Part 14: Go Ify!
Tiap hari, Ify dan Shilla semakin sering berantem, tentu saja karena ingin merebut perhatian sang Mario Stevano, selebritis sekolah. Saat ini, the most perfect guy di Citra Bangsa sedang membuka forum terbuka (??).
"Yo, lama-lama tuh cewek dua makin ganas!" Seru Gabriel. Disetujui oleh Cakka dan Alvin. Rio hanya menghela napas dan meminum es jeruknya.
"Yo, kapan lo bertindak??" Tanya Alvin. Rio memutar-mutar sedotannya.
"Gue gak tau, Vin." Kata Rio.
"Kenapa? Kurang pede??" Tanya Alvin.
"Gue takut gak diterima sama Ify.." ujar Rio. Cakka yang sedang makan bakso jadi keselek.
"UHUUK!!UHUUKK!!" Cakka batuk-batuk. Alvin yang panik langsung memukul-mukul punggung Cakka. Gabriel langsung mengambil sebuah gelas yang ada di depan matanya dan memberikannya pada Cakka, Cakka pun langsung meminumnya,tapi..
"PEDEEEESSSSS!!!!" Teriak Cakka kepedesan.
"Heh! Bego lo, Yel! Yang lo kasih itu gelas sambel!!!" Seru Alvin. Gabriel mencium gelas tersebut dan langsung nyengir.
"Oooh, iya..heheee..sori, Cak." Kata Gabriel nyengir.
"Aiirr!!!" Teriak Cakka. Cakka langsung mengambil es jeruk punya Rio yang hanya di pelototin saja dan langsung di minumnya.
"Cakka saraaap!!!" Seru Rio.
"Akhirnyaaa..legaaa.." kata Cakka. Cakka melihat Rio yang melotot kearahnya.
"Kenapa lo, Yo?" Tanya Cakka polos.
"Es jeruuukk gueeee, saraap!!!" Seru Rio sambil menimpuk Cakka pakai sendok.
"Woii! Baek-baek lo, Yo!! Gue beliin deeh!!" Kata Cakka yang langsung membelikan Rio es jeruk. Emosi Rio mereda dan kembali duduk di bangkunya.
"Gila! Gue heran sama lo! Kok lo bisa mikir kalo lo bakal gak diterima Ify??" Tanya Alvin.
"Gak tau, gue mikirnya kayak gitu.."
"Yo, gue tanya deh, mana ada sih yang mau nolak elo, elo ganteng, elo keren, elo manis, elo pinter, elo kapten tim basket, apa lagi kurangnya??" kata Cakka.
"Baru kali ini lo muji gue, Cak. Biasanya lo gak mau kalo gue lebih ganteng daripada lo," sindir Rio.
"Maksud gue lo ganteng, kedua setelah gue hahaa.." kata Cakka, kemudian kepala ditoyor Alvin.
"Eh, sipit! Seneng banget sih lo noyor pala gue!? Demen lo ama gue? Sori meskipun tampang lo lumayan, tapi gue gak napsu ama lo!" kata Cakka.
"Gak napsu? Terus kenapa lo pas di Puncak lagi tidur malah meluk gue?? Adanya juga lo yang demen.." balas Alvin. Mata Rio dan Gabriel terbelalak.
"Sumpah lo, Vin??" Tanya Rio."Gila, kan? Dia meluk guee!! Untung Via kagak liat gue! Ancur reputasi gue!" kata Alvin bergidik ngeri.
"Iiiih, gue kan khilaf, Vin. Soalnya gak ada guling, makanya gue meluk lo. Badan lo kan kayak guling punya gue.." kata Cakka jujur. Alvin yang mendengar kata-kata Cakka langsung menjauh.
"Kenapa, Vin?" Tanya Cakka.
"Jauh-jauh lo dari guee!!" Tolak Alvin.
"Heran gue, kenapa lo bisa mikir kayak gitu??" Tanya Gabriel.
"Gue ngerasa dia gak bener-bener gak suka sama gue, dia Cuma nge-fans doang, gue malah mikirnya dia masih suka sama Debo. Secara Debo first love-nya Ify.." kata Rio. Alvin, Cakka, dan Gabriel hanya memandang Rio sambil mendengar ceritanya Rio.

KAMU SEDANG MEMBACA
CUMA GUE YANG BISA
Fiksi RemajaBaca aja, siapa tau suka cerbung icil, saya repost dari blog http://ceritaceritarepost.blogspot.com