============**=============
Aula sudah ramai para baried, hari ini adalah kampanye terakhir untuk mengumumkan rencana kerja selama satu tahun kedepan dan diteruskan voting pemilihan.
Zano telah siap dengan laptopnya yang berisi tentang susunan rencana yang dirancangnya sendiri, ditemani Reno, Vano serta The Populars kecuali Rasckia.
“Di, Rasckia dimana?” tanya Zano.
Dionza melengos, “Huh? Rasckia? dia… Mmm—“
“Mungkin dia lagi ngelakuin renca— bluph bluph bluph.” Emmalia membekap mulut Ayuira.
Dionza menjetikkan jarinya,“Owh, mungkin dia ditoilet?”
Zano manggut-manggut, “Owh, ya kali? Errr, gue gugup banget, takut isi rencana ini gak bikin para Baried terkesan dan setuju sama ide gue. Tadinya gue mau buat yang baru, tapi Cam Pen gue ilang, gak ada diloker.” Dionza dan Taufiky menahan nafasnya
“Ah, palingan ketinggalan dirumah.” tambah Zano yang membuat Dionza dan Taufiky menghela nafas lega.
Ashya sedang merapikan dirinya didepan wastafel toilet perempuan. Tiba-tiba dia ingin buang air kecil, mungkin terlalu gugup.
Setelah memastikan isi laptop dalam folder ‘PO’. Ashya tersenyum yakin lalu meletakkannya di wastafel dan dia pun melangkah masuk kedalam bilik.
Rasckia yang dari awal mengikuti Ashya menuju toilet, setelah melihat ada kesempatan, dia tidak melewatkannya sedetik pun. Rasckia diam-diam masuk dan mengutak-atik laptop.
Dia menghapus semua isi Folder ‘PO’ dan segera mengirimkan isi yang baru. Rasckia juga meletakkan Camp Pen dalam pen box milik Ashya kemudian melenggang keluar. Senyuman licik andalannya merekah sepanjang perjalanan menuju Aula.
Sedangkan robot kamera CCTV yang ada didalam toilet untuk memantau para Baried didepan wastafel, dua hari yang lalu di umumkan sedang rusak. Tanpa sepengetahuan Rasckia, ternyata hari ini robot itu sudah bisa melaksanakan tugasnya kembali.
Kalau gue gak bisa bikin lo benci sama Zano, gue bisa bikin Zano benci sama lo!!
sekalinya batu kali selamanya tetap batu kali! Ha-Ha.
Batu gak ada bagus-bagusnya di banding berlian kayak gue, selalu bersinar dan di pandang banyak mata!. batin Rasckia tersenyum menang dan masuk kedalam Aula.
Ditoilet, Ashya dengan penuh percaya diri keluar sembari membawa laptop dan pen box-nya. Sebelum menuju Aula, Ashya mampir menuju lokernya untuk menaruh pen box. Dengan penuh percaya diri, dia kembali berjalan dengan senyum lebar menuju Aula.
***
Acara pemilihan Presiden Osis Batavia dimulai. Aula sudah penuh dengan sorak-sorai dukungan dari masing-masing jurusan.
Tahun ini tercatat ada enam kandidat yang mengikuti pemilihan Presiden Osis Batavia dengan persyaratan hanya diperbolehkan 2 kandidat dari setiap jurusan. Suasana semakin panas dan penuh sorak-sorai ketika satu per satu kandidat maju untuk memproklamirkan rencana kerjanya masing-masing.
Kandidat pertama, Satria Wiguna dari sebelas BHS yang juga merupakan ketua Club Batavia Charm yang sekarang tengah berdiri memproklamirkan dirinya diatas podium.
Ashya baru datang dari pintu belakang dan segera duduk dibangku para kandidat Presiden Osis sesuai urutannya, dia duduk dibangku nomor empat. Dia terlihat sangat gugup menunggu gilirannya begitu pun dengan Zano yang duduk dibangku nomor enam walau dia berusaha terlihat tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are we still Bestfriends?
Teen FictionCopyright to @TyanSatria & @Xiezha, 2013 Dilarang mengopy, menjual, atau mengubah, sebagian atau seluruh isi dari cerita ini tanpa seizin Penulis. Jika para Pembaca menemukan hal yang sama, maka telah terjadi campur tangan pihak ketiga tanpa sepenge...