidak masuk sejak 5 hari yang lalu. Aku sak--"

"Damn phone!" Umpat Harry saat handphonenya berbunyi.

Dia mengambil handphonenya dari sakunya lalu melihat layar ponselnya.

"Aku akan mengangkatnya sebentar," Ucapnya lalu pergi tanpa menunggu jawaban dariku.

Aku pun menunggu lagi. Kira-kira siapa yang menelepon Harry? Kenapa Harry seperti menyembunyikan? Ah, entahlah. Itu juga bukan urusanku. Aku membuyarkan lamunanku saat pelayan datang membawa makanan yang sudah kami, maksudku aku dan Harry pesan.

"Thanks," Ujarku dengan ramah saat pelayan itu sudah menaruh semua pesananku dan Harry di meja.

"You're very welcome, Mrs," Pelayan perempuan itu pun langsung pergi dan aku masih menunggu Harry.

Oh, sial. Perutku tak bisa diajak berkompromi.

"Kenapa lama sekali?" Gerutuku.

Aku pun mengalihkan laparnya perutku dengan meminum milkshake chocolate yang kupesan. Semakin lama milkshake ini semakin habis. Sudah 10 menit Harry mengangkat telepon tapi tak kembali-kembali. Sebenarnya siapa yang menelepon?

Sial. Milkshake ku sudah habis.

Aku pun menjauhkan gelas ini dariku lalu melipat tanganku di meja. Ugh, aku sangat lapar.

"Celine. Aku mohon maafkan aku tapi aku harus pergi. Okay? See you."

What The Fuck?

Aku menganga melihatnya berlari keluar restoran ini. Dia meninggalkanku begitu saja? Setelah sekian lama aku menunggu? Apa-apaan kau Harry?

Aku memutar bola mataku terpaksa harus menghabiskan makananku sendirian. Wait!! Apa aku yang membayar makanan ini? Mana cukup uangku? Harry memang keras kepala, sudah kuberi tahu makan di restoran yang murah saja tapi Ia masih saja menolak. Bagaimana aku bisa membayar ini semua?

Well, semoga saja uangku cukup untuk membayar ini semua.

Selesai makan aku pun memanggil pelayan dan meminta bon dari makananku ini.

"Aku minta bonnya," Ujarku dan dia memberiku selembar kertas dan aku melihat tulisannya.

WHAAATT? 47 DOLLAR? DARIMANA AKU MENDAPATKAN UANG SEBANYAK ITU?

Oh tuhan.

Aku hanya meringis menatap pelayan itu dan pelayan itu memberikan tatapan aneh kepadaku.

The Lucky Girl ▶ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang