"Tau gak sih Bang, masa dia itu ngatain gua alay. Ihh gak mikir emang ya dia itu. Padahal dia lebih alay dari gua Bang. Bando yang dipake dia itu segede gaban, kuping dia tuh antingnya seabrek Bang".Gaby menceritakan kejadian kemarin dengan sangat emosi yang berapi-api.
Karena dia cerita begitu keras, kursi yang kami duduki, ah maksudku kursi yang aku, Bang Saka, Kak Lala dan Gaby duduki beberapa kali mengundang pandangan penasaran dari pengunjung kantin yang lain."Sabar Gab, pelan-pelan ceritanya" Kak Lala mencoba menenangkan Gaby dengan mengusap bahunya.
"Ya gua kesel lah Kak. Masa iya gua dibilang alay tapi yang bilang alay lebih alay dari yang dibilang alay" ucapnya tanpa jeda.
"Haduuhh Gaby. Aku tuh pusing dengerin kamu cerita" ucapku mengusap keningku.
"Bang, dia juga nampar pipinya Vio. Gila" ucapnya, sekarang dia sudah mulai dekat dengan Bang Saka dan mulai memanggilnya dengan sebutan yang sama denganku. Yaitu abang.
"Gua aja gak tau kalo Nana ditampar. Kalo Abi gak ngomong, ini si dia ini gak akan ngomong" gerutunya sambil menunjukku dengan dagunya.
"Ya nanti Abang mah bilang ke mama. Kalo mama atau papa dateng kesekolah kan malu, murid baru kok orang tuanya udah dateng kesekolah" jawabku kesal.
"Ahh udahh, gua mau beli minum dulu" ujar Gaby berjalan meninggalkan kami.
"Tapi kamu juga harus bilang lah Na. Nanti dikira mama sama papa, Abang gak bisa jagain kamu" jawab Bang Saka lembut.
"Kalo ada masalah apa-apa tuh bilang aja, gak papa" timpal Kak Lala.
Aku hanya menunduk lesu. Aku kan cuma gak mau bikin orang-orang panik. Lagian aku juga gak papa.
"Hai semua".
Itu suara Kak Anggun. Dia datang dengan Kak Biyyu.
Ahh, aku jadi kesal melihat wajahnya. Entah kenapa."Halo" ucapku, Bang Saka dan Kak Lala yang sedikit ketus(?)
"Vio, ciee udah pake seragam SMA" ucap Kak Anggun yang hanya aku balas dengan senyuman, terpaksa.
Tiba-tiba ponsel milik Kak Biyyu berdering. Namun, panggilan masuk itu tidak juga dijawab dengan pemiliknya. Tiga kali panggilan tak terjawab, eh bukan tak terjawab tapi diabaikan.
"Ini nomer siapa sih?!" tanya Kak Anggun galak.
"Enggak tau aku" jawab Kak Biyyu
"Masa kamu gak tau. Gak mungkin kan ada yang tau nomer kamu kalo bukan kamu yang ngasih. Masa iya dia dapet nomer kamu dari bungkus permen" ucap Kak Anggun kesal
"Ya ampun, aku beneran gak tau itu nomer siapaa" jawab Kak Biyyu geregetan
"Cih, dia yang selingkuh tapi dia juga yang cemburuan" dengus Kak Lala
"Iyaa yaa. Untung kamu gak gitu" jawab Bang Saka yang ikutan berbisik.
"Aihh gilaa rame banget" Gaby datang dengan membawa sebotol minuman dingin dan tiga buah permen lolipop di tangannya.
"Vio, itu siapa?" bisik Gaby menunjuk Kak Biyyu dan Kak Anggun.
"Itu Kak Anggun sama Kak Abiyyu" jawabku
Tiba-tiba Gaby menyeringai, "Kak Lala, film kemaren udah selesai?"
"Yang mana?" tanya Kak Lala heran.
"Yang kemaren kita beli, yang ceritanya tentang cewek selingkuh itu. Endingnya gimana?" tanya Gaby antusias.
"Ohhh, iyaa. Si ceweknya nanti ketahuan kalo selingkuh, terus ditinggalin deh" ucap Kak Lala tersenyum lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Laviona & Abiyyu
Novela JuvenilAda yang pernah mengatakan bahwa didunia ini tak ada yang mustahil. Apakah itu termasuk kamu?