2.

125 13 4
                                    

"Naaaa,banguun"

"Hari pertama sekolah jangan telat lohh".

Ituu suaraa bang Saka pasti deh, ganggu banget.

"Lima menit bang" jawabku dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Hee banguun, nanti Nana telat. Kalo Nana nanti dihukum karna telat, abang gamau nolongin loh ya".

Yaaapp, aku langsung berdiri tegak. Alhasil aku langsung linglung karna belum sepenuhnya sadar. Kalo kata orang-orang "nyawanya belom nyatu"

"Yaudaaa iyaa, Nana mandi" jawabku sambil berjalan sempoyongan kearah pintu kamar mandi.

"Abang tunggu di meja makan Naa" teriak bang saka sambil menutup pintu kamarku.

***

20 menit. Aku sudah rapi dengan seragam putih biru kesayanganku karena belum mendapatkan seragam SMAku.
Dan aku langsung berjalan menuju meja makan.

"Pagii semuaaa" sapaku riang,seperti biasanya.

"Pagiii" jawab Mama,Papa,dan bang Saka barengan.

"Cieee samaan, jodoh lohh. Eh tapi nanti jadi cinta segitiga dong?. Tapi enggak, Mama sama Papa kan udah nikah. Terus abang sama siapa?"

"Ngomong apa si na?" tanya bang Saka.

"Tauu nih, masii pagii ngaconya kumat" jawab papa.

"Gatau, Nana geh bingung tadi ngomong apa" jawabku sambil menarik kursi dan duduk di samping bang saka.

Mamaku hanya terkekeh.

"Nana mau makan apa?" tanya mamaku.
"Roti ajaa maa" jawabku.

"Bang, nanti di sekolah temenin nana ya. Nana gaada temen di sekolah baru" ucapku ke bang Saka.

"Hmm" jawab bang saka.

"Terus nanti bang Saka temenin Nana di kelas baru ya, Nana gakenal sama orang-orangnya" ucapku yang membuat papa yg lagi minum teh tersedak.

"Yaa kenalan lah Naa" jawab Mama sambil mengusap punggung Papa.

"Ehm,iya Naa. Kalo gak kenal ya kenalan. Nambah temen dong" jawab Papa.

"Abang jagain kamu,tapi abang gabisa nemenin kamu terus Na" jawab abangku.

"Tapi kan.."

"Yuk berangkat" kata abangku yang sudah bangun dari kursi nya

"Ehhh Nana belom makan rotinya" rengek ku.

"Haisshh, udah makan dimobil aja" jawab abangku sambil menarik tanganku.

"Ehhh.Maa Paa, Nana berangkat. Assalamualaikum daaa" jawabku sambil jalan terseret seret.

"Dimakan Naa rotinya" ucap abangku yg sedang menyetir mobil.

"Males" jawabku cepat

"Yaudaa, abang aja yg makan,sini" ucap abangku sambil merebut roti di tanganku.
"Ehh ehh apaan, ini sarapan Nana ya" jawabku sambil mengangkat tanganku.

"Katanyaa tadii gamau makan,gimana sihh. Udahh sinii" ucap bang Saka yg sudah tidak fokus lagi menyetir.

"Bang Sakaaa, awaass itu didepaan--

BRAAAKKKK

Ucapanku terhenti.
Astagaa,bang Saka menabrak mobil orang.

"Ada mobil" aku berkata melanjutkan ucapanku yg terpotong tadi.

Aku menoleh karna tak mendengar suara bang Saka.
Bang Saka gaada, bang Saka ngilang.

Aku menoleh ke belakang. Bang Saka juga gaada di jok belakang.

"Astagaa, bang Saka ilang.
Ini gimanaa dong".aku sudah panik sendiri.

Kemudian aku mendengar kaca mobilku diketuk
"Naa,keluar naa"

Tunggu,itu suara bang Saka.
Tapi kan bang Saka..

"Naa turun buruan"
Pintu mobilku sudah terbuka.

Aku melongo melihat orang yang sedang berdiri di hadapanku sekarang.
Benar benar mirip bang Saka.

"Ckckck ternyata bang Saka punya kembaran juga" kataku sambil menggelengkan kepala.

"Naa apaan siih,ini bang Saka. Abang kamu yg paling ganteng" ucapnya percaya diri.

Ahh,kalo sudah over-PD gini sih beneran bang Saka.

"Bang Sakaa dariii manaa ihhh, nana nyariin" rengekku sambil memukul lengannya.

"Naa kitaa nabrak mobil orang Naa" ucap bang Saka sedikit pelan.

Ucapannya membuatku menghentikan aksi memukul lengannya.

"Ses.,serius bang?" tanyaku gugup.

"Yaampun"
Itu pasti suara orang yg mobilnya di tabrak bang Saka.
Haduuhh bang Saka inii..

"Loh, Abi?" kata bang Saka.

"Woii Cakra!!" seru orang itu.
Heiii dia mengenal abangku.

Karna aku penasaran,akupun membalikkan badan.
Seorang pria tampan berseragam sama dengan bang Saka,berjalan ke arah kami.

"Matilah gue" gumam bang Saka.
"Ck,lo ini. Baru kemaren spion gue retak sama lo, sekarang bemper gue lecet sama lo lagi" gerutu pria bernama Abi ini.

"Sorry banget ini mah bii" bang Saka mengusap belakang lehernya.

"Kak maaf ya,tadi Nana sama bang Saka lagi rebutan roti jadi bang Saka gak fokus nyetir" ucapku meminta maaf

Lalu pandangan nya beralih menatapku.

"Lo adeknya Cakra?" tanya nya sambil menunjuk ku
Hanya ku jawab dengan anggukan kepala.

Lalu pandangan nya beralih menatap bang Saka
"Buset deh. Setahun kita temenan dan gue gak tau kalo lo punya adek cewek?. Lo sumputin dimana?" seru kak Abi ini

"Lo kata adek gua apaan disumputin" Gerutu abangku

"Kenalin, dia Laviona, adek gue" lanjut bang Saka memperkenalkan ku kepada lelaki ini.

Tangan kak Abi langsung terulur untuk menggapai tanganku.
"Abiyyu" katanya sambil tersenyum lebar.

"Ahh iyaa" ucapku sedikit risih karena tanganku terlalu erat di genggam.

"Yaudah lo benerin aja itu yang lecet, ntar gue genti. Gua gak bisa lama-lama soalnya dia hari pertama sekolah" kata bang Saka sambil melihat ku

"Idiih bating sih, udah kaya apa aja lo ini. Berapa kali coba lo rusakin barang dirumah gua? Udahlah santai aja gausah di ganti, yang penting bantuin gua aja gimana caranya ngejelasin ke bokap gua kenapa bisa lecet tuh mobil" ucap kak Abi

"Nahh gitu kek sama temen, yaudah itu masalah gampang. Gua duluan ya" ucap bang Saka sambil berjalan menuju mobil

"Duluan ya kak" kataku sambil tersenyum kepada nya

Dan dia balas tersenyum.

Setelah mobil bang Saka berjalan, aku berniat melihat pria tadi lewat kaca spion.
Ternyata pria itu sedang tersenyum
Kearah ku??!

Kearah spion deng:v


Vote atulah 😂

Laviona & AbiyyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang