Part 2

6.8K 577 117
                                    

Di mulmed : Rumah baru Kayla. Anggap aja ya rumahnya kamu gitu, tapi pakai pagar/gerbang kayu ya hehe.

-----------------------------

Sepanjang perjalanan, Kayla hanya memandang ke luar jendela, tidak mengetahui apa yang sebenarnya ia perhatikan sedari tadi.

"Oi! Kenapa lu? Melamun aja dari tadi." Kayla terlonjak kaget karena terkejut dengan perkataan Alex yang membuyarkan lamunannya.

"Hah? Eh, gapapa kok. Gue cuman kangen temen aja. Selama liburan ini belum ketemu mereka, padahal kan kita pasti bakal susah ketemu lagi."

"Yaelah. Biasa aja kali, chattingan juga bisa," sahut Alex diiringi dengan kedipan matanya yang membuat Kayla merasa jijik. Kayla hanya mengangguk sebagai jawaban lalu kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Sebenarnya, Kayla malas sekali pindah rumah. Tapi mau dikata apalagi, ayahnya yang memaksa, katanya sih untuk mencari suasana baru karena sudah bosan dengan rumah lamanya. Kayla sebenarnya hanya malas saja merapikan barang-barangnya nanti di rumah baru. Dan yang terpenting, ia malas sekali harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Kayla merasa sedikit memiliki masalah dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, entah kenapa.

Kayla juga harus pindah sekolah tentunya, karena jarak sekolah lamanya yang terbilang cukup jauh dengan rumah yang akan ditinggalinya sebentar lagi. Di sekolah lamanya, ia memang termasuk ke dalam komplotan anak yang populer dan banyak laki-laki yang mengejarnya. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, tetapi memang begitulah faktanya.

Muka jutek milik Kayla membuat adik kelas yang duduk di bangku SMP takut dengannya. Tetapi tidak dengan seniornya. Kakak-kakak kelasnya, hanya biasa saja jika bertemu dengannya. Bahkan, tidak sedikit kakak kelas laki-laki yang bersiul dan mengedipkan matanya ketika Kayla melewati koridor sekolah. Melihat kelakuan kakak kelasnya, Kayla hanya membalasnya dengan senyuman.

Kayla mulai resah, memikirkan bagaimana jika nanti di sekolah barunya tidak ada yang mau berteman dengannya karena muka juteknya? Padahal, sebenarnya Kayla termasuk anak yang baik dan ramah, hanya saja muka juteknya itu menutupi semuanya.

"Aduhhh!" Mobil yang dinaiki Kayla tiba-tiba berhenti dan membuatnya sedikit terdorong ke depan, membuat dahinya terbentur dengan kursi pengemudi.

"Haduh Kayla, makanya jangan melamun terus dong. Ini kita udah sampai, makanya mom rem mobilnya."

"Hehehe, sorry mom." Kayla tersenyum lebar, menunjukkan deretan giginya yang putih berkilau karena rajin sikat gigi.

"Udah, ayo kita turun."

Kayla, Riska dan Alex kemudian turun dari mobil dan berhadapan dengan rumah berwarna hitam dan putih bertigkat tiga dengan balutan design yang sederhana namun terlihat mewah.

"Rumahnya bagus mom," kata Kayla sambil memandangi rumah yang ada di hadapannya.

"Iya dong. Pilihan mom gitu loh," jawab Riska sambil menaik-turunkan alisnya dan tersenyum bangga karena pilihannya yang memang sangat bagus.

Kayla menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di rumah ini, karena sebelumnya ia tidak pernah ikut ketika kedua orang tuanya mencari rumah baru. Ketika Riska membuka pintu dan melihat ke dalam, Kayla hanya bisa membuka lebar mulutnya sampai-sampai mungkin giginya bisa merosot jatuh keluar. Oke, itu lebay. Tapi, interior rumah tersebut memang sangat keren, designnya sangat bagus, perabotannya tertata dengan rapi dan terlihat sangat luas walaupun dipenuhi perabotan.

"Mom, mom manggil interior designer ya untuk menata perabotannya?"

"Iya Kay. Kenapa? Bagus banget ya? Mom juga ga nyangka akan sebagus ini. Terakhir kali mom kesini baru setengah jadi."

"Iya mom, bagus banget, rapi dan pas banget gitu."

"Yaudah, sekarang, kamu mau lihat kamar kamu ga? Naik sendiri ya ke lantai dua, terus nanti belok kiri, ada pintu, satu doang kok. Itu kamar kamu. Oke?"

"Oke mom. Yaudah aku—"

Kayla tidak sempat menyelesaikan perkataannya karena Alex langsung memotong, "Kalau kamarku dimana mom?"

"Ih dasar kak Alex! Ga tau sopan santun ya motong-motong pembicaraan orang?"

"Yeeee... biasa aja kali ga usah sewot gitu juga."

"Eh eh eh.. udah.. udah.. jangan berantem dong. Alex, kamar kamu ada di lantai dua juga ya. Dari tangga, kamu belok kanan, nanti cuman ada satu pintu juga disana. Itu jadi kamar kamu. Udah sana naik aja daripada berantem. Mom mau beresin beberapa barang dulu di bawah, sekalian masak. Kalian juga ya, beresin tuh kamarnya. Keluarin semua isi box yang ada di dalam kamar kalian, terus rapihin."

"Oke mom!" sahut Kayla dan Alex bersamaan.

-------------------------

a/n : Thanks guys for reading this part! Jangan lupa vote and comment ya:) Thx! Maaf kalau ada typo :D
Published : 22 July 2016

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang