8.

87 11 2
                                    

Aku sedang berjalan sendirian di koridor ramai ini.
Seingatku ini jalan untuk menuju kantin, kalo gak salah.

Langkah ku terhenti tepat di depan pintu kantin.
Mataku mencari bang Saka dan kak Lala.

Tiba-tiba ponselku berdering.
Aku melihat nama bang Saka di layar ponselku.
Langsung ku geser layar ponsel itu dan ku tempelkan ditelinga ku.

"Halo bang?"
"Iya Na, sini"
"Abang dimana? Nana gak liat abang"
"Arah jam dua Na"

Aku langsung menghadapi arah yang dibilang bang Saka.
Aku lihat bang Saka sedang melambaikan tangannya kearah ku.

"Abaaangg" seruku sambil membalas lambaian tangannya.
Keadaan kantin yg sedang ramai, hening seketika.
Dan semua pasang mata langsung menatapku.

Aku langsung heran.
"Kenapa?" tanyaku pelan

Tiba-tiba bang Saka menarik tanganku dan terlihat seperti sedang menahan tawa.

"Kenapa sih bang?" tanyaku setelah duduk.

Bang Saka terkekeh.
"Besok besok jangan teriak kaya gitu lagi Na kalo ditempat rame. Kamu kira ini rumah"

Dan kak Lala juga tertawa.
Aku hanya cemberut.
"Kan Nana cuma manggil abang doang".

"Udah-udah. Nana mau makan sama minum apa?" tanya kak Lala setelah tawanya mereda.

"Mau nasi goreng aja sama minum nya susu coklat. Tapi Nana mau air mineral juga" jawabku

"Oke, tunggu yaa gue pesenin dulu" ujar kak Lala sambil berjalan.

Tiba-tiba aku tersadar sesuatu.
"Aduh susu Nana ketinggalan di meja"

Bang Saka langsung tersedak dan terbatuk.
"Uhuukk"

"Ehh,minum bang minum" aku langsung memberinya air mineral.

"Susu kamu ketinggalan Na?" seru abangku tiba-tiba setelah minum.
Dan beberapa pasangan mata langsung menatap aneh kearah mejaku dan bang Saka.

"Iyaa, tadi abis ngobrol sama kak Biyyu, Nana taro di meja susunya" ujarku risih.

Bang Saka memandangku dengan pandangan yg sulit diartikan.

"Ini yg kamu maksud susu apa?" tanya nya tiba-tiba.

"Susu coklat bang" ujarku heran.

"Yampun Nana. Abang kira susu kamu lepas terus ketinggalan" ujar abangku.

"Ihh abang ngomongnya" aku langsung memukul lengannya.

Bang Saka mengusap begian belakang lehernya.
"Ya kamu ngomong susunya gak jelas naa"

"Susu apa sih?"
Kak Lala tiba-tiba datang.

"Susu nya Nana ketinggalan di kelas" ujar bang Saka.

Kak Lala hanya ber-oh ria.
Namun sesaat, seolah sadar akan sesuatu, kak Lala reflek menengok ke arahku.

"Susu lo ketinggalan Na?" seru kak Lala.

Aku hanya mengangguk.

"Maksudnya susu lo lepas terus ketinggalan?" hebohnya.

"Susu coklat lohh kak. Bukan susu Nana" ujarku jengah.

"Tadi kan lo bilang nya susu aja. Gua kira susu lo yang itu" ujarnya sambil melirik dadaku.

"Tuh kan, aku juga tadi mikir nya begitu" bang Saka menimpali

"Kok pada ngomongin susu sih?" tanyaku kesal.

Bang Saka dan Kak Lala langsung menengok kearahku.

Laviona & AbiyyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang