Pagi ini Abiyyu terbangun dari tidurnya. Ralat, subuh maksudnya.
Karena jam masih menunjukkan pukul 5, matahari pun belum menunjukkan dirinya.Abiyyu tersadar satu hal, ini bukan kamarnya!
Dirinya langsung menoleh saat merasakan pergerakan disebelahnya.
Abiyyu langsung terdiam beberapa saat dan langsung menyibakkan selimut yang menutupi dirinya seperti perawan yang baru saja tertiduri.
"Amaaan"
Ia pun langsung bernafas lega saat melihat pakaiannya masih lengkap.
Dirinya mencoba mengingat apa yng terjadi semalam.
Setelah mengangkat Anggun, dia hanya ingin memejamkan mata sebentar, tapi kenapa sampai ketiduran seperti ini?.Dia hendak mencari kertas dan pupel, namun niatnya terurungkan saat dirasanya tidak sopan menggunakan barang milik orang yang sedang tidur.
Lalu, dirinya berniat mengirimkan pesan untuk Anggun berharap saat terbangun nanti, Anggun akan membaca pesannya.Setelah mengirimkan pesan ke nomer Anggun, dirinya bergegas meninggalkan apartment itu.
*
"Kamu beneran dijemput Abi kan?" tanya Cakra saat hendak memasuki mobil.
Laviona tersenyum manis,"Iyaa Bang, kaya biasa kan emang gitu"
"Yaudah Abang jemput Anggun dulu yaa" pamit Cakra lalu meninggalkan Laviona yang diam-diam menghela nafas.
Sepuluh menit setelah kepergian Cakra, ponsel Laviona bergetar menandakan pesan masuk.
KakAbiyyu
Gua gak bisa jemput, lo berangkat sama Cakra ya.
Laviona terbengong beberapa detik, kemudian menghela nafas lelah yang entah sudah berapa kali.
Tanpa membalas pesan tersebut, Laviona langsung menutup aplikasi pesannya. Dengan berat hati, Laviona mulai menelepon Cakra.
"Bang jempuut sekarang"
Tanpa menunggu jawaban Cakra, Laviona memutuskan sambungan telepon itu, dan siap menunggu, lagi.
*
"Masih pagi bor, muka jangan ditekuk gitu ah. Jelek" ucap Taruna saat Laviona duduk di bangkunya.
"Tau ah, bete" gumam Laviona langsung menjatuhkan kepalanya di atas lipatan tangannya.
"Selamat pagi teman teman" seru seseorang yang membuat Laviona mengangkat kepalanya.
Ternyata itu Jiwa dengan plastik putih berisi empat kotak styrofoam.
"Nah" ucap Jiwa meletakkan plastik itu di meja.
"Buat Taruna, Gabby sama Vio" serunya membagi kotak tersebut kehadapan mereka.
"Bubur ya?" seru Gabby dengan mata berbinar.
"Coba lo baiknya tiap hari, Wa" ucap Taruna yang terkekeh.
"Makasih ya jiwa" jawab Laviona tersenyum lembut.
"Ehh, Kak Lala udah boleh pulang?" tanya Gabby menatap Laviona.
"Udah. Hari ini udah sekolah malahan" ucap Laviona mulai memakan buburnya.
Gabby hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban Laviona.
"Eh, lo gak bareng pacar lo tah?" tanya Jiwa kepada Laviona.
Tak mendapat respon, Jiwa reflek melempar kerupuk tepat di depan Laviona, membuatnya mengangkat kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Laviona & Abiyyu
Fiksi RemajaAda yang pernah mengatakan bahwa didunia ini tak ada yang mustahil. Apakah itu termasuk kamu?