5 - Bad Feeling

5.9K 414 11
                                    

"Kelas lu kapan ulangan harian?" Kata Andra ditengah-tengah pembelajaranku. Hmm... Lebih tepatnya dia tidak mengajariku dan malah menyuruhku mengerjakan latihan soal. Dasar. Cari muka dihadapan guru.

"Besok." Kataku jutek. Besok memang hari Kamis dan pelajaran Fisika. Apa boleh buat, siap-tidak siap harus ikut ulangan. Tipe guru seperti Pak Herman merupakan tipe guru kesayangan murid. Maksudnya dia ramah, baik, dan pengertian. Tapi jika melihat tipe soal yang dia berikan, hancurlah image itu. Aku meringis membayangkannya saja.

"Gue juga besok. Tapi karena lo lebih perlu, jadi buku gue nginep dulu aja. Maksud gue kerjain latihan soalnya. Besok pagi-pagi gak mau tau, tuh latihan soal satu bab harus udah beres. Kalo lu kesulitan, telepon gue. Udah gue kasih nomor gue kan?" Katanya. Idih! Siapa juga yang nawarin telepon? Mungkin jika siswi lain ada diposisiku tindakan mereka saat ini adalah sujud syukur. Tapi aku tidak. Aku hanya menganggukan kepalaku tidak peduli. Toh, dia bukan guruku juga. apa sih yang bisa ia jadikan sebagai hukuman kan? Wehehehe..

"Kenapa muka lo kaya lagi nahan poop?" Kata Andra yang membuatku mendelik kesal kearahnya yang sedang merapikan alat tulisnya. Dan seketika pemikiran mengenai 'biaya' terlintas di otak yang sudah mengebul milikku.

"Ndra. Lu gak minta bayaran apa-apa ke gue?" Andra menghela nafas dengan berat.

"Lu ngga remed udah cukup buat gue."

Jadi, yang Andra inginkan adalah aku tidak remedial? Oh sungguh dermawannya dirimu, namun sayang, itu tidak akan terjadi Andra.

Setelah makhluk dingin itu pergi, aku merapikan bukuku juga. menenteng tasku untuk dibawa pulang. Aku melirik ke arah jam tangan hitamku yang sudah menunjukan pukul 5 sore. Sebenarnya berapa lama aku dan Andra belajar tadi? Ah, bodo.

###

Hari DOUBLE SHIT terjadi juga. bagaimana tidak? Saat ini, detik ini, jam 7 lewat 15 menit, ketua kelas mengumumkan bahwa ada ulangan dadakan Biologi! Parahnya lagi, pelajaran itu setelah FISIKA! Yang tandanya tidak ada waktu bernafas bagi kami. Pasrahlah aku, maafkan.

Mata pelajaran pertama adalah PKN. Kalian tahu PKN? Pasti. Namun, PKN SMA berbeda dengan PKN ketika SD atau SMP. Soalnya lebih kompleks, dan yang paling membuatku sebal adalah, bahasanya. Sangat baku. Jadi, persiapkan KBBI yang pas dan berlatih bahasa baku agar dapat menganggap PKN sebagai pelajaran yang mudah.

Hari ini, sebenarnya ada pelajaran yang sangat aku sukai. Bahasa Inggris, namun berhubung ada ulangan dadakan ala-ala anak SMA kekinian, hancur mood-ku belajar bahasa Inggris. Good bye, see you next week my lovely buddy.

Perihal semalam, aku sama sekali tidak menelepon atau mngirimi Andra pesan. Tapi entah kenapa ketika belajar Fisika semalam yang terbayang adalah wajah dinginnya. Dan itu membuatku merinding sepanjang malam. Seolah-olah dia ada dikamarku dan mengamatiku belajar. Menyeramkan.

Setelah pelajaran PKN dilalui selama 2 jam pelajaran dengan damai, kini suasana kelas ricuh. Banyak anak membuat contekan kecil, menyiapkan ponsel, menggunakan sandi-sandi rahasia, dan bahkan melatih ketepatan otot mata. Aku? Aku cukup diam di mejaku. Bermeditasi seolah aku anak terpintar disini. Kalian pasti tahu hal menyebalkan lainnya? Yap, jam istirahan pertama diganti sebagai pelajaran Fisika. Artinya, istirahat jam pertama mundur setelah ulangan Fisika selesai dilaksanakan dengan penuh hikmat dan dengan peluh yang bercucuran.

TRIING... TRIING..

Oke, bel malapetaka sudah berbunyi. Saatnya berperang.

Changing Me [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang