>>.Part 3.<<

2.2K 76 0
                                    

==============**=============

Dalam rapat Guvia pagi ini, Kekovia menyampaikan isi surat resmi dari Walikota bahwa tahun 2025 Batavia High School diberi kesempatan untuk menjadi Tuan Rumah dalam kegiatan tahunan. ‘Modeling and Smarter Tournament’ yang ke-delapan belaskalinya. Turnamen akan segera di adakan bulan depan.

Kali ini Bu Sos dan Pak Dar mendapat amanat untuk menyeleksi para Baried yang ingin menjadi perwakilan dari Batavia High School. Sedangkan para pengurus Osis,mendapat tugas untuk menempelkan pamflet di setiap sudut sekolah, kecuali lift dan toilet.Serta mendekorasi Gedung Olgavia lantai dua sesuai dengan tema yang di tentukan oleh pengurus Osis, yaitu ‘Java On Batik’.

***

Didalam kantin tepatnya pada balkon indoor, Zano serta kedua sahabatnya, melakukan kegiatan rutin sembari mengobrol ringan. Ashya yang duduk di meja lantai dasar, terus memandangi Zano di balkon indoor. Vano yang sedangmengedarkan pandangan

 Sempat menangkap tatapan Ashya.

“Wahh… kayaknya lo emang punya daya tarik yang kuat, Za !! Lihat tuh, Baried baru aja sampai perhatiin lo terus dari tadi.” Vano mendelik ke Ashya.

Zano menoleh ke arah yang Vano maksud. Ashya tersentak kaget lalu bergeming, ketika Zano menoleh padanya.

“Vanesh, dia lihat ke meja kita!”

“Ash, kok kamu jadi gak jelas gini sih?” Vanesh mengernyit bingung

“Aduh, aku ketangkap basah sama Zano.” gerutu Ashya.

“Owh…” bibir Vanesh membulat,“Nih, aku kasih tau, Vano yang rambutnya poni kanan itu matanya emang jeli banget, kayak elang, jadi kamu harus hati-hati sama dia, trus kalau yang rambut ’spike’ itu namanya Reno, dia memang terlihat alim, tapi dalamnya bejat. aku udah bilang jangan dekatin mereka. Udah, dimakan tuh gado-gado, keburu dingin.” lantur Vanesh sembari melahap es creamnya.

“Huh? gado-gado bisa dingin? Ini emang di makan selagi dingin.” ralat Ashya lalu mereka tertawa geli dengan kekonyolan mereka sendiri.

Tak lama The Populars menghampiri meja Zano dan mengisi meja sebelahnya untuk bergabung. Rasckia mulai bersikap manja ke Zano, pacarnya.

“Rasc, kamu harus hati-hati tuh jagain Zano, jangan sampai dia pindah ke lain hati. Apalagi sama anak baru itu.” lantur Reno sembari melirik meja Ashya.

Rasckia menegadah melihat arah pandang Reno, mendengus kesal. Ashya kembali tertangkap basah sedang mencuri pandang pada Zano, kali ini Rasckia. Ashya segera membuang muka.

“Dasar batu kali, gak tau diri! beraninya dia mau merebut emas gue! ngapain Vanesh disitu? Mereka benar-benar cari masalah sama gue!” rahang Rasckia mengeras.

Ketika Rasckia berdiri, Zano segera menahan tangannya atau kantin ini akan hancur karena kenekatan pacarnya.

“Beyb, gak usah dengerin Reno, dia emang kompor. Mana mungkin aku bisa jatuh cinta sama dia. Dia bukan type aku dan cuma kamu yang aku sayang.” ujar Zano lembut seraya tersenyum.

Rasckia kembali duduk, terpana dengan kata-kata Zano. Diam-diam Rasckia mengintip Ashya dari pundak Zano, matanya memicing sinis dan penuh amarah.Kalian sudah berurusan dengan orang yang salah, lihat saja nanti. Kalian tidak akan tenang disini!

***

Dalam ruang Para Guvia Biologi, terlihat sepi. Bu Sos dan Ramon tengah berbicara cukup serius.

“Mama, tolongin Ramon yah? Mama kan tahun ini punya wewenang khusus di bagian seleksi peserta. Ya, Ma?” mohon Ramon sambil menggegam tangan ibunya.

Are we still Bestfriends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang