Pagi ini aku melihat Bang Saka dan Papa tengah duduk bersama di ruang makan. Dan suara orang bercengkrama dari arah dapur."Kok Abang disini?" tanyaku sambil menarik kursi makan dan duduk.
"Ehh Nana udah bangun",
"Iyaa, tadi Lala yang jemput Abang. Abang nginep dirumah Abi" jawabnya sambil terus memakan nasi gorengnya."Kak Lala nya mana?" tanyaku
"Ituu, di dapur sama Mama" jawabnya
"Naa, pacar Abang cantik loh" ucap Papa terkekeh.
"Iyalah, pacar Abang gituloh" ucapnya Bang Saka menyombongkan diri.
"Kak Biyyu gimana Bang?" tanyaku cepat
"Tuh kan, pasti dia nanya begini" gumam Abangku, "Makan dulu, nanti Abang ceritain di mobil" lanjutnya.
Akupun makan dengan terburu-buru. Setelah selesai makan aku, Bang Saka dan Kak Lala berpamitan untuk pergi kesekolah.
Di mobil, Bang Saka duduk dibangku pengemudi sedangkan aku dan Kak Lala duduk di bangku penumpang.
Kak Lala sibuk menata rambutku dan merias wajahku. Katanya wajahku terlalu pucat dan tidak bercahaya.
Wajahku kan bukan lampu, jelas aja gak bercahaya."Abi hari ini gak sekolah" suara Bang Saka mulai mengisi keheningan di mobil ini.
"Kenapa?" tanyaku tak rela(?)
"Abi sakit. Muntah-muntah aja dari semalem" jawab Bang Saka.
"Kak Biyyu kenapa?" ketara sekali kalau suaraku menunjukkan kekhawatiran.
"Hhh. Abi semalem pergi ke club dan dia minum banyak banget", jawabnya yang membuat mataku terbelalak, "Tapi Abang gak ikutan minum" jawab Bang Saka begitu melihat keterkejutanku.
"Nanti siang lo kerumahnya aja" jawab Kak Lala sambil memakaikan lipgloss di bibirku.
"Boleh Bang?" tanyaku
"Iyaa, nanti Abang anterin" jawabnya tersenyum ke arahku melalui kaca.
"Lagian Abi ini galau kok sampe segitunya" gerutu Kak Lala.
"Selesai yeaaayy" serunya riang membuatku dan Bang Saka terkekeh.
***
"Lo ngapa sih diem aja dari tadi?" tanya Gaby menepuk bahuku.
"Tau nih, dari tadi diajak ngomong malah bengong aja" timpal Taruna.
"Kak Biyyu gak sekolah, dia sakit" jawabku lesu sambil memainkan sedotan di gelasku.
"Pacar lo?" tanya Jiwa yang sedang memakan bakso miliknya.
"Bu.."
"Iyaa, calon pacarnya dia" potong Gaby
"Gaby kamu ini apaan sihh" ucapku menunduk malu.
Gaby dan yang lainnya hanya terkekeh melihat wajahku yang memerah.
"Yang jual bubur ayam enak dimana ya?" tanyaku
"Ahh ciee mau nengokin calon pacar" ledek Taruna.
"Unaaa kamu mah ngeledekin aku terus" rengekku.
"Deket lampu merah depan, belok kanan. Gak jauh dari situ ada bubur ayam yang buka 24 jam. Ada palang nya gede, bacaanya BUBUR AYAM DAMA" jelas Jiwa.
"Enak?, kamu pernah beli disitu?" tanyku
"Enaklah, orang bapak dia yang punya" jawab Taruna terbahak.
"Pantes ada nama lo nya" jawab Gaby ikutan tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/78225392-288-k709538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Laviona & Abiyyu
Teen FictionAda yang pernah mengatakan bahwa didunia ini tak ada yang mustahil. Apakah itu termasuk kamu?