3.

115 16 1
                                    

"Udah sampe Naa".

"Ramee yaa bang" jawabku sambil memperhatikan sekitar.

"Iyalah Naa,namanya juga sekolahan. Udah yuuk turun" kata abangku bergegas keluar dari mobil.

Akupun keluar dari mobil.
Banyak yg berpakaian sama sepertiku, putih biru.

"Yuk Naa" ajak abangku sambil menggenggam tanganku.

Sampai di pintu masuk utama sekolah bang Saka berhenti,otomatis akupun ikut berhenti.

"Aduh Naa, abang kebelet nihh, abang ke toilet dulu ya"

"Ihh terus Nana sama siapa?".

"Duhh bentar ajaa"

"Aaa gamauu. Nana mau ikut aja".

Kriiinggggggg.

"Tuh Nana ke lapangan aja yaa,kumpul disana. Abang ke toilet dulu"

"Bang Sakaaaaa, Nana mau ikut abang ajaaa" rengek ku

Abangku menghela nafas frustasi.

"Ehh ehh,.Anggun".

Bang Saka memanggil seseorang.

"Eh Cakra, ada apa?" tanya wanita itu.

"Nggun,lo panitia mos kan?" tanya bang Saka.

"Iya,kenapa?" tanya wanita bernama Anggun itu.

"Nggun, gua mau ke toilet sebentar. Tapi adek gua gaberani ke lapangan sendirian. Lo tolong anterin dia ke lapangan ya" kata abangku

"Ohh yaudahh,gapapa. Yuk ikut aku" ajaknya

"Nahh,Nana ikut kak Anggun ini yaa. Dia yg nganter nana ke lapangan" ucap bang Saka sambil mengelus rambutku.

"Maunya sama bang Saka" ucapku pelan dan menunduk.

"Udahh yuuk,sama aku aja.Kasian tuh Cakranya udah kebelet,sampe keringetan gitu. Yukk" ajaknya sambil menarik lembut tanganku.

"Yaudahh, Nana sama kakak ini aja" kataku akhirnya mengikuti wanita di depanku yg berjalan agak cepat ini.

"Jagain adek gua woiii" teriak abangku.

Dan kak Anggun hanya mengangkat jempolnya.

Tanpa sadar dia diperhatikan oleh orang-orang yg lalu lalang.

Dasar abang memalukan!

***

"Nahhh,kamu baris disini yaa. Aku kesana dulu" ucap kak Anggun.

Aku memegang tanganya dan menggeleng.

"Nana nanti sama siapaa?" ucapku dengan suara bergetar menahan tangis.

"Duh jangan nangis dong, nanti kamu bakalan dapet kelompok kok. Nanti kalo kamu gak di kelompok aku, aku nanti sering sering ke kelas kamu deh" ucapnya berusaha menenangkanku,kemudian dia melenggang pergi.

Meninggalkanku!!!

Heiii aku disini gak kenal siapapun.
Ayolaahh bang Saka, abang dimanaaa...

"Ihh kok lo nangis sihh"

Sebuah suara membuatku mengangkat kepala.

"Lo kenapa?" tanya wanita disebelahku yang tanpa ku tau sedang memperhatikanku saat aku datang bersama kak Anggun tadi.

"Nana sendirian,Nana takuuut" ucapku yg sudah hampir meneteskan air mata.

"Elahh,ini lapangan rame. Dan lo bilang lo sendirian?, yang bener ajaa",

Laviona & AbiyyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang