>>.Part 12.<<

1.5K 91 1
                                    

==========**===========

Hari ini Rasckia, Rintani, Quinsya, Natalie dan Anjani serta Guvia Ivana selaku Pembina Modelling club, berangkat menuju Jakarta Fashionizta Center untuk mengikuti lomba ‘Batik Stylist Modern' tngkat Nasional dengan membawa nama Batavia.

Sedangkan Zano lebih banyak menghabiskan waktu diruang Osis untuk memikirkan semua masalahnya akhir-akhir ini. Tak lama Vano dan Reno mendekati Zano dengan maksud ingin berbagi sekaligus mencari tahu  masalah yang dialaminya sejauh mana.

“Cerita dong sama kita, Za.” ujar Vano.

Zano membenamkan wajahnya dengan tangan, “Rasckia, beberapa hari ini sikapnya berubah sama gue, trus di tambah lagi soal bisnis Papi gue. lusa besok baru ada kepastian nasibnya. berasa kayak kurang beruntung banget gue?”

"Jangan gitu dong, bro. kita yakin semua ini pasti ada hikmahnya.” hibur Reno.

***

Pak Havi Harizza, Arlon Atmadja dan sang wakil presiden RI, Andi Wicaksono, secara tiba-tiba mendatangi kantor Pak Adjhie Hendrawan tanpa lewat Official Netbook E-mail. Hal itu membuat Pak Adjhie terkejut namun tetap bersikap angkuh dan dingin. Sebenarnya maksud kedatangan ketiga sahabatnya adalah ingin membantu finansial perusahaannya yang mulai terkikis.

Pak Adjhiemenyipit tajam, “Apa yang kalian lakukan disini? jangan bilang kalau kalian ingin mengaku bahwa kalian adalah dalang dari skenario balas dendam ini!” ujarnya geram.

“Astagfirullah, tidak pernah terlintas dalam otak kita untuk menjatuhkan kamu tetapi justru kita datang untuk membantu kamu di saat sulit seperti ini, Jhie.” ujar Pak Havi menyakinkan, “Karena aku juga pernah mengalami masa sulit seperti ini. Aku harap kamu melupakan yang telah berlalu dan biarkan kami sebagai sahabatmu membantu.”

Pak Adjhie terdiam sejenak, alisnya mengernyit bingung, “Bisa-bisanya kalian pura-pura bersikap baik padaku! padahal niat busuk kalian adalah ingin menghancurkan perusahaanku dengan menghapus data di smartflash dan server pusat, iya kan?” tepisnya dengan tuduhan pedas.

“Kami tidak mungkin melakukan itu, percayalah?” jelas Pak Andi.

“Owh, aku tahu sekarang. Wapres bisa melakukan segalanya yang dia inginkan dan semua ini adalah skenario kalian. Wah, hebat!” ujar Pak Adjhie lalu bertepuk tangan dikalimat terakhir.

“Cukup! sopan sedikit, biar bagaimana pun Andi sekarang adalah Wapres RI. Kami hanya berusaha membantumu tapi kenapa sikapmu seperti ini?! aku tidak mengerti.” ujar Arlon sedikit kesal.

“Karena aku tahu kalian punya niat buruk untuk membalas dendam padaku.” jawab Pak Adjhie sinis, “Sebaiknya kalian cepat pergi sebelum aku panggil Securo -robot securty- dan ingat jangan pernah ganggu hidupku lagi!”

Dengan perasaan kesal mereka bertiga meninggalkan ruangan Pak Adjhie. Saat di dalam lift mereka tidak habis pikir, mengapa Adjhie bisa berubah sedrastis itu. namun Pak Havi tetap tak mau menyerah sedangkan Pak Arlon sudah amat sangat  jengkel dengan sikap Pak Adjhie.

“Dia bahkan tidak bersikap sopan pada Wapres.” ujar Arlon.

“Sudahlah, lupakan kejadian tadi dan jangan sampai ada yang tahu, aku takut Ajdhie bisa kena masalah. kumohon, setelah keluar dari lift, tersenyumlah seolah-olah tak terjadi apapun.” pesan Pak Andi.

***

Sudah beberapa minggu setelah Bu Dian dan Ashya pindah ke kediaman Pak Havi juga menikah kembali secara agama didepan Ashya yang saat itu masih dirawat dirumah sakit, siang ini Bu Dian berkunjung ke rumah lamanya untuk bersilaturahmi dengan tetangga di laluna lotus nan asri.

Are we still Bestfriends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang